Chapter 41

1.2K 308 53
                                    

Jangan lupa vote+comment oi

-

-

-

-

Happy reading^^

Guanlin mengerjapkan matanya saat matanya merasa silau. Guanlin memfokuskan penglihatannya.

Matanya menatap Jihoon yang terlihat sudah rapi. Terlihat dari rambutnya yg basah menandakan bahwa ia sudah mandi serta bajunya yang telah ia ganti.

"Pagi, hyung." Sapa Guanlin. Jihoon tersenyum tipis.
"Pagi." Jawabnya.

Guanlin menatap jam yang menunjukan pukul 08.12 pagi. Berarti Guanlin bangun cukup telat.

"Makanlah, Guan." Ucap Jihoon lalu memberi Guanlin sandwich dan susu vanilla-nya.

Guanlin menerimanya lalu terlebih dahulu meminum air putih di atas meja kecil lalu memakan sarapannya.

Guanlin memakan sarapannya dalam diam. Jihoon juga tidak banyak bicara.

Yang Jihoon lakukan hanyalah melipat bajunya semalam lalu memasukannya di dalam tas miliknya.

Guanlin tersenyum mengingat kejadian kemarin saat ia pergi bersama Justin dan satu orang lagi.

"Hyung, jam berapa aku bisa pulang?" Tanya Guanlin semangat.
"Pukul sepuluh pagi mungkin." Jawab Jihoon singkat.

Guanlin mengangguk mengerti sambil memasukan potongan sandwich terakhirnya ke dalam mulut lalu meminum susunya.

Guanlin bangkit dari kasurnya lalu segera menghampiri Jihoon dan mencium keningnya sekilas.

Lalu setelah itu, Guanlin mengambil handuknya di lemari lalu masuk ke dalam toilet.

Guanlin menatap dirinya di depan cermin di dalam toilet. Ia cukup bingung dengan perubahan sikap Jihoon.

"Ahh mungkin hyung sedang lelah karena rapat kemarin." Ucap Guanlin pada dirinya sendiri.

Sedangkan Jihoon? Ia sedang duduk dan bersandar di sofa sambil memijat kepalanya pelan.

"Aku tidak boleh lemah. Ya, tidak boleh." Ucapnya.

Tak lama kemudian datanglah Woojin. Ia langsung duduk tepat di samping Jihoon.

Jihoon yang tersadar langsung membalikan kepalanya dan menatap Woojin serta sebuah barang yang ia bawa.

"Semuanya sudah selesai, Hoon. Dimana Guanlin?" Tanya Woojin.
"Sedang mandi." Jawabnya singkat.

Woojin menatap Jihoon yang terlihat gelisah. Woojin menggenggam tangan kanan Jihoon memberinya seolah menyemangati sahabatnya ini.

"Kau sudah bertindak terlalu jauh maka kau harus menyelesaikannya." Ucap Woojin.

Jihoon tersenyum tipis lalu mengangguk. Ia menghela napasnya.

"Aku pasti bisa, Jin." Ucap Jihoon menyemangati dirinya sendiri.
Woojin mengacak pelan rambut Jihoon sambil tersenyum.

"Woojin-ah... kurasa membahasnya jangan disini. Di rumah saja. Aku tak ingin membuat kekacauan disini." Ucap Jihoon.

Woojin mengangguk dengan perubahan rencana Jihoon. Akhirnya mereka berdua hanya terdiam hingga Guanlin keluar.

"Eoh, Woojin hyung annyeong. Kau tidak ke kantor?" Tanya Guanlin.

"Tidak, aku akan mengantarmu pulang nanti." Jawab Woojin. Jihoon berusaha tersenyum menatap Guanlin.

"Eumm... Woojin hyung apa aku bisa meminjam ponselmu? Aku ingin menghubungi Jiqeong jie." Ucap Guanlin berbohong.

[Guanhoon] Oh Little Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang