Third : First Meet

292 42 16
                                        

“Lagian ya dimana – mana jalan tu pake kaki. Bukan pake mata.” - Tiara Shakila

***
Sore itu, semua murid dihimbau untuk berkumpul di sekolah untuk mempersiapkan kelas masing – masing untuk acara HUT sekolah besok  lusa. Alea bersama Arabel, Abel dan Luna sedang mendekorasi kelas bersama dengan anak – anak lain.

Sedangkan Tiara sedang tidak bersama mereka. Dia sedang bersama anggota OSIS lainnya untuk mengecek kesiapan acara HUT.

Meskipun mereka berteman, sebenarnya Alea tidak terlalu nyaman jika ditinggal sendiri dengan mereka. Arabel and the gank itu kumpulan cewek – cewek yang sukanya menye – menye. Sangat berbanding terbalik dengan Alea.

Arabel, notabennya cewek paling alay sekelas XI – IPA 3 dan sekaligus dianggap sebagai ketua gank mereka. Luna, yang masih sedikit sensi sama Alea. Maklum lah, saat kelas X, Luna pernah suka dengan Dani, teman sekelasnya. Tapi sayangnya Dani malah mengincar Alea.

Dani pernah terang – terangan berbicara di depan kelas kalau dia suka dengan cewek dari kelas X-2 yang bernama Alea. Dan dia juga bilang jika Alea juga suka dengan dia. Maka  langsung saja Luna mempercayai itu.

Padahal itu semua hanya tipu daya Dani untuk menghindari Luna. Alea tidak pernah suka dengan Dani. Bahkan mengobrol berdua saja tidak pernah. Tetapi Luna sudah terlanjur mempercayai itu dan sampai sekarang dia masih sensitif sama yang namanya Alea Bramastya.

Satu lagi, Abel. Menurut Alea, Abel yang paling care sih diantara ketiga cewek itu. Tapi sayangnya, kadang – kadang dia lemot. Dan Alea sering jengkel jika harus mengahadapi Abel yang seperti itu.

Pukul 17.15.  Setelah latihan untuk pensi Alea tidak langsung pulang bersama teman sekelasnya yang lain. Dia sengaja menemani Tiara yang masih belum pulang. Sebagian besar murid – murid lain sudah meninggalkan sekolah. Hanya tinggal beberapa murid saja dan anggota OSIS.

Dari tadi siang Tiara belum sempat pulang. Dia hanya istirahat untuk makan, sholat dan berganti baju saat jam pulang tadi. Setelah itu, dia harus kembali mempersiapkan berbagai hal untuk acara HUT. 

Saat Tiara dan Alea sedang melewati koridor sambil membicarakan perihal acara HUT, tiba – tiba “Brak”  laki – laki dengan ketiga teman disebelahnya menabrak Tiara sampai Tiara hendak terjatuh.

“Aw, ya ampun kalau jalan hati – hati kek” Tiara mengangkat kepalanya dan menatap laki – laki itu dengan kesal.

“Lah, lo tu yang jalannya nggak ati – ati. Jalan tu pakek mata. Biar nggak nabrak orang.” Balas laki – laki itu dengan sengit sambil menatap Tiara tajam.

“Loh kok jadi lo sih yang marah, kan lo yang jalan sambil cengengean. Lagian ya dimana – mana jalan tu pake kaki. Bukan pake mata.” Balas Tiara dengan tidak kalah sengit.

“Suka – suka gue dong. Lo sendiri kenapa jalan sambil ngobrol?” Tanya laki – laki itu dingin.

Ketika Tiara hendak membela diri, “Stop. Kalian berdua tu kaya anak kecil banget sih? ya udah lah ya..intinya kalian berdua sama – sama salah. Jadi,  nggak usah saling nuduh.” Alea menengahi.

“Tau tu Arga, pake ngajak ribut segala. Sama cewek cantik lagi.” Salah satu temannya, menoyor kepala laki – laki itu.

“Oh, jadi ini cowok yang namanya Arga. Cowok baru di kelas XI – IPS 1 itu.” Batin Tiara.

“Udah yuk Ra, keburu Magrib ni.” Alea menggandeng tangan Tiara meninggalkan keempat laki – laki itu.
Ketika Tiara pergi, Arga masih memperhatikan gadis itu dari belakang.

“Gila lo ga, cewek secantik Tiara aja lo ajak ribut.” Kata Radit.

“Tau tu, kalau gue jadi lo, gue langsung minta maaf, gue anterin pulang dah kalau perlu” Lanjut Vino.
“Wee, kalau itu sih modus loo” Joshua menempeleng kepala Vino.

Long WaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang