Yoongi membetulkan earphone, dan menyandarkan kepala pada dinding kabin pesawat. Netranya menatap kosong hamparan awan-awan, beserta langit jingga sore hari-seolah itu adalah sebuah salam perpisahannya dengan Jakarta.
Jika Yoongi pikir kedatangannya ke Indonesia seperti membawa kaleng kosong, dan kini kepulangannya justru membawa kaleng yang terisi penuh dengan perasaan-perasaan yang hampir tak pernah ia rasa sebelumnya. Hatinya yang sudah seperti ladang kering itu berubah menjadi taman bunga aster yang cantik.
Pria itu membuka tas, dan mengambil kamera digital yang sebelumnya sudah tersimpan rapi dengan baterai penuh. Perjalanannya masih jauh, dan tak ada hal lain yang bisa dilakukannya selain menonton film, mendengar musik, atau seperti sekarang-melihat hasil gambar yang diambil selama liburan. Langit, pantai, gedung, jalanan, wajah bahagia para member, dan foto dirinya sendiri.
"Foto yang bagus," ucap Seokjin yang tiba-tiba mendekat.
Yoongi yang hanyut dalam dunianya sendiri itu langsung terperanjat. "Aish, kau mengagetkanku." Yoongi melirik Seokjin yang tengah senyum kegirangan karena berhasil membuatnya terkejut.
Seokjin menyandarkan kepalanya pada bantal leher, dan mengambil teh hangat di meja. "Ada apa Yoongi-ya, kau tampak tak baik-baik saja." Seokjin menyesap tehnya pelan-pelan. "Kau tidak mau menceritakannya padaku?" tanya Seokjin.
Yoongi mematikan kamera dan memangkunya. "Hanya firasatmu saja, wajahku memang sudah terbentuk untuk selalu kelihatan sedih," ucap Yoongi jenaka.
Mendengar itu pun membuat Seokjin tertawa, ia tak habis pikir bahwa ada manusia yang terlalu jujur seperti Yoongi. "Aku tak setuju dengan kata-katamu, tapi jika tersenyum jauh lebih baik untukmu." Seokjin mengalungkan lengan di bahu Yoongi, dan menariknya mendekat. "Cepat ceritakan, aku siap mendengarkan!" bujuk Seokjin.
Pria yang lebih tua dari Yoongi itu sudah mengenal semua karakter adik-adiknya, terutama Yoongi. Bagi Seokjin, Yoongi itu teman berbicara dan berpikir paling cocok-oleh karena itu mereka selalu menjadi teman sekamar.
"Aku pikir, aku menyukai seseorang," ucap Yoongi.
Seketika Seokjin melebarkan mata, dan menutup mulut dengan tangannya. "Benarkah?" tanya Seokjin memastikan.
Yoongi mengedikkan bahunya. "Sebetulnya aku juga tidak yakin. Kata Namjoon aku hanya kesepian." Yoongi terkekeh, malu mengutarakan isi hatinya. "Mungkin aku hanya kesepian, lalu dia muncul dan aku sedikit tertarik," ucap Yoongi sambil menggaruk hidungnya.
Seokjin mendecak, dan menoleh ke samping melirik kursi Namjoon yang jauh di depan. "Dasar bocah itu! Kalau Yoongi kesepian, lalu kau itu apa? Mati rasa?" Seokjin kembali menatap Yoongi. "Kau jangan mendengarkan Si Penggila kerja itu. Kau tahu, aku terkejut sekaligus senang mendengar kata-kata itu muncul dari bibir sadismu," ucap Seokjin.
"Bahkan jika orang itu bukan artis? Kau akan tetap senang?" tanya Yoongi.
Seokjin menggeleng heran. "Cinta itu bebas, dan siapa aku harus melarangnya? Bodoh." Seokjin menepuk pundak Yoongi, meyakinkan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. "Kau tidak tahu ya, ada banyak idol yang berkencan dengan orang biasa," ucap Seokjin dengan percaya dirinya.
Mendengar Seokjin berbicara membuat Yoongi sedikit terhibur, namun bukan berarti ia lega karena mengetahui ada seseorang yang mendukung. Yoongi menghela nafasnya, dan melipat kedua tangan di depan dada. "Aku pikir, aku tak akan sampai titik di mana aku harus menjalin hubungan dengan orang itu. Bahkan kami tak sempat mengucap kata perpisahan secara langsung," ucap Yoongi.
Bagi Seokjin, Yoongi adalah pria yang sangat mudah bersemangat jika itu menyangkut pekerjaan, atau teman. Tapi, ia akan menjadi sangat susah untuk dirinya sendiri. "Memangnya wanita mana yang berhasil mengisi kekosongan hatimu?" akhirnya pertanyaan yang ingin sekali Seokjin pertanyakan berhasil diutarakan-sebetulnya Seokjin sendiri ragu kalau Yoongi akan menjawab jujur.
Lama terdiam, Yoongi justru memandangi jendela pesawat, dan meratapi takdirnya kini benar-benar selesai pertemuannya dengan wanita yang beberapa hari ini sudah mengisi kekosongannya.
"Kau tahu kan ... aku tak mudah jatuh cinta," ucap Yoongi.
Seokjin mengangguk, menyetujui itu. Di antara member BXD hanya Yoongi yang sangat sulit diruntuhkan pertahanan dirinya jika menyangkut wanita. "Ya, kau memang yang paling sulit."
Yoongi tersenyum miring. "Tapi ternyata tidak. Aku mudah terpesona hanya dalam waktu tujuh hari." Yoongi menatap Seokjin. "Aku menyukai wanita yang menjadi pemandu wisata saat di Bali," ucap Yoongi.
Mendengar pengakuan Yoongi membuat Seokjin terkejut, sampai terdiam beberapa detik. "Kau serius?" tanya Seokjin memastikan.
"Kau pikir, aku selalu main-main jika menyangkut perasaan?" Yoongi memutar bola matanya, ia sudah tahu hal ini akan terjadi-Seokjin pasti meragukannya, sama dengan Namjoon.
Seokjin menepuk tangannya pelan, dan mengacungkan ibu jari. "Daebak Yoongi-ya! Akan aku akui kalau seleramu boleh juga!" seru Seokjin. Pria itu tersenyum lebar sampai-sampai membuat Yoongi keheranan, dan bereaksi perlahan memundurkan badan.
Yoongi sedikit terkejut melihat reaksi Seokjin. Ternyata ia sudah salah menilai kakak tertuanya itu.
"Lalu apakah wanita itu tahu perasaanmu?" tanya Seokjin.
"Kau pikir mudah untukku menyatakan suka?" Yoongi menopang dagunya. "Ya sepertinya hanya akan sampai di situ saja kisahku menyukai seorang wanita dalam beberapa hari." Yoongi tersenyum, miris, memikirkan nasib percintaannya tak semudah novel romantis.
Setelah Seokjin mendengar penjelasan Yoongi, pria itu menyadari bahwa perasaan adiknya itu masih sangat baru dan Yoongi juga tak yakin dengan dirinya sendiri. Seokjin lalu menepuk pundak Yoongi, seolah memberikan kekuatan agar adiknya itu percaya diri lagi. "Tidak apa-apa, kau masih belum terlalu jauh untuk kembali. Sepertinya comeback kali ini, akan terisi dengan lagu patah hatimu ya?" goda Seokjin, lalu tertawa.
Yoongi terkekeh. "Kau pikir aku akan menuliskannya dalam sebuah lagu?" Yoongi menggeleng tak habis pikir. "Tapi tak buruk juga, aku akan membuat kalian sedih walau hanya dengan membaca liriknya saja," ucap Yoongi.
Ya, dan pada akhirnya ... semua akan kembali ke tempat yang semula. Aku dengan duniaku, kau dengan masalahmu.
🐇 Xixiix kalian menungguku ya bestiee. Menungguku apa menunggu Yoongi?!?! 🤧
BTW TGL 9 YOONGI ULTAH!!!
AAAAA HBD BAPAK NEGARA 😘❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious (PROSES TERBIT)
FanfictionBagaimana nasib Alyn ketika harus menjadi pemandu wisata idolanya sendiri? First make: 30072017 New Version: 07012022