Ini sudah dua minggu semenjak aku bertemu dengan Boy. Semenjak aku bertemu dengan Boy, ada rasa seperti aku kenal dia; tetapi aku tidak mau terlalu mengambil pusing, karena banyak hal lain yang harus ku urus, dari pada harus mikirin cowok yang jelas-jelas udah punya cewek. Bagaimana Tidak, Boy bisa di katakan masuk dalam kategori cowok idamannya para wanita. Dengan tinggi kurang lebih 180an, dengan badan yang proposional, kulit putih, rapih dan bersih; dan yang bikin nilai plusnya adalah Boy ga merokok. Walaupun aku tak tahu pastinya; tetapi aku yakin dia bukan cowok perokok.
Aku begitu yakin, karena saat dia nganterin aku sampai gerbang kosan. Kosan ku agak masuk gang kecil, hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki atau pengendara roda dua. Sebenarnya jarak antar simpang jalan besar ke kosanku, tidak lah terllau jauh, hanya melewati 2 rumah, tidak apa-apa juga jika Boy tidak ikut turun untuk mengantarnya. Tapi mau gimana lagi dia kekeh tetep mau nganterin, katanya takut aku hilang.
karena dia nganterin aku, makanya aku yakin dia ga ngeroko. Aku tidak ada mencium aroma rokok sama sekali, yang ada hanya aroma khas farfum cow, dan mobilnya juga bersih dan wangi.
Mira, cewek yang kemaren bersamanya pasti pacarnya, mereka berdua terlihat serasa. Satu cantik dan satu lagi ganteng. Perpaduan yang sangat sempurna!. Saat mengantar aku pulang ke kosan juga, mereka asik ngobrol dan tertawa berdua, seakan aku tidak ada. Mereka nganter aku dulu ke kosan, entalah beres nganterin aku mereka lanjut kemana. Dan bukan urusan ku ini juga.
"akkkh, kenapa aku jadi mikirin cowok yang malahan tidak mikirin aku juga tidak", teriakku di kamar kosanku sambil mengacak-ngacak rambutku sendiri.
"tapi, kenapa aku merasa aku seperti mengenalnya ya", gumamku lagi pada diriku sendiri.
"come on, Clara! Bangun, mandi masih banyak perkerjaan yang harus dilakukan!", terikku pada diriku sendiri.
Ku langkahkan kaki ku ke kamar mandi, hari ini aku harus mengurus semua kebutuhan yang diperlukan dalam pernikahan kak Yura dan bang Samuel. Seminggu lagi mereka akan akan mengucapkan janji suci mereka di hadapan Tuhan. Setiap seumur hidup, sampai mau memisahkan mereka.
"oh God, semoga aku bisa secepatnya nyusul kak Yuda", teriakku.
"Lulus dulu kali clara", kataku ku pada diriku sendiri sambil menjitak kepalaku sendiri.
"eemmm, kenapa bulan ini tidak ada surat yang datang ya", gumamku sebelum menghilang di balik pintu kamar mandi.
YOU ARE READING
Secret
Romansaharuskah ku terus diam dan tidak memberitahunya; tentang hubunganku dengan orang yang sangat, disanyanginya... "aku tidak akan memberitahunya, ini akan jauh lebih baik buat ku dan buat dirinya...", kataku dalam hati.