Setelah selama 10 hari bekerja dengan kak boy dengan perasaan yang tidak nyaman. Akhirnya di pertemuan terakhir dalam pekerjaan ini,akhirnya ku putuskan untuk mengungkapkan semuanya kepada kak boy tentang bunda.
Dengan sangat berat hati, kulangkahkan kakiku masuk kedalam hotel. Sambil menunggu lift, hati harap-harap cemas tidak karuan. Melangkahkan kaki ke dalam lift dengan sangat berat. Sesampainya di depan pintu kantor kak boy, ku mencoba menenangkan diri. Menghembuskan nafas berkali-kali untuk membuat tubuh stabil. Akhirnya ku beranikan mengetuk pintu.
Tok..tok..tok
Ku ketuk pintu 3 x lalu, lalu ku buka pintu itu.
"selamat pagi pak,"kataku memberi salam.
"clara, silahkan masuk", katanya sambil melihat kearahku.
Kulahkakan kaki ku menuju meja kerja kak boy dan memberikan file pekerjaan.
"pak, ini file bagian promosi dan laporan kerja berja dan surat kontrak kerjanya pak,"kataku sambil meletaknya di atas meja kak boy, pas didpannya.
Terlihat kak boy melihat file yang ku berikan tanpa berkata apa-apa. Menyuruhku duduk pun tidak. aku hanya dapat berdiri dnegan harap-harap cemas, sambil menundukkan kepada dan sesekali melihat kepada kak boy. Tahu akan terjadi suasana sepertinya ini, sepertinya keputusan yang salah aku dating sendiri ke sini, harusnya tadi aku meminta pak gusti datang bersamaku.
"ok, clara, saya sudah menandatangi kontarak untuk pelunasan pembayaranya. Dan semua file yang saya inginkan sudah saya dapatkan disini, senang bekerja sama dengan kalian."kata kak boy berdiri sambil memberikan file kepada ku dan memajukan tangannya untuk berjabat tangan kepadaku.
"trimkasih juga pak, sedang juga dapat bekerja sama dengan bapak,"kataku sambil menjabat tangannya.
Ketika aku ingin melepas jabatan tanganku, tanganku tak dapat terlepas, kak boy sangat erat menjabat tanganku. Ku arahkan pandanganku untuk melihat ke arah kak boy, ku lihat kak boy sedang melihatku kearahku denagan tatapan mata yang sangat serius. Aku tak berani menatap mata kak boy, ku tundukakan langsung mataku kebawah dan tak berselang lama salaman tangan kak boy terlepas. Setelah jabatan tangan itu terlepas kami berdiam terdian beberapa saat. Hingga akhirnya aku tersadar.
"maaf pak, saya izin pamit",kataku
"silahkan", katanya dengan sangat singkat.
Aku melahkankan kaki ku menuju pintu sambil bertanya-tanya apakalah aku harus mengajak kak boy keluar sekarang, kalo tidak sekarang mau kapan lagi. Kontrak kerja sama kami sudah berakhir, aku tidak akan mempunyai alasan lagi buat bertemu dengannya. Kontak nya saja aku tidak punya. Hingga akhirnya ketika aku sampai di depan pintu dan hendak membuka pintu itu, kuberanika membalikkan badan. Ketika membalikkan badan,kulihat kak boy ternyata sedang melihat kearahku. Hal itu membuatku kaget dan terdiam.
"ada apa clara, masih ada yang ingin kamu sampaikan kepada saya?", katanya sambil melihatku.
Akhirnya ku baranikan diri untuk berbicara.
"maaf pak, saya hanya ingin bertanya", kataku sambil menunggu apakah aku dapat berkata sambil mengumpulkan kekuataku.
"tentu saja, apa yang ingin kamu tanyakan", katanya.
"apakah anda mengenal saya pak ?", kataku dengan gugup.
"tentu saja saya mengenalmu, kamu terlah bekerja dengan saya beberapa hari belakang ini," kata kak boy.
Aku tak melanjutkan pertanyaanku, mungkin kak boy emang tidak mengingatku. Kami sudah lama tidak bertemu, dan mungkin akan susah kembali untuk akrab kembali dengan kak boy.

YOU ARE READING
Secret
Romanceharuskah ku terus diam dan tidak memberitahunya; tentang hubunganku dengan orang yang sangat, disanyanginya... "aku tidak akan memberitahunya, ini akan jauh lebih baik buat ku dan buat dirinya...", kataku dalam hati.