Langit kebiru-biruan, dengan sedikit kabut dan juga udara yang dingin menembus lapisan baju Alyn. Sebuah cangkir berisi teh hangat yang berada di pangkuan, menemani Alyn di momen pagi hari sebelum beraktifitas. Alyn memiliki selera khusus dalam menikmati teh hangat, ia tidak suka bila terasa manis, akan lebih baik tanpa menggunakan gula sama sekali, dan membiarkan indera pengecapannya merasakan rasa teh murni—pahit, tapi menenangkan.
Alyn memiliki waktu empat puluh menit sebelum ia benar-benar harus turun dan membangunkan semua orang yang ikut dalam wisatanya. Pekerjaan yang tak pernah mengenal waktu, kapan harus benar-benar bersantai, dan saat harus merasakan liburan. Sebab pekerjaan Alyn adalah pekerjaan dimana ia harus menemani orang lain berlibur dan bersantai, membuat Alyn nyaris tak bisa merasakan arti berlibur ke tempat wisata. Sehingga waktu meminum teh, atau hanya berdiam diri di kamarnya, sudah menjadi zona santai yang hanya Alyn punya.
Sebuah pesan mendarat di ponselnya, membuat gadis itu memindahkan cangkir yang sedari dipangkunya ke meja.
Tertera nama Yoongi, membuat gadis itu mengukir lengkungan manis di wajahnya. Pagi harinya seperti diberkati Tuhan dan seisi alam.
Yoongi: Di sini pukul setengah tujuh. Di sana?
Alyn: Setengah lima
Yoongi: Aku sedang berpikir untuk tidur lagi
Alyn: Tidur kalau begitu
Yoongi: Iya, setelah menyapamu
Alyn: Kau sudah menyapa, sekarang tidur
Yoongi: Belum
Alyn: Hm?
Yoongi: Selamat pagi, Alyn
Senyuman Alyn masih bertahan sejak tadi, kini justru semakin lebar. Pipinya jadi pegal.
Alyn: Selamat pagi juga
Yoongi: Ok, aku sebentar lagi akan tidur
Alyn: Sebentar lagi aku harus keluar dari kamar
Yoongi: Ah ya, apa menu sarapanmu?
Alyn: Secangkir teh
Yoongi: Hanya secangkir teh, tidak membuatmu bertenaga
Alyn: Kau harus tahu, bahwa kafein di dalam teh lebih tinggi dibandingkan biji kopi
Yoongi: Tapi itu akan berubah jika sudah diolah, kopi akan memiliki kadar kafein lebih tinggi
Alyn: Ah tetap saja, aku lebih suka teh
Yoongi: Baiklah, kalau begitu kapan kita bisa meminum teh bersama?
Alyn: Aku dengar tadi seseorang ingin tidur lagi
Yoongi: Haha jadi tidak mau?
Alyn: Aku sedang meminum teh sekarang, kau bisa meminum teh juga. Jadi kita minum teh bersama
Yoongi: Tidak salah, tapi bukan itu yang aku maksudkan
Alyn: Aku harus bersiap-siap bekerja
Yoongi: Kau gila bekerja ya?
Alyn: Lihat siapa yang sedang berbicara? Kau mengatai diri sendiri, Yoongi-nim
Yoongi: Aku berkerja untuk hidup, haha
Alyn: Aku hidup untuk bekerja. Kita di dunia yang berbeda.
Yoongi: Yak au benar, kita sangat berbeda. Aku pikir, aku juga ingin bekerja. Kalau begitu, sampai jumpa.
Rasa-rasanya, ada yang berbeda. Entah Alyn merasa salah menulis pesan. Tapi mungkin ini hanya perasaan biasa, dan sepertinya Yoongi memang sedang sibuk. Bagus jika ia memilih beraktifitas daripada melanjutkan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious (PROSES TERBIT)
FanfictionBagaimana nasib Alyn ketika harus menjadi pemandu wisata idolanya sendiri? First make: 30072017 New Version: 07012022