Happy Ending

585 46 12
                                    

"Seohyun!!" Yoona dan Yuri terus memanggil nama sahabatnya itu.

"Tenanglah. Mereka baik-baik saja," kata Suk Jin menenangkan.

"Kenapa mereka tidak juga bangun? Sudah hampir satu jam!" kali ini Kwanghee yang protes.

"Aku sudah berusaha mengembalikan mereka sejak lima menit yang lalu, tapi mereka tidak ingin kembali. Mungkin mereka sudah terlanjur nyaman di sana."

"Sebenarnya apa yang sedang Paman bicarakan?" tanya Yuri.

"Kalian bisa menanyai langsug ke mereka. Sebentar lagi juga mereka akan terbangun. Percayalah."

Benar saja, tak lama kemudian mereka mendengar suara erangan Seohyun. Dengan cepat mereka langsung menghampirinya.

"Yuri? Yoona?"

"Seohyun!!!!" Baik Yuri maupun Yoona langsung memeluk Seohyun, "kami kira kau tidak akan bangun lagi."

"Kita dimana?"

"Di tempat peramal. Kau ingat saat Paman meminta kalian untuk duduk berdampingan dan mengambil kartu? Setelah itu kalian tertidur. Kata Paman kalian sedang bermimpi indah."

"Kwanghee?" sekarang giliran Yonghwa yang berteriak histeris, "bukankah terakhir kali kita berada di jalan raya lalu tubuhku bersimpah darah?"

Kwanghee memeluk sahabatnya itu sangat erat tanpa memikirkan pandangan orang banyak terhadap mereka, "aku tidak tau apa yang sedang kau bicarakan. Mungkin otakmu sedang tidak berjalan lancar atau apalah aku tak perduli. Tapi aku sangat senang kau sudah kembali. Aku hampir saja menelfon ibumu!"

"Ya!ya! Lepaskan!"

"Baiklah. Jadi bagaimana? Apa yang kalian rasakan?" tanya si peramal di tengah-tengah suasana haru itu.

Tanpa aba-aba Yonghwa dan Seohyun saling bertatapan lalu buang muka.

"Kalian tidak ingat apa yang terjadi?"

"Sudahlah. Itu tidak penting. Yang penting mereka sudah kembali. Ayo kita pergi Yonghwa. Aku akan membelikanmu es podeng."

Mereka menarik Seohyun dan Yonghwa keluar dari tempat peramal tersebut. Sebelum benar-benar keluar, baik Yonghwa dan Seohyun berbalik menatap si peramal untuk terakhir kalinya. Suk Jin mengedip nakal, memberi kode bahwa ia baru saja melakukan sesuatu hal yang luar biasa.

Setelah sampai di luar mereka saling memberi salam sebelum akhirnya mengambil jalan yang berbeda. Seohyun dan gengnya entah kemana, sedang Kwanghee tentu saja langsung mengajak Yonghwa ke es podeng.

"Jadi, selama satu jam apa yang kau mimpikan?" tanya Kwanghee sambil mulai menjilati esnya.

"Apa kau akan percaya kalau ku beritahu?"

"Tentu saja. Aku akan mempercayai semua kata-katamu sekalipun sangat tidak masuk akal. Kau kan sahabat terbaikku."

"Oke. Aku terdampar di sebuah kerajaan, aku menjadi seorang Pangeran dan Seohyun seorang Putri. Tiba-tiba saja kami sudah menikah dan tidur satu ranjang. Lalu entah bagaimana caranya dia mengandung anak kami berdua padahal sumpah demi apapun aku tidak pernah menyentuhnya. Disana ada seorang kepala pengawal yang sangat baik hati..."

"Uhukk... uhuk..." Kwanghee terbatuk dan hampir saja memuntahkan esnya, "tunggu... tunggu... kau ini kenapa sih? Kau boleh saja bermimpi tapi jangan terlalu tinggi juga."

"Sudah kubilang kau tidak akan percaya."

"Bukan begitu. Apa kemarin kau baru menonton historical drama?"

"Kau tau aku tidak pernah tertarik nonton drama."

"Lalu?"

"Lalu apa? Lalu lintas?"

Fairytale - YongseoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang