Bertemu kembali dengan kak boy, merupakan hal yang sangat tidak terduga bagiku. Aku terus bertanya-tanya dalam hati. Apa yang harus ku lakukan, jika bertemu dengan kak boy. Apa yang akan ku jawab jika kak boy bertanya, mengapa aku keluat dari perusahaannya. Atau bagaimana jika kak boy sudah mengetahui bahwa aku mengenal Bunda, ibunya.
Aku terus bertanya-tanya dalam pikiranku, sehingga membuat hatiku tidak tenang sama selali."Maaf mbak, sudah sampai di tujuan".
Aku pun tersadar dari lamunanku..
"Ahhh ia", trimaksih Pak. Kataku kepada supir taksi yang mengantarku.
Aku pun turun dari taksi, ku pandang sekeliling gedung hotel. Ternyata tanpa ku sadari aku telah sampai di hotel kak boy. Hari ini adalah presentasi proposan ide utuk mempromosikan hotel kak boy.
Kulangkahkan kakiku masuk kedalam hotel. Hari ini hotel terlihat lebih ramai dari sebelumnya aku pertama selali datang ke hotel ini."Selamat siang mbak, ada yg bisa saya Bantu?" Kata resepsionis hotel.
"Saya dri crafiphoto, Dan saya sudah membuat janji", kataku sambil tersenyum ramah.
"Oh, dengan mbak clara kan Silahkan mbak langsung Naik ke atas aja, pimpinan sudah menunggu diruannya", Kata wanita resepsionis tersebut.
"Trimaksih", kataku.Kulangkahkan kaki ku menuju lift. Aku Tak bertanya lagi di Mana ruangan pimpinan dari hotel ini, karena aku baru 2 Hari lalu dari sini Dan aku masih ingat tempat pertemuanku dengan kak boy pertama Kali di hotel ini.
Pintu lift telah terbuka, dengan hati yang sangat berat ku langkahkan kakiku dengan berat keluar dari dalam lift. Ku hirup nafas dalam-dalam lalu ku buang dengan berlahan. Aku mencoba mengurangi kegugupanku. Setelah aku merasa cukup tenang, ku langkahkan kakiku meniju rungan pimpinan dengan sangat jelas Ada nama yang terpampang dengan jelas di depan pintu.
Akhirnya dengan masih dengan beribu-ribu pikiran Dan hati yang masih tidak tenang, ku beradikan untuk mengetuk pintu.Tok.tok.tok..
"Masuk", ku dengan suara sahutan dari dalam. Dan aku pun masuk kedalam ruangan kak boy dengan hati waspada seperti memasuki kandang singa.
"Selamat siang Pak, saya Clara. Hari ini saya sudah membuat janji dengan bapak untuk membahas mengenai konsep promosi," kataku. Sambil ku lihat ke arah meja kak boy yang masih sibuk dengan laptop nya.
"Ok. Silahkan duduk dahulu Clara," kata kak boy sambil mempersilahkan ku duduk dikursi Tamu di dalam ruanganya.
Aku pun menurut Dan duduk di kursi. Kulihat ke arah kak boy, dia menelepon seseorang Dan meminta di bawakan minuman Dan snak ke dalam ruanganya. Tanpa sadar mata kami saling bertemu. Aku langsung menghindari tatapan mata kak boy, Dan mencari kesibukan dengan mebuka laptop ku. Dan ketika ku sadari kak boy semakin mendekat Dan duduk di kursi dihadapanku, aku semakin gugup Dan hati ini semakin kencang berdebar."Jadi, apa sudah Ada ide yang kamu dapat untuk mempromosikan hotel ini?", Kata kak boy langsung setelah duduk di hadapanku.
"Ia Pak, ini promosalnya saya sudah bawa Dan ini Ada beberapa contoh visual yang telah saya buat", kataku menyerahkan promosal sambil membutka laptop ku Dan memperlihatkan beberapa visual yang telah ku buat.
"Saya ingin kamu menjelaskan setiap detail dari proposal kamu Dan gambaran visual yang telah engkau buat", kata kak boy.
"Ok Pak", kataku.Penjelasan konsep, ide Dan visual dengan kak boy memakan waktu hampir 2 jam. Kami bekerja secara professional Dan aku dapat menjelaskan setiap pertanyaan kak boy dengan nyaman. Kak boy tidak sama sekali menyinggung tentang masah pribadi. Atau apakah kak boy tidak ingin menjalin persahabatan dengan ku lagi karena aku tidak membalas emalnya. Tapi Tak apa, mungkin ini yang terbaik.
"Emm, Clara. Ada beberapa konsep yang saya ingin kamu beresin hari ini juga", Kata kak boy tiba-tiba.
"Hari ini Pak?", Kataku balik bertanya karena heran. Bagaimana tidak heran, bisa juga akan ada meeting berikutnya setalah deal.
"Ia Hari ini dan di sini", kata kak boy dengan muka serius.
"Baik Pak", kataku Tak ingin banyak membantah. Aku langsung menyusun berkas-berkas yang berserakan di atas meja Dan memasukkannya kedalam tas.
"Kamu mau kemana?", Kata kak boy.
"Mengerjakan yang bapak suruh, saya akan mengerjakannya di lobby atau restaurant hotel", kataku.
"Tidak!. Kamu kerjakan di sini. Di rungan saya", kata kak boy dengan penuh penekanan.
"Baik pak", kataku patuh.Sudah selama 2jam lebih tidak Ada ide yg dapat ku kembangkan dalam konsep desain promosinya. Ku garuk-garuk kepala ku yang tak gatal, untuk mengeluarkan emosiku. Dari tadi kau hanya mengotak atik laptop dihadapanku dengan tidak jelas. Mengerjakan atau mencari ide di rungan yang asing, di tambah lagi bersama kak boy membuat ku tidak dapat fokus bekerja.
Dengan henghe nafas panjang, Masa bodoh lah walau kak boy mendengarnya. Ku ambil headset dari kupakai, ku pasang musik yang dapat membuat mood baikku kembali dan dapat membuatku fokus. Sambil mendengar lagu favorite ku, aku kembali menfokuskan diri kedalam pekerjaanku.
Setelah sekian lama, ku lihat jam di tanganku. Jam sudah menunjukkan jam 8malam. Ku lihat ke sekeliling ruangan kak boy, tidak Ada orang. Mungkin kak boy sudah pulang, kataku dalam hati. Akhirnya ku bereskan leptop dan dokumen-dokumen yang berserakan di meja. Data yang tadi ku kerjalan ku copy ke dalam flesdisk. Flesdisk ku letakkan di atas meja kerja kak boy dan Tak lupa ku tulis memo.
"Pak, ini data revisi nya"
-claraKu langkahkan kaki ku keluar hotel, kuputuskan untuk langsung pulang karena badan ini sudah sangat lelah.
"Akh, entah mengapa Hari ini Hari yang sangat melelahkan",kataku dalam hati.Trimaksih kasih semua.
Selamat membaca yaa..
Dan tunggu kelanjutan ceritanya, yang tinggal beberapa episode lagi Akan TAMAT 😊😊😊
YOU ARE READING
Secret
Romanceharuskah ku terus diam dan tidak memberitahunya; tentang hubunganku dengan orang yang sangat, disanyanginya... "aku tidak akan memberitahunya, ini akan jauh lebih baik buat ku dan buat dirinya...", kataku dalam hati.