Chapter 45 [END]

1.5K 262 105
                                    

Ini benar benar END yeorobun^^

Awalnya sempet mikir dua kali buat end nya gegara liat komenan kalian, tp krna dari awal bikin ceritanya udh gua tentuin end nya bakal gimana jadi end nya sesuai dr awal deh :)

2K+ WORDS GUYS!!!















Happy reading^^

"Jihoon, kau sudah siap???"
"Sebentar lagi, Seob!"
"Cepatlah! Sejam lagi Guanlin wisuda!!"

Jihoon memakai jaketnya dengan terburu-buru. Ia merapikan rambutnya sambil menatap cermin.

"Aku siap." Ucapnya pada diri sendiri. Jihoon mengambil tasnya dan keluar dengan sedikit berlari.

Jihoon menghampiri meja makan lalu duduk tepat disamping Hyungwoo, anak JinSeob.

"Jihoon, ini rotimu." Ucap Hyungseob sambil mengambilkan Jihoon rotinya.

Jihoon menerimanya lalu langsung memakannya.

"Aku bingung. Kenapa setiap pagi kau selalu memakan roti? Padahal dulu kau paling benci makan sedikit." Ucap Hyungseob heran.

Jihoon sedikit bingung harus menjawab apa tetapi yang ada di pikirannya sekarang hanyalah,

"Aku sedang diet." Ucap Jihoon pada akhirnya.

"Benarkah? Tapi badanmu sangat berisi sekarang."

"Uhuk!!"

Bukan. Itu bukan suara Jihoon. Tapi Woojin.

"Yak! Pelan-pelan saja makannya! Ini minumlah." Ucap Hyungseob lalu segera memberi kekasihnya itu segelas air putih.

Jihoon bernapas lega. Ia tidak harus menjawab pertanyaan Hyungseob barusan.

"E-eommaaa" rengek Hyungwoo.

"Jihoon-ah bisa tolong kau gendong Hyungwoo? Aku lupa menyiapkan tas bayinya." Ucap Hyungseob minta tolong.

"Tentu saja. Jjaa Hyungwoo-yaaa ayo sama mommy!" Ucap Jihoon lalu menggendong Hyungwoo.

Hyungseob pun masuk ke dalam kamar.

Woojin membereskan piring yang ada di meja lalu menghampiri Jihoon dan mengambil alih Hyungwoo.

"Kenapa?" Tanya Jihoon.

"Hyungwoo terlalu banyak bergerak nanti ia tak sengaja menendang perutmu." Ucap Woojin.

Jihoon menghela napasnya. Ia cukup sedih tidak bisa bergerak banyak.

Selain karena usia kandungannya yang baru berjalan 3 bulan, Woojin juga selalu melarangnya melakukan sesuatu yang menurutnya bahaya.

Jihoon cukup tersiksa karena harus menyembunyikan kehamilannya dari Hyungseob.

Jihoon mengurus dirinya sendiri, saat ia mual, demam, dan morning sick ia melarang Woojin untuk merawatnya.

Hyungseob pun tidak tahu jika Jihoon mengalami itu karena ia tidak mau ketahuan.

"Seobiee apa sudah selesai? Kita harus ke wisuda Guanlin sekarang!" Ucap Woojin dengan suara yang agak keras.

Hyungseob keluar dengan terburu-buru sambil membawa tas bayi Hyungwoo.

"Ayoo, kemarikan Hyungwoo padaku." Ucap Hyungseob lalu segera menggendong Hyungwoo kembali.

"Sini aku saja yang membawa tas bayinya." Ucap Jihoon.

Ia hendak mengambil tas bayi itu tetapi Woojin mendahuluinya.

"Biar aku saja. Ayo." Ucap Woojin.

Jihoon menghela napasnya melihat Woojin yang berjalan dengan Hyungseob keluar.

[Guanhoon] Oh Little Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang