"Untuk berjaga-jaga. Jika aku tak bisa melihat senyum itu lagi, maka ucapkan sebuah kalimat untukku. Biarkan aku damai melapangkan dada, jika memang benar ... kau tak lagi di depan mataku."
Yoongi menggigit ujung penanya. Seraya memperhatikan goresan lirik lagu di lembar bukunya.
Pria itu melempar penanya di atas meja, lalu melipat kedua lengannya. Dengan mata yang lelah akibat kurang tidur, Yoongi masih meratapi tulisannya sendiri.
"Kenapa sangat sulit bagiku untuk menulis lagu cinta?" Yoongi menggaruk keningnya, frustrasi tak kunjung menjumpai titik terang.
Bagi Yoongi lagu cinta adalah lagu yang cukup menguras pikiran. Sebab mencoba untuk menggali makna di setiap liriknya, agar penggemar mampu menerima dan bisa mengerti apa yang dimaksud dalam lagu tersebut.
Yoongi melirik jam digital di meja kerjanya. Sudah pukul dua belas. Lalu kenapa rasanya menyebalkan sekali melihat waktu yang berlalu. Matanya beralih pada ponselnya yang sejak tadi dibiarkan mati di atas meja.
Tangannya meraih benda pipih tersebut, dan menghidupkan layarnya. Banyak notifikasi masuk, dan salah satunya balasan pesan dari Alyn. Tanpa pikir panjang, pria itu membuka pesannya.
Alyn: Terima kasih sudah memikirkanku.
Yoongi tersenyum, lalu menggeleng kepala. "Terima kasih sudah memikirkanku. Terima kasih?" Yoongi terkekeh. Yoongi menyandarkan punggungnya di kursi, dan memandangi pesan Alyn. "Itu menyebalkan, dan dia berterima kasih," ucap Yoongi.
Yoongi pun mulai memikirkan balasan apa lagi, agar percakapan mereka tak berakhir di sini.
"Ah ... sedang apa?" Yoongi pun mengetikkan pesan tersebut.
Yoongi: Sedang apa?
Alyn: Beristirahat. Kau?
Yoongi: Aku juga beristirahat
Alyn: Hari ini sangat melelahkan, dan cukup panas. Bagaimana di sana?
Yoongi: Pusing, dan membingungkan
Alyn: Apa yang membuat bingung?
Yoongi: Kau
Alyn: Aku?
Alyn: Yang benar sajaYoongi: Iya, kau membingungkan. Kenapa berterima kasih, ketika aku memikirkanmu?
Alyn: Karena aku merasa, hanya aku saja yang selalu memikirkan diriku sendiri
Alyn: Ternyata ada orang lain yang memikirkankuYoongi: Sangat berkesan?
Alyn: Tidak. Tapi cukup mengharukan
Yoongi: Ah, jangan menangis kalau begitu
Alyn: Siapa? Aku wanita kuat
Yoongi: Ya, dan keren
Alyn: Benarkah?
Yoongi: Ya. Aku bertarus 100 ribu won, jika ada yang mengatakan kau tidak keren
Alyn: Haha. Aku merasa kau sebaliknya. Semakin tua, kau semakin keren. Menurutku?
Yoongi: Bukan hal biasa, tapi karena kau yang mengatakan. Itu jadi luar biasa
Yoongi: Kau membuatku maluAlyn: Di sana sudah tengah malam
Yoongi: Ya. Lalu?
Alyn: Kau seharusnya tidur
Yoongi: Kau pikir, aku anak sekolah? Bahkan anak sekolah jam segini baru pulang dari bimbingan belajar
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious (PROSES TERBIT)
FanfictionBagaimana nasib Alyn ketika harus menjadi pemandu wisata idolanya sendiri? First make: 30072017 New Version: 07012022