WISUDA

1.5K 23 0
                                    

Hari ini aku akan wisuda, seberanya masuk malas datang; kenapa? Karena tak ada satu anggota keluarga yang datang. Aku menghubungi ayah dan ibu tiriku tapi ayah mengatakan tak bisa datang karena biaya yang akan di keluarkan ke bandung sangatlah besar. Akhirnya aku mengiklaskan. Aku juga mencoba menghubungi bunda, tapi sudah dua minggu ini HP bunda mati.

Dan di sini lah aku sekarang, di dalam aula wisuda tanpa di dampingi oleh siapa pun, undangan yang buat orangtua pun, tadi malam telah ku bakar hingga tinggal debu aja.

Beres acara wisuda, semua orang mulai berhamburan kelur, aku hanya menyapa dan memberi selamat kepada beberapa teman yang berpasan dengan ku. Aku lebih memilih duduk di dalam aula sampai keadaan buat jalan keluar lebih longgar, yaa aku malas ngantri sambil berdesak-desakan keluar.

Sambil menunggu ku mainkan Hpku, hingga seseorang menyapa ku dan memelukku.

"Selamat sayang", kata beliau kepadaku.

"Mami", kataku sambil berdiri memeluknya.

"hey, jangan menangis; apa tak ada satu anggota pun yang datang?", katanya kepadaku.

Ku jawab dengan anggukan. Mami adalah salah satu dosen di kampus. Aku sudah menganggapnya seperti ibuku sendiri. Beliu adalah tempat ku curhat dan berbagi keluh kesahku setelah bunda. Mami memberikanku sebuket mawar merah. Dan pamit padaku karna ingin pertemu anak dididknya ya lainnya. Ku balas dengan anggukan tanda mengerti.

Ku lihat sekelilingku mulai sepi, lalu kuputusakan keluar dari aula. Aku kan langsung pulang balik ke kosan sambil memesan mobil online di luar. Karena jarungan di dalam aula tidak ada sama sekali. Ku lahkakkan kaki ku keluar, sambil memegang buket bunga dari mami beresta dengan piagam penghargaan yang ku dapat sebagai mahasiswa lulusan terbaik.

Begitu sampai di luar begitu kagetnya aku melihat sebuah bener terpasang di depan aula, dengan bertulisan "SELAMAT WISUDA CLARA, WE LOVE YOU" hanya ada kata-kata itu, tak ada fotoku yang terpajang dan tak ada nama dari mana bener itu berasal.

Ku coba mendekati bener itu, higga langkahku terhenti karna dihadang oleh seserang, siapa lagi bukan karena kak Yura dan bang Samuel. Mereka memelukku bergantian dan memberiku boneka beruang yang sangat besar. Kalau bisa di bilang, bedaran bonekanya dari pada aku ahahhaha

Tak hanya sampai situ saja, ternyata temen-temen yang lain datang kewisdua. Aku sangat bahagia. Walau tak ada orang tua yang datang, tapi aku bahaga ada sahabat-sahabatku yang datang memberiku selamat. Mereka sudah ku anggap seberti saudara ku senderi.

Kami berfoto bersama mulai dari segala pose, tertawa bersama, cerita hingga akhirnya aku sadar tak ada kak Boy di antara mereka. Tapi aku tak memperlihatkan kepada yang lainya karna aku mencari kak Boy. Aku juga tidak mencari ke beradaanya. Hingga akhirnya seseorang yang ku tunggu pun datang.

"weits apa kalaian tak mengharapkan kedatanganku? Mana nih yang wisuda?", katanya sambil bergabung kepada kami.

"kemana aja lo, di hubungi ga bsa? Gue kirain ga jadi tadang lo", kata bang samuel ngerocos ke kak Boy.

"Sorry, sorry gue ada urusan mendadak tadi",katanya lagi

"Slamat Clara, akhirnya perjuganku ga sia-sia", katanya memberiku semangat, sambil memberikan sebuket bunga mawar putih dan sebuah peperback yang dialamnya ada kado.

"makasih kak Boy", kataku sambil menyalam dan menerima pemberiannya kepadaku.

Tetapi aku binggung gimana cara membawa semua bawang-barang ini. Kedua tanganku saja udah ga bisa lagi menanpungnya dan beberpaa hadiah yang kudapat telah dibatu pengang sama kak Yura dan bang Samuel. Akhirnya kak Boy membantuku membawakan beberapa buket bungan dan boneka yang ku pegang sehingga sebelah tanganku dapat menyalam orang-orang yang memebri selamat dengan bebas.

Karena aku udah sangat lelah, akhirnya aku berkata kepada mereka

"Habis dari sini kalian mau kemana?", kataku.

"Traktiran makan", kata meraka semua setentak

"What?", kataku kaget

"ahahhahahha", mereka pun tertawa

"eem, baiklah aku akan traktir kalian makan siang, eh salah sekarang udah jam 4 sore, jadinya makan sore lah ya", kataku kepada mereka.

"asiiiik", kata meraka berbarengan.

"tapi, aku yang nentuin tempatnya, karna kalo kita sebanyak ini dan makan di tempat yang mahal aku bisa bangkrut", kataku sambil tertawa.

"ga usah di tarktir sayang", kata kak Yura ke pada ku

"gpp kak, kalian udah sangat baik, selama ini kepadaku. Datang pada saat aku sidang, wisuda dan kalian juga telah banyak memnbantuku.

"okey baiklah", kata kak Yura akhirnya mengalah.

Ku ambil telponku, dan menelepon seseorang. Aku membinta mereka mempersiapkan hidangan buat 15 orang. Hingga beres aku menelepon.

"Apa smuanya membaca kendara?", kataku

"sebentar biar aku yang urus", kata bang Samuel.

Bang samuel pun akhirnya menghitung, karena pas ke wisuda merak ada sebahagian yang menggunakan motor dan ada yang menggunakan mobil.

"aku rasa cukup clar; kamu ikut mobilnya Boy bersama dengan semua hadiah-hadiah ini", kata bang Samuel.

"Aku ikut mobil Boy ya", kata mira manja kepada Boy.

"ga bisa mira, klo kamu ikut mobil boy ga akan muat smua hadiah-hadiah ini, di tambah ini ada balon banyak banget lagi, kalo tiba-tiba balonnya pecah karna kesempitan, gimana?", kata bang Samuel

"ya", kata mira cemberut.

Aku emg tidak mau ngambil pusing, bareng sama siapa aja juga ok. Yang penting sampai tujuan aku bisa langsung benti baju kebaya yang ku pakai ini, karna ini sangatlah tidak nyaman. Aku masuk duduk di samping pemudi di mobil kak Boy, ternyata benar kata bang samuel. Hadiah yang kudapat bebenar-benar memenuhi bagasi dan bangku belakang penumang. Kami akhirnya pergi ke tempat makan yang ku katakan.

Tempat makanya berada di sebuah cafe yang ada di dago atas. Pemilik tempatnya adalah sahabatku sendiri dari SD. Dia sebenernya baru membuka usaha cafe nya baru satu tahu ini, tapi karna tadi aku meneleponnya dia mnegatakan kepadaku, bahwa khusus hari ini dia akan tutup dan melayanu ku dengan teman-temanku secara khusus.

Sampai di tempat tujuan, aku mepersilahkan mereka menuju taman belakang yang di suguhi pemandangan yang sangat indah. Untung hari udah sangat sore, sehingga makan di halaman belakang tidak terlalu panas, karena matahari sudah mulai turun.

Tiba tiba, kak Boy menarikku menjauhi teman-teman yang lainya. Aku sangat kanget

"kak sakit", kataku karna kak Boy sangat keras nenekan tanganku.

Setelah rada jauh dari temen-temen yang lainya, kak Boy menghempaskan tanganku dengan kasar.

"kamu gila, ini cafe mahal clara, apa kamu ada uang?", kata kak Boy dengan nada tidak suka.

"tenang aja kak, yang punya cafe sahabat aku sendiri, tadi sebelum ke sini aku udah udah bilang, dan dia bantu aku", kataku meyakinkan.

"kamu seriu?", kata kak boy

"ia kak", kataku sambil tersenyum kepada nya.

Acara makan sore ini sangat lah indah dan bahagi, aku udah berganti pakaian. Aku meminjam baju Lusiana, sahabatku si pemilik cafe. Aku juga memperkenalkan Lusiana ke temen-temen yang lainnya.

Beres acara akan, kak Boy mengantar ku pulang ke kosan dan membantuku memasukkan semua hadiah yang ada di mobilnya kedalam kamar kosanku. Setelah semuana beres, ku antar kembali kak Boy menuju mobilnya sambil mengucapkan terimaksih ku.

"trimakasih buat hari ini kak dan hati-hati di jalan", kataku kepadanya.

"emm", katanya. Lalu tiba-tiba kak boy menarikku sehingga wajah ku sangat berdekatan dengannya. Itu membuat hatiku dag dig dug tidak karuan, lalu..

"clara, aku...",ucap kak Boy terputus.

SecretWhere stories live. Discover now