Dari sekian banyak perjalanan ke Bali yang pernah Alyn lakukan, baru kali ini wanita itu merasa kelelahan. Padahal jika dipikir kembali, dibandingkan dengan rombongan wisata yang dibawa BXD, rombongan wisata sekolah berkali lipat banyaknya. Namun karena ini BXD, yang membuat lelah adalah di sini Alyn harus benar-benar mengecek secara mendetail dari makanan, kendaraan, sampai ke kualitas kamar penginapan.
Kaki, leher, dan pinggang adalah titik-titik lelah di tubuh Alyn. Jika tidak ada Sena mungkin bisa-bisa Alyn pingsan karena kelelahan. Hari keempat BXD dihabiskan untuk berbelanja, dan pada sore hari mereka akan terbang ke Yogyakarta. Tentunya Alyn ikut mondar-mandir demi menjaga BXD tetap aman dan tidak kebingungan ketika membeli barang.
Jungkook, Jimin, dan Hoseok, mereka bertiga lebih tertarik membeli baju dan kaos. Entah sudah berapa baju yang dibeli, asal mereka menyukai warna dan coraknya tanpa pikir panjang langsung masuk ke keranjang belanja. Jika Taehyung dan Namjoon menyukai benda-benda yang mengandung unsur seni, dan bernilai estetika. Mulai dari benda replika, sampai ke lukisan, tapi mereka juga membeli beberapa baju. Berbeda dengan Seokjin dan Yoongi, kedua orang itu hanya membeli baju, dan topi untuk mereka sendiri.
Sebab dikejar waktu, dan Alyn harus memberi tahu para sopir bus untuk bersiap-siap, Alyn memisahkan diri dari rombongan BXD. Wanita itu pernah diberi pesan oleh ayahnya yang menjadi mantan tour leader bahwa, "Dunia pariwisata itu menyenangkan, namun melelahkan. Tapi seorang petualang sejati, tak pernah kenal lelah". Alyn masih ingat betul walau ayahnya melarang, pria itu tetap memberi pesan untuk anaknya. Sekarang ini Alyn diserang rasa lelah bukan main, ia bahkan sampai lupa minum dan beristirahat.
"Halo, Pak! Setelah ini kita menuju bandara ya. Sebelumnya sudah pada makan siang belum?" tanya Alyn. Wanita itu duduk merehatkan kakinya di kursi depan rumah makan, biasa para sopir bus menunggu rombongan wisata.
"Sudah, kenyang! Aman buat jalan lagi," sahut seorang sopir bus yang bertugas membawa bus yang ditumpangi staff BXD.
Alyn tersenyum lega. "Panas, enaknya minum air dingin ya," ucap Alyn.
"Saya dapat arak dari mbok yang punya rumah makan. Mau tidak?" Sopir bus yang sudah beberapa kali bekerja dengan Alyn itu menyodorkan dua botol arak bali yang sering jadi incaran wisatawan.
Bibir Alyn terangkat. Wanita itu tersenyum lebar ketika mendapat tawaran dari sopir bus itu. "Aduh, saya masih banyak di rumah! Terakhir kali diberi belum terminum. Buat bapak saja," ucap Alyn, dengan nada jenaka. Alyn sering diberi dan membawa pulang arak bali, namun berujung minuman-minuman itu dibagi ke teman-teman pria di tempatnya bekerja.
Ayah Alyn, Jonathan Van Joan, dulunya sering kali membawa oleh-oleh untuk Alyn dan saudara-saudaranya. Termasuk juga seperti arak Bali, sayangnya pada saat itu usia Alyn masih sangat muda jadi belum legal mencoba minuman beralkohol. Sepertinya Alyn benar-benar mengikuti jejak ayahnya.
Sedang tenang-tenangnya menikmati sejuknya angina dan menikmati obrolan bersama sopir bus, tiba-tiba pesan masuk dari Yoongi muncul di layar ponsel Alyn.
Yoongi:
Kau ada di mana?
Kami mencarimu. Ah iya, kau mau minuman segar?
Alyne:
Aku sedang menyiapkan bus untuk menjemput kalian
Minuman apa?
Yoongi:
Apa saja yang kau mau. Kopi?
Alyne:
Aku tidak bisa minum kopi
Yoongi:
Kenapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious (PROSES TERBIT)
FanfictionBagaimana nasib Alyn ketika harus menjadi pemandu wisata idolanya sendiri? First make: 30072017 New Version: 07012022