part 6. Childhood Friend

288 23 0
                                    

Setelah aku lulus smp aku pindah ke kendal untuk melanjutkan sekolah umum dan agama di sana , setiap setahun sekali aku pulang kerumah.

Hari ini adalah hari liburku setelah menempuh ujian akhir semester kelas 1 sma yang berarti besok aku sudah bisa pulang kekampung halamanku yang aku sangat rindukan.

Singkat cerita akhirnya aku pulang dengan menggunakan bis menuju pemalang,empat jam berlalu aku sampai dikotaku, kulanjutkan naik ojek menuju rumahku yang agak jauh dari terminal pemberhentian ini.

Akhirnya sampai juga ucapku dalam hati.lalu aku masuk kerumah dan disana udah ada ayah dan ibu serta adiku yang sedang menunggku, setelah ngobrol dan bercerita pangalamanku disana akhirnya aku menuju kamarku yang sudah satu tahun ini aku tidak tempati.

Aku berbaring dikasur sambil mengenang masa masa dulu, aku lupa aku harus membereskan barang barang bawaan ku yang ada dikoper lalu ku masukan kedalam lemari.

Setelah itu aku masukan koper ku di bawah kasur,setalah kudorong koperku seperti ada yang mengganjal dibawah sana dan aku lihat ternyata ada banyak kardus bibawah sana lalu aku menarik salah satu kardus agar koperku bisa masuk dan alhasil koperku berhasil masuk.

Tak sengaja aku melihat banyak mainan didalam kardus itu,dan aku teringat akan mainan-mainan ku waktu kecil ada mobil-mobilan, robot robotan dan tak sengaja aku menemukan sebuah boneka yang tidak asing bagiku boneka perempuan dengan memakai gaun dan ada tulisan nama dan namanya putri.

Siapa putri...siapa putri aku berfikir untuk mengingatnya tapi aku lupa,aku langsung turun kebawah untuk menemui ibuku.

Ibu ini boneka siapa ya aku bertanya padanya dan putri itu siapanya bu??

Ibuku agak kaget melihat boneka itu dan mendengar nama putri,akhirnya ibuku pun menyuruh ku duduk didepanya lalu ibuku mulai bercerita.

Ibu mulai menceritakan bahwa dulu sewaktu aku kecil saat aku di taman kanak kanak kata ibu aku agak sedikit aneh suka ngomong sendiri, main sendiri dan tertawa sendiri.

Bahkan ibuku bilang aku pernah dibawanya ke psikiater untuk mengecek kejiwaanku.

Katanya aku mempunyai seorang teman yang selalu mengikutiku dan bermain bersamaku entah dirumah,disekolah,bahkan saat aku jalan jalan juga ia ikut.

Tapi yang ibu cemaskan ibuku hanya melihatku bermain sendirian,tertawa sendirian ,dan lari lari sendirian. terus ibuku bertanya kepadaku nama teman ku namanya siapa seketika itu aku jawab namanya putri.

Ibuku semakin cemas dan memanggil orang pintar agar mengusir teman ku siputri dan hasilnya putri menghilang entah kemana.

Disaat itu aku merasa kehilangan putri yang biasanya main bersama,main petak umpet,main boneka,main kejar kejaran serasa itu hanya sekejap jasa aku jadi pendiam dan tak mau bersosialisasi aku terlalu memikirkan keadan siputri.

Beberapa bulan kemudian setelah aku terbiasa tanpa putri tiba-tiba setelah bangun tidur putri sedang ada disampingku dengan senyumannya aku langsung memeluknya tapi anehnya putri diam saja dan seketika dia menangis.

Seketika ibuku melihatku lagi dengan sikapku yang seperti sedia kala saat bersama putri seperi ngomong sendiri,main sendiri,dan lari-lari sendiri ibuku tampak cemas.

Hari minggu pun datang ibuku sedang memasak didapur dan ayahku sedang bekerja diluar kota.putri mengajak ku bermain main dihalaman rumahku lalu putri menuntunku ke sumur samping rumah seketika itu putri menyuruhku untuk masuk kedalam sumur,aku lihat putri sedang mandi didalam sumur dan aku langsung naik keatas sumur dan hendak meloncat.

Ibuku melihat kejadian itu langsung menangkapku dengan badan yang gemetar.sebelumnya ibu mencariku dilantai atas karena menyuruhku untuk makan pagi tetapi tak ia temuakan dan ibuku melihat dari jendela samping rumahku aku sedang berlari ke arah belakang rumahku.dengan cepat ibuku berlari saat aku hendak menaiki batas sumur lalu memelukku.

Ibuku bertanya kepadaku mau apa kamu kesini terus aku bilang tadi putri mengajakku untuk mandi bu.

Ibuku tampak kaget terus ia menemaniku makan pagi dan aku melihat putri sedang melihatku dengan tatapan marah.lalu ibu beratanya padaku emang kamu tahu putri tinggal dimana.

Aku menjawab pertanyaan ibu katanya putri tinggal dikomplek melati nomer 9 bu.

Ibuku sempat kaget ia tahu bahwa rumah dikomplek melati nomer 9 itu satu tahun lalu ada kabar menggegerkan bahwa ada perampokan serta pembunuhan satu keluarga.

Seketika ibu mencari koran bekas yang ada digudang dan ibu menemukanya terus ia mencari nama nama korban yang terjadi atas pembunuhan tersebut.

Sangat shock saat ibu melihat bahwa ada nama yang cukup tidak asing dan seketika bulukuduk ibuku berdiri saat ia menemukan sebuah nama

Putri amelia....

Bersambung......

They ExistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang