Chapter 24

2.4K 432 85
                                    

Author POV

"Hyung, hubungi aku jika sudah selesai ok?" Ucap Guanlin lalu mencium kening Jihoon lama lalu melepasnya.

"Harusnya kau yang menghubungiku jika sudah selesai. Aku menunggumu." Ucap Jihoon lalu mengetuk pintu rumah sahabatnya, Woojin.

Rumah Woojin tak kalah mewah dengan rumah Jihoon dan Guanlin yang sekarang hanya dihuni oleh kedua orangtua mereka. Perusahaan keluarga Woojin juga sama besarnya dengan perusahaan keluarga Jihoon.

"Baiklah hyung. Jam 8 malam aku jemput disini. Jangan kemana-mana." Ucap Guanlin lalu kembali mencium pipi Jihoon dan pergi.

Tak lama Guanlin pergi, pintu pun terbuka dan terlihatlah wanita paruh baya yang merupakan ibu dari Woojin ini.

"Eoh Jihoonnie? Ada apa, nak?" Ucap Park eomma sambil memeluk Jihoon. Jihoon dengan senang hati membalas pelukannya.

"Yoongi eommaa~" rengek Jihoon yg membuat Yoongi terkekeh.
"Ada apa sayang? Kau mencari Woojin? Ayo masuk dulu." Ucap Yoongi lalu menarik Jihoon masuk.

"Mana Jimin appa?" Tanya Jihoon sambil mencari Jimin di sekelilingnya.
"Ahh, dia sedang ada di kantor. Kau mencari Woojin kan? Sebentar lagi dia pulang, dia ada kencan kan dengan Hyungseob?" Ucap Yoongi sambil mengelus kepala Jihoon lembut.

"Ahh baiklah eomma aku akan menunggu." Ucap Jihoon sambil tersenyum.
"Kita baru ketemu lagi setelah acara pernikahanmu, bagaimana? Pasti kau senang, kan? Anak sebaik Guanlin mendapatkan pasangan sebaik dirimu juga apalagi kalian sudah lama hidup bersama, benar kan?" Jelas Yoongi panjang lebar.

Jihoon tersenyum menanggapinya. Senang? Sepertinya iya. Entahlah.
"Eomma, besok aku akan ke China makanya aku kesini ingin bertemu Woojin."

Raut wajah Yoongi berubah menjadi sendu. Ia sudah jarang bertemu Jihoon yang sudah ia anggap seperti anak sendiri.

"Berapa lama, nak?" Tanya Yoongi. Jihoon yg melihat perubahan raut wajah Yoongi langsung menggenggam tangannya erat.

"2 tahun eomma. Aku akan kembali secepatnya. Pasti aku akan merindukan kalian semua disini." Ucap Jihoon sambil berusaha tersenyum.

Mungkin dia memang belum menerima keputusan ayahnya untuk pergi ke China tapi tetap saja ia harus menurutinya.

"Eomma aku pulang~" teriak Woojin dari arah pintu masuk. Woojin memasuki rumah lalu menghampiri ibunya yang duduk di ruang tamu bersama... Jihoon?

"Eo? Apa yg kau lakukan disini?" Tanya Woojin bingung.
"Ck pertanyaan macam apa itu, nak? Kau tidak suka Jihoonnie berada disini?" Tanya Yoongi.

Woojin hanya memperlihatkan senyum idiotnya membuat Jihoon memutar bola matanya malas.

"Hehe tidak eomma, aku hanya bingung kenapa Jihoon disinii. Ayoo Jihoon kita ke kamar." Ajak Woojin yang langsung menarik Jihoon.

Yoongi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat interaksi antara dua anak itu.

Woojin dan Jihoon segera naik ke lantai dua dan berjalan hingga ujung ruangan dimana kamar Woojin terletak.

Woojin sangat suka kamarnya berada jauh agar tidak ada yang mengganggunya. Sekarang mereka memasuki kamar Woojin dan langsung merebahkan diri di kasur.

"Ada apalagi?" Tanya Woojin.
"Guanlin...meminta izin kepadaku." Ucap Jihoon sambil memperbaiki posisinya menghadap ke Woojin yang masih tidur terlentang.

"Untuk?" Tanya Woojin.

Flashback

"Hyung, boleh aku izin?" Tanya Guanlin lembut. Jihoon tidak mengangkat kepalanya lagi dan tetap tidur di dada Guanlin.

[Guanhoon] Oh Little Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang