34....

595 65 2
                                    

"BAE SOOJI.."seruan yang tidak di hiraukan

Kakinya melangkah dengan cepat,kedua tangañya mengepal sempurnya wajah datar dengan sorot mata tajamnya tak berubah semenjak keluar dari tempat itu.

Bahkan suara yang memanggil sebuah nama yang  ia kenal dan  memang ia tau tak ia pedulikan.

Hingga

"Akh..."pekikan keluar dari mulutnya saat merasa tanganya ditarik dengan kasar oleh seseorang.

"APA KAU TIDAK DENGAR AKU MEMANGGILMU "suara keras dengan nafas yang tak teratur.

Sooji tidak berlari saat keluar dari hotel tapi saat sehun akan menyusul tanpa sengaja sehun malah menabrak seseorang hingga membuatnya sedikit ketinggalan jauh dengan sooji yang jalanya sangat cepat.

Sehun menghela nafasnya pelan sambil mencoba menetralkan detak jantung juga nafasnya yang masih agak tersenggal.

Setelah melihat wajah sooji yang mungkin masih terkejut dengan suara kerasnya dan juga terlihat menahan sakit akan cengkraman tanganya sehun baru sadar.

Perlahan ia menarik sooji dalam dekapanya.merasa bersalah aķan tindakan refleknya barusan.

Sebenarnya ia tak berniat berbuat kasar ataupun melantangkan suara kerasnya pada gadis itu.

tapi Selama ini setiap kali berhadapan dengan sooji sehun seperti orang lain tidak seperti dirinya yang dulu.

Dimana dirinya yang selalu bersikap serius setiap kali berbicara dengan orang lain dan tidak pernah ingin mendengar sebuah usulan yang mnurutnya hanya membuang waktu, dan juga ingin selalu menang.

Tapi tidak saat dengan sooji.tidak disaat sedang bersama sooji karna ia akan slalu mengalah selalu berusaha mengerti selalu memberi waktu sebanyak2nya untuk gadisnya berfikir.

Dimana saat dirinya tau mengenai masalah keluarga bae juga.ia tau sangat tau cara sooji yang mnanggapi masalah itu terlalu rumit.karna kemarahan juga kebencian masih sangat melekat di hati sooji.

Dia tidak berbicara banyak akan masalah itu karna setiap kali dirinya membahas sooji selalu mngelak atau bahkan malah memutuskan panggilannya.hingga ahirnya ia mengalah tak membahas lagi masalah itu.

Tapi sampai kapan?
Dia sendiri tak ingin kekasihnya selalu memendam rasa benci pada siapapun itu.karna seperti saat ini,rasa benci itu hanya akan menyakiti dirinya sendiri.

Sooji hanya diam saat sehun menariknya dalam pelukan namja itu.dia sangat bersyukur karna disaat seperti ini pelukan seperti inilah yang sangat ia ingin dan butuhkan terlebih dari orang yang sangat ia cintai.

Meski sempat syok dengan bentakan sehun barusan yang tidak pernah ia dapat dari namja ini sebelumnya,tapi ia mulai tenang.pelukan sehun membuatnya lebih tenang dari sebelumnya.perlahan iapun membalas pelukan hangat dan menenangkan dari namjanya.

Sehun menghela nafasnya sedikit lega.saat sooji membalas pelukanya.perlahan ia mengelus rambut panjang sooji yang tergerai kala ia merasakan basah di pundaknya.juga pundak gadisnya yang bergetar.ia tau mungkin gadisnya tengah menangis.bukan mungkin tapi memang jelas gadisnya tengan menangis.isakan2 kecilpun ia juga dengar.

"Aku benci"ucapan yang keluar dari mulut gadisnya yang membuat sehun kembali mengehela nafasnya.

"Sangat"lagi,sehun tak mengeluarkan balasan apapun untuk perkataan  yang keluar dari gadisnya

"Aku sangat membencinya"sehun bisa apa.dia tidak mengalami ataupun merasakanya.tapi ia berusaha memahaminya

"Aku ingin eomma"ucapan ini membuat sehun mengeratkan pelukanya pada gadisnya.apa yang bisa ia lakukan.dia tau sooji yang sejak kecil terpisah dari eommanya.dan sudah pasti jika gadis ini memang merindukanya.


SORRY &THANK'YOU✔(complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang