Aku memutuskan untuk tidak membalas kak boy. dan Hp yang rusak juga tidak aku bagusin. aku metuskan memakai Hp kantor karena, aku harus menghemat biaya tak terduga yang selalu lebih banyak dari pada biaya kehidupan sehari-hari. Biaya di Bali sangat mahal di tambah lagi, aku harus menabung untuk kehidupanku kedepannya. karena kita tidak tau bagaimana kehidupan kita kedepannya..
Hari ini pekerjaan kantor sangatlah banyak. editan menumpuk untuk segera di edit dan turun cetak. di tambah seminggu kedapan jadwal penuh untuk ketemu clien untuk promosi beberapa produk dan hotel. Hingga di sela-sela kesibukanku yang sedang mengedit photo.
"clara". kata pak gusti
"ya pak", kataku.
"kamu hari ini temenin saya meeting pertama dengan hotel RAIN ya", kata pak Gusti.
"tapi, saya hari ini ada meeting dengan bali butik pak", kataku.
"kamu metting dengan bali butik jam berapa?", kata pak gusti.
"jam 3 sore pak, karena hari ini metting trakhir mengeai konsep promosi yang dinginkan, sama da beberpa pengambilan gambar yang harus lakukan", kataku menjelaskan.
"ok baiklah, begitu beres dari bali batik, kamu langsung ke hotel RAIN, nanti akan saya kirim alamatnya ke kamu", kata pak gusti.
"tapi pak, bagiamana kalo daniel yang ikut sama bapak?", kataku menawarkan daniel untuk meeting bersama pak gusti.
"tidak bisa, daniel masih ada 2 proyek promosi hotel yang harus di kerjakannya dalam waktu dekat ini, dia tidak akan bisa mengerjakan promosi proyek RAIN. karena hotel RAIN ingin promosi mereka beres dalam 2 minggu, karena mereka akan segera buka", kata pak gusti menjelaskan.
"baiik pak,"kataku akhirnya menyerah.
"ok, meeting jam 20.00WIT di hotel RAIN", kata pak gusti.
"baik pak", kataku.
Seperginya pak gusti meninggalakan editting, aku ngoceh=ngocah dalam hati sambil kesel.
Ini pak gusti ga sadar atau bego atau ga liat. list kerjaan gue masih tepajang nyata di depan dinding meja kerja gue. Akkhh, seenak jidat dia aja. Kalo karna bukan karena di gaji gede, akh Oga gue di siksa gini. Terkadang ingin rasanya membuka usaha sendiri, tetapi apa daya. Buka usaha tidak semudah yang ditakan orang-orang semuanya butuh proses dan butuh dana.
-----
Ku lihat jam di tangaku, sudah pukul 19.05 menit, akh aku harus segera bergegas menuju hotel RAIN. tadi pak gusti memberikan alamatnya kepadaku. dan ternyata jarak dari bali batik ke hotel RAIN membutuhkan perjalan kurang lebih 45 menit, jika tidak ingin terlamat aku harus bergegas pergi sekarang juga. Aku membereskan kamera yang tadi aku pake buat pengambilan beberapa gambar yang kurang. Karena bawaan ku terlalu banyak, dan tadi supir kantor aku izinin untuk pulang duluan karena istrinya akan melahirkan. akhirnya, aku menitipkan beberapa peralatan di bali batik. dan memutuskan untuk mengambilnya besok.
untuk perjalanan menuju hotel RAIN tidak terlalu padat, sehingga aku sambil tidak terlambat, aku liat jam masih 19.55WIT ah, untuk tidak telat fikirku.
Ku langkahkan kaki ku menuju lobi hotel, ku melihat sudah ada pak gusti sedang duduk di lobi bersama istrinya. Istrinya? buat apa pak gusti membawa istrinya ke meeting kantor? tumben sekali. aku jalan menuju tempat duduk pak gusti dan istrinya.
"malam pak, malam bu", kataku sambil tunduk memberi hormat.
"malam clara, ayo duduk dlu", kataistri pak gusti.
"trimaksih bu", kataku sambil duduk si samping istri pak gusti.
"malam pak, malam bu, silahkan saya antar ke ruangan mettingnya. Direktur sudah menunggu di ruanganya."kata seorang wanita yang datang menghampiri kami. mungkin sekretasis.
Kami pun mengikuti wanita itu memasuki lift. aku melihat dia menekan lantai 20 (lantai tertinggi di hotel ini). Aku berfikir, bukannya biasanya kantor ada di lantai bawah. ini kenapa di lantai paling atas ya. Aku hanya bertanya-tanya dalam hati. AKhirnya kami keluar lift dan menuju pintu kamar paling ujung kanan. Dengan melihat seseling nya aku hanya melihat hanya ada 2 pintu kamar.
wanita itu mengetuk pintu dan mempersilahkan kami masuk. Aku dapat mendengar suara yang ngebas menyambut kedatangan pak gusti dan beseta istrinya. Dan begitu aku melihat siapakah pemilik suara ngebas itu. Betapa kagetnya aku mengetahu bahwa itu adalah kak Boy. Bagimana mungkin kak Boy. Aku kaget sekaget-kagetnya, aku mematung di tempatku berdiri, hingga akhirya suara pak gusti menyadarkanku.
"clara, apa yang kamu lakukan. cepat kemari", kata pak gusti memanggilku.
aku hanya menurut dan berjalan menuju pak gusti,
Pekernalkan ini pak boy, dia direktur sekalian yang punya hotel RAIN ini,"kata pak gusti memperkenalkan kak boy kepadaku.
"halo, clara,"kataku memperkenalkan diriku kepada kak boy, sambil memajukan tanganku untuk memberi salam.
"senang, berkenalan denganmu clara, saya boy", katanya dengan wajah cool sambil membalas salam tanganku.
"emm, baiklah, kita langsung mulai mettingnya saja ya, karena hari semakin malam."kata kak boy,
Metting kali ini aku benar-benar tidak konsentrasi, Bisanya aku banyak mengeluarkan ide-ide brilian untuk promosi. tetapi di meeting kali ini aku hanya menjadi pendengar, benar-benar pendengar yang setia. Setiap keinginan dari kak boy dalam memberikan ide. aku hanya mencatat apa-apa saja yang dinginkannya salam mempromosikan hotelnya. Meeting berjalan selama 2 jam lebih. Akhirnya metting beres di jam 22.30WIT. Beres meeting kami pun pamit dan wanita yang tadi menemani kami pun mengantar kami balik ke lobbi hotel.
Setelah mengantar pak gusti dan istrinya masuk kedalam mobil, aku kembali kedalam lobbi. aku izin kepada wanita tadi untuk izin duduk di lobbi sampai taxi yang kupesan datang menjemputku. Aku duduk di lobbi sambil mencek pekerjaan ku di Tab. akh, ternyata masih banyak pekerjaan yang belum terselaikan. Untuk tadi sebelum keluar kantor aku mengopi semua pekerjaan dahulu sehingga aku dapat mengerjakannya di kosan. Dan perut ku sangat lapar, dari siang belum makan, dan di rapat tadi hanya disedian air meniral dan roti.
Dengan tidak begitu lama akhirnya taksi yang ku pesan datang. Sesampainya di kosan aku langsung membersihkan badan dan membuaka bukusan nasi goreng yang tadi aku singgahi beli dahulu sebelum pulang. sambil memakan nasi goreng ku, aku berfikir "apa kak boy sama sekali tidak mengenali aku?" atau memang kak boy sengaja tidak mengenalku.
Aku sudah dari tadi menahan air mata ini, dan akhirnya aku menangis juga. Aku tidak tahu mengapa aku menagis, apa aku menangis karena bahagia dapat bertemu kak boya lagi, ataukah aku menagis karena kak boy sama sekali tidak mengenaliku.
Pertemuan dengan kak boy hari ini, benar-benar membuatku terkejut. di tambah lagi selama 2 minggu depan aku akan setiap hari bertemu dengannya untuk membahas promosi hotelnya.
Pertemuan ini apakah pertanda bahwa aku harus memberitahu kebanaran yang sebenarnya ?
-----------------------------------------------
YOU ARE READING
Secret
Romanceharuskah ku terus diam dan tidak memberitahunya; tentang hubunganku dengan orang yang sangat, disanyanginya... "aku tidak akan memberitahunya, ini akan jauh lebih baik buat ku dan buat dirinya...", kataku dalam hati.