Chapter 13

2.5K 449 58
                                    

Author POV

"Ayo, aku sudah selesai." Ucap Jihoon langsung bergegas keluar dari sebuah ruangan.

"Hyung, kau cantik malam ini." Ucap Guanlin saat melihat Jihoon yg menggunakan setelan jas warna pinknya dengan wajahnya yg di oles bedak tipis dan bibirnya yg merah itu menambah kesan sexy sekaligus imut menurutnya.

Jihoon tersipu malu lalu berkata, "Kau juga tampan malam ini." Jihoon menyembunyikan wajahnya dengan bunga yg dipegangnya.

Guanlin mencium kening hyungnya sayang lalu tersenyum, "Apakah kau sudah siap untuk menjadi istriku hyung?"

Jihoon mengangguk pelan dan berkata, "Tentu saja." Guanlin tersenyum mendengar jawaban dari Jihoon.

Tak perlu berlama-lama mereka pun berjalan di atas altar dengan diiringi musik romantis. Pandangan para tamu yg kagum melihat pasangan Jihoon dan Guanlin yg sangat mengesankan.

Mereka mengucap janji suci bersama yg diakhiri tepuk tangan meriah para tamu. Suasana bahagialah yg dirasakan oleh seluruh manusia yg berada di ruangan itu.

"Park Jihoon saranghae." Ucap Guanlin sambil menatap manik mata Jihoon.
"Nado saranghae Park Guanlin." Jawab Jihoon yg membalas tatapan Guanlin.

Guanlin mendekatkan wajahnya ke wajah Jihoon. Jihoon menggenggam bunga yg dipegangnya erat. Ia memejamkan matanya dan merasa deru nafas Guanlin yg begitu dekat.

Hingga...

Cup.

Bibir mereka bertemu. Jihoon melumat duluan bibir lelaki yg sudah menjadi suaminya ini.

Cukup lama bibir mereka bertautan hingga Jihoon merasa Guanlin menjauhkan bibirnya. Jihoon masih memejamkan matanya.

"Kau mimpi basah ya?"

Tunggu. Apa maksudnya? Ini bukan suara Guanlin. Ia betul-betul menghafal suara ini tapi orang ini bukan Guanlin.

Jihoon segera membuka matanya dan tebak siapa yg ada di atas tubuhnya sekarang? Ya, siapalagi kalau bukan Park Kerdus Woojin.

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" Jihoon berteriak dengan kencangnya.
"ASTAGA JIHOON TELINGAKU!" Ucap Woojin sambil menutup telinganya.

"Sedang apa kau disini?!" Tanya Jihoon dengan kesalnya.
"Kau lupa ingatan ya? Aku kan bermalam bodoh." Ucap Woojin yg masih mengelus telinganya sakit.

"Ahh iya aku lupa hehe." Balas Jihoon dengan cengiran khasnya. Woojin memutar bola matanya malas.

"TAPI...." ucap Jihoon teringat akan sesuatu.
"KAU YG MENCIUMKU TADI?!" tanya Jihoon dengan tidak santainya.

"Bukan aku yg meminta, tadi aku berniat membangunkanmu untuk makan malam karena kau tidak makan dari sore. Tapi, kau tiba-tiba berkata 'saranghae' jadi kukira kau berkata itu padaku dan kau memanyunkan bibirmu yasudah aku cium lalu kau membalas ciumannya." Jelas Woojin.

Jihoon terkaku mendengar penjelasan Woojin. Jadi tadi itu hanya mimpi? Pernikahannya dengan Guanlin tadi itu mimpi? Yang diciumnya itu Woojin?

"Yakk, gwenchana? Kenapa kau jadi diam seperti ini? Kau kerasukan?" Tanya Woojin sambil menepuk pundak Jihoon pelan.

Jihoon kembali menjatuhkan dirinya di kasur lalu berguling-guling tidak jelas. Woojin menatapnya takut.

"Sepertinya anak ini benar-benar kerasukan." Ucap Woojin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

-

-

-

-
Besoknya
Lelaki berumur 17 tahun ini sedang berkutat dengan berkas-berkas di kantornya.

[Guanhoon] Oh Little Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang