Ps. Ayo putar lagu:
Hyorin - Hello, Goodbye🙂🤧-
Berhari-hari dipayungi kesedihan, membuat Alyn lupa segalanya. Hidup ini lucu, terkadang setitik kesedihan mampu membuat seribu kebahagiaan tak berarti. Hatinya selama empat hari ini seperti mati rasa, sampai-sampai lidahnya turut merasakan hambarnya hidup Alyn akibat kedukaan yang sedang dialaminya.
Kali ini wanita itu sudah memiliki keberanian untuk membalas pesan masuk, dan ucapan bela sungkawa yang diterima. Banyak yang mengkhawatirkannya, anehnya hatinya sama sekali tak tergerak untuk menjadi lebih baik.
Usai mengantarkan neneknya ke rumah terakhir, Alyn mengurung di kamar. Wanita itu duduk di depan meja belajarnya sembari memeluk kakinya sendiri. Matanya masih saja basah, terlebih melihat foto-foto masa sekolahnya yang begitu bahagia bersama teman dekatnya. Alyn lupa kapan terakhir kalinya ia bermain bersama teman-temannya, dan kemarin ia adalah perjumpaan setelah sekian lama Alyn melarikan diri dari kota kelahirannya.
Alyn melihat fotonya yang terpajang di ujung meja, menampakkan dirinya memakai seragam sekolah sembari memakai jaket hitam. Wanita itu melihat jaket itu, bertuliskan nama "Yoongi" di bagian dada kiri. Alyn ingat itu adalah barang pertama yang ia beli dengan susah payah menahan lapar di sekolah, pasalnya jaket itu official merchandise BXD yang mengharuskan Alyn bersabar demi bisa mendapatkannya.
Akibat ingatan tentang masa sekolahnya, hati Alyn pun tergerak membuka laci meja belajarnya. Wanita itu lupa apa saja isi di dalam sana, sebab sejak kuliah Alyn memaksakan diri untuk berkuliah di luar kota dan lupa apa saja barangnya di rumah.
Hanya berisi peralatan menggambar, dan melukis. Terdapat beberapa alat tulis yang sepertinya sudah tak bisa dipakai lagi. Alyn mengeluarkan sebuah buku—satu-satunya benda selain peralatan gambar. Sampul buku itu tampak usang, dan tepi sampulnya sudah nyaris lepas dari tempatnya.
"Cuma catatan buku pelajaran," ucap Alyn.
Wanita itu membuka halaman terbelakang buku tersebut dan menemukan sebuah gambar yang dilukis dengan cat air. Alyn masih ingat saat menggambarnya, itu karena Alyn tak memiliki kertas khusus untuk cat air, dan alhasil wanita itu melukisnya di halaman belakang buku catatan sekolahnya.
Sudut bibirnya terangkat, ia memperhatikan tiap guratan yang ia buat, dan membaca kata-kata yang terselipkan di gambar tersebut.
"Ternyata, aku terlalu menyukaimu ya?" Alyn tersenyum lebar kemudian. Itu adalah lukisan wajah Yoongi yang sederhana dengan penuh cinta dari tangan gadis usia enam belas tahun.
Alyn jadi mengingat pesan Yoongi yang diabaikan selama berhari-hari. Wanita itu buru-buru mengeluarkan ponselnya dari saku, dan menancapkan pengisi daya. Sudah berhari-hari baterai ponselnya lemah, untung saja bisa terselamatkan sebelum ponsel itu mati total.
Posisi duduknya terlalu jauh dari kabel pengisi daya, membuat Alyn pindah posisi dan duduk di bawah lantai seraya bersandar pada kayu dipan ranjangnya.
Yoongi:
Kami akan kembali ke Korea.
Apa memungkinkan untuk bertemu? Sepertinya tidak, ya ....
Namjoon menitipkan salam, ia berterima kasih banyak padamu
Dan, aku juga. Terima kasih, sudah menemani liburan ini
Aku harap kau baik-baik saja,
Pandangan Alyn terpaku pada bunyi pesan terakhir Yoongi, terlintas rasa bersalah. Alyn juga menyadari perilakunya beberapa hari ini dengan menjauhi orang-orang yang bersimpati—adalah kekanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious (PROSES TERBIT)
FanfictionBagaimana nasib Alyn ketika harus menjadi pemandu wisata idolanya sendiri? First make: 30072017 New Version: 07012022