D.I.A

9.8K 558 346
                                    


Kupandangi ke sekeliling ruangan kamarku yang baru di lantai dua. Luas, tak jauh berbeda dengan kamarku yang dulu. Satu ranjang besar dengan sprei cotton berwarna abu-abu tua, satu lemari baju dan meja belajar lengkap dengan satu set komputer. Aku senang karena ayah selalu memberiku sedikit ruang untuk bisa meletakan satu set drum milikku di ujung ruangan.

Dua hari ini aku baru saja pindah ke Seoul. Asal keluargaku memang dari kota Megapolitan ini tapi aku lahir dan besar di pulau Jeju. Ayahku bekerja sebagai orang penting dalam pemerintahan dan ia dipindah tugaskan kemari karena sebentar lagi dirinya akan pensiun. Aku memiliki seorang kakak laki-laki tapi dia sedang berada di Inggris untuk menimba ilmu hukum disana. Sementara aku yang baru berumur 17 harus pindah ke sekolah yang orang-orang bilang sekolah itu sangat elit. Aku tak pernah mau pusing memikirkan kwalitas sebuah sekolah, duniaku hanya bermain musik dan musik rock adalah jenis musik yang sangat aku sukai. Perlu aku perjelas bahwa aku sangat mengagumi Metallica, aku memiliki semua albumnya dan aku tidak pernah menyukai jenis musik apapun selain rock.

Tapi sore ini ketika aku barusaja selesia berbenah dan hendak merebahkan diri untuk tidur, telingaku sakit mendengar sebuah lagu Kpop diputar berulang-ulang. Bukan aku tidak mencintai produk lokal, tapi lagu yang sedang merasuki gendang telingaku ini begitu menggelikan. Kokobop, Kokobop...kata itu terus terdengar jadi aku sempat berpikir apa itu sejenis nama anjing?

Kubuka tirai jendela kamarku dan bisa kulihat dari balkon seberang rumah, terdapat satu kamar yang kuduga itu milik perempuan. Aku melihat bayangan tubuhnya sedang meliuk-liuk menirukan lagu yang sedang ia putar. Lemas rasanya mendapati aku tinggal bersebelahan dengan gadis modern yang maaf saja selera musiknya sangat buruk~ menurutku.

Aku terus berdiri menatap lurus ke depan berharap gadis itu menyadari kehadiranku lalu menghentikan aksinya karena malu atau setidaknya ia bisa mengecilkan volume lagu yang sedang ia putar.

Ah benar, gadis itu menoleh ke arah jendela kamarnya dan mendapatiku sedang berdiri diam. Ia lalu menyibakan rambutnya yang panjang dan berjalan ke arah jendela, sejenak ia menatapku dengan mata menyipit lalu sejurus kemudian ia menarik tirainya yang berwarna merah muda dengan kasar. Masa bodoh ia tak suka aku melihatnya, tapi aku benar-benar kesal karna lagu itu tak kunjung ia matikan.

"Sehun, Eomma akan keluar sebentar membeli makanan untuk nanti malam, apa kau mau ikut?" kudengar ibuku setengah berteriak dari lantai bawah jadi aku buru-buru keluar dan menjawab bahwa aku mengantuk.

"Hati-hati di jalan Eomma. Jangan lupa belikan aku tteokboki pedas."

Aku masuk kembali ke kamarku dan tetap musik Kpop itu masih dapat kudengar dengan jelas. Sengaja kunyalakan lagu berjudul Entersandman dari daftar lagu di komputerku keras-keras, kemudian kurebahkan tubuhku di ranjang dan mencoba untuk terlelap.

-
Irene POV

"Hey, kau!" kulempar belakang tas punggungnya dengan kerikil kecil begitu pagi ini aku melihatnya tengah berjalan sendiri di gang deretan rumah kami.

Dia menoleh dengan wajah dingin, ekspresi sama saat ia melihatku kemaren sore. Aku tahu dari ibuku jika dia adalah anak dari tetangga baruku yang baru pindah dari pulau Jeju. Tampangnya lumayan tapi entah kenapa aku tak menyukai gayanya. Bahkan dengan lancang dia berani mengintip ke dalam kamarku, yah...walaupun tidak benar-benar mengintip sih karena memang balkon kamar kami berhadapan.

Dia menoleh ke belakang, menghentikan langkahnya lalu diam menungguku mendekat. Kebetulan seragam sekolah yang ia pakai sama sepertiku meskipun aku tidak yakin kita seumuran.

"Siapa namamu?" tanyaku dengan nada antara ingin tahu dan membentak. Ia hanya berdiri seperti patung sama sekali tak menjawab meski wajah kami sekarang berhadapan. Aku perlu sedikit mendongak karna dia cukup tinggi untuk ukuran laki-laki. "Kemarin aku mendengar suara berisik dari kamarmu, bukankah seharusnya kau tahu hal itu bisa mengganggu orang lain?"

Chicken Nugget [ HUNRENE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang