Chapter 40

1.2K 305 76
                                    

yuhuuu udah chapt 40 ya ga kerasa... btw story dr chapt 1-20 gue private ya hehe silahkan follow baru baca hehe. Ini dikarenakan udah banyak chapt nya dan ngehindarin hal-hal yang tidak diinginkan seperti plagiat.... tapi cerita gue gaada bagusnya jdi gaada plagiat deh :)

vomment jan lupaa oiii

.

.

.

.

.

.

Happy reading^^

Guanlin makin lama semakin membaik. Hubungannya dan Jihoon pun mulai membaik dan itu membuatnya lega dan senang walaupun ada sesuatu yang mengganjal di hatinya tetapi ia tidak memperdulikannya.

Saat ini, hanya Jihoon yang ia pikir dan ia pun sembuh demi Jihoon. Semua perban telah terlepas dari tubuhnya. Ia sudah bisa berjalan tinggal menunggu pemberitahuan kapan ia bisa diperbolehkan untuk pulang.

"Guanlin-ahh, hyung membawa makanan kesukaanmu." panggil Jihoon yang membuat Guanlin tersadar dari lamunannya.

Jihoon baru saja membelikan sarapan untuk Guanlin yang diantar oleh Woojin. Jihoon membelikannya sandwich serta susu vanilla yang selama ini Guanlin mau.

Guanlin segera mengambil sandwich yang berada ditangan Jihoon lalu langsung memakannya dengan lahap. Jihoon yang melihatnya langsung tertawa pelan.

"Pelan-pelan, hyung membeli banyak untukmu." ucap Jihoon. Guanlin menatap Jihoon sambil tetap mengunyah makanannya.

"Hyung tidak makan?"tanya Guanlin.

"Nanti saja. Makan saja dulu." jawab Jihoon sambil tersenyum.

"Ahh kalau begitu tolong ambilkan aku susu vanillanya, hyung." ucap Guanlin.

Jihoon mengambil sekotak susu vanilla Guanlin dari dalam kantong belanjanya lalu menusukkan sedotannya dan langsung memberikannya pada Guanlin.

Guanlin menaruh sandwich di meja samping ranjangnya lalu menerima susu itu lalu dengan cepat ia menarik tangan Jihoon untuk lebih dekat dengannya. 

Tanpa mengatakan apapun Guanlin langsung melumat bibir Jihoon yang terkejut. Ia berusaha melepaskan ciumannya tetapi tidak bisa saat merasakan Guanlin menggigit bibirnya keras.

Guanlin memasukkan sandwich yang masih ada di dalam mulutnya ke dalam mulut Jihoon. Jihoon menelan sandwich itu lalu mulai membalas ciuman Guanlin. 

Tanpa sadar Jihoon sudah mengalungkan tangannya di leher Guanlin dan meremas tengkuknya pelan. Guanlin tersenyum dalam ciumannya lalu menghentikan ciumannya.

Jihoon menunduk malu dengan wajah yang memerah. Ia merutuki dirinya yang terbawa suasana. Guanlin tersenyum lalu meminum susunya dan menahannya di dalam mulutnya.

Guanlin kembali menyatukan bibir mereka. Jihoon kembali meminum susu vanillanya. 

"mmhh~" desah Jihoon yang membuat Guanlin semakin semangat menjelajahi mulut Jihoon dan mengajak lidah Jihoon untuk bermain.

Jihoon lagi-lagi terbawa suasana dan pasrah. Guanlin sudah berdiri dari ranjangnya dan menggendong Jihoon seperti koala. Jihoon refleks melingkarkan kedua kakinya di pinggang Guanlin.

Guanlin mendudukkan Jihoon di ranjangnya tanpa melepaskan ciuman mereka. Jihoon kembali sadar saat Guanlin turun mencium lehernya.

"G-guannhh ini masih pagii ngghhh"ucap Jihoon sambil mendorong pelan bahu Guanlin.

[Guanhoon] Oh Little Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang