"Lo jadi cewek aneh banget sih. Orang sakit mau ditengokin ngga boleh. Gue jarang – jarang lo perhatian sama cewek kek gini" - Arga Dirgantara
***
Gadis berambut di bawah bahu itu terus melangkahkan kakinya menyusuri koridor sekolah. Sesekali gadis itu tersenyum kepada beberapa siswa yang melintas atau sedang duduk di koridor. Jam pelajaran memang baru saja berlangsung beberapa puluh menit. Tadinya gadis itu sedang menikmati pelajaran kesukaannya yang sedang berlangsung. Tetapi, konsentrasinya harus diganggu dengan panggilan dari Pak Hari yang menyuruhnya ke ruang guru.Sesampainya di ruang guru, Tiara langsung menuju ke meja Pak Hari. Tadi, Pak Hari memang tidak memanggilnya secara langsung. Setelah tiba di hadapan Pak Hari, gadis itu langsung bertanya alasan pria paruh baya itu memanggilnya. Rupanya Pak Hari menyuruh Tiara untuk mengecek perlengkapan olahraga yang akan digunakan untuk penilaian kelasnya minggu depan. Pak Hari ingin Tiara menyiapkan perlengkapan sesuai kebutuhan teman – temannya.
“Iya Pak, saya akan segera mengecek ke ruang olahraga,” jawab gadis itu menyanggupi perintah sang guru.
Gadis itu lalu segera peri menuju ruang olahraga yang kebetulan berada di dekat lapangan voli. Jaraknya memang tidak terlalu jauh dari ruang guru. Namun, gadis itu berjalan dengan tergesa – gesa. Tujuannya tak lain tak bukan adalah agar segera tiba dan mengecek semuanya. Setelah itu, dia ingin segera kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran.
***
Arga merasa sangat bersemangat hari ini. Lebih tepatnya saat ini. Bagaimana tidak, pelajaran yang ia sukai selama ia bersekolah di sini hannyalah olahraga. Entah mengapa, sejak dia kembali ke Jakarta dan pindah ke SMA Harapan Bangsa, semangat belajarnya sama sekali tidak bangkit. Ia hanya semangat jika jam pelajaran olahraga.Tepuk tangan serta sorakan meramaikan suasana lapangan voli. Terutama suara gadis – gadis centil yang menghuni kelas XI – IPS 1 mulai berteriak memanggil nama Arga. Hal ini karena baru saja Arga mencetak satu poin untuk timnya dalam permainan voli.
“Aelah dasar lu pada. Giliran orang ganteng yang menang heboh. Nah giliran gue aja lu pada diem. Dasar cabe – cabean suka pilih – pilih,” Radit berkata dengan wajah yang dibuat – buat. Seakan akan tak terima dengan perlakuan teman perempuannya kepada dirinya.
“Apaan sih lu dasar terong – terongan!” Salah satu teman perempuannya menimpali dengan nada candaan sekaligus menghina yang disusul dengan gelak tawa seluruh siswa. Bahkan Pak Budi, guru olahraga mereka pun ikut tertawa.
Baru saja pertandingan di mulai lagi, mereka semua yang berada di lapangan voli dikejutkan dengan teriakan perempuan. Spontan hal itu menimbulkan tanda tanya. “Astaga, ini siang bolong kok ada suara teriakan cewek sih. Ya kali mbak Kunti,” salah satu cewek di sana menanggapi dengan lebay.
“Eh kayanya suaranya dari situ deh,” Vino menunjuk ke arah ruang olahraga dengan curiga. Setelah itu semuanya berlari menuju ruang olahraga. Mereka semua penasaran dengan apa yang terjadi di dalam sana.
Setelah berada di sana. Mereka semua terkejut melihat seorang gadis tergeletak di dekat pintu. Wajah gadis itu tak terlihat karena tertutup oleh rambutnya. Sebelum mereka bertanya – tanya mengapa gadis ini bisa tergeletak di sini. Lagi – lagi mereka dikejutkan dengan kehadiran ular piton yang panjangnya sekitar satu meter berada di bawah meja yang tidak jauh dari gadis itu.
Beberapa perempuan yang tadinya kepo lantas berlarian menjauh karena takut akan ular piton tersebut. Lalu tiba – tiba tanpa pikir panjang, Arga yang berada di barisan paling depan langsung menggendong gadis itu ala bridal style. Saat itu pula Arga tahu bahwa gadis itu adalah Tiara Shakila.
Beberapa orang yang berkerumun langsung memberi jalan kepada Arga untuk membawa Tiara ke UKS.
Sedangkan Pak Budi dengan beberapa siswa laki – laki lainnya mencoba menaklukkan ular itu agar tak melawan. Pak Budi juga menyuruh beberapa siswa untuk segera melaporkan kepada penjaga sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Wait
Fiksi RemajaTiara Shakila adalah gadis remaja yang memiliki paras cantik dan otak cerdas. Namun, percayakah kamu jika selama 16 tahun dia hidup dia tidak pernah merasakan yang namanya berpacaran? Bukannya tidak ada laki - laki yang jatuh cinta kepadanya. Tapi s...