Chapter 39

1.4K 376 63
                                    

jangan lupa vote+commentnya^^

.

.

.

.

.

Kok yg baca cerita ini makin dikit ya? Apa mungkin ikut hiatus juga? :(

.

.

.

.

Happy reading^^

Author POV

Dua hari berlalu sejak kejadian itu. Ini adalah hari keempat Guanlin dirumah sakit dan tentu saja ditemani oleh Jihoon. 

Chanyeol dan Baekhyun telah kembali ke Korea kemarin sedangkan Woojin untuk sementara menggantikan Guanlin di perusahaan atas izin Chanyeol.

Sekarang, Guanlin dan Jihoon berada di taman rumah sakit bersama. Jihoon mengajak Guanlin keluar dari kamarnya agar suaminya ini bisa menyegarkan diri. Hm.. apa Jihoon masih pantas menyebutnya suami?

Guanlin duduk di kursi roda sedangkan Jihoon duduk di kursi taman di sampingnya. 

Mereka berdua menikmati angin sore yang menerpa wajah mereka. Guanlin menatap Jihoon yang sedang memejamkan matanya.

Guanlin tersenyum. Bukan bahagia, tetapi sedih. Sangat sakit melihat wajah Jihoon yang menggambarkan semuanya baik-baik saja padahal tidak. 

Guanlin juga tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ia keluar dari rumah sakit ini. Tanpa sadar Guanlin menjatuhkan airmatanya dan dengan cepat ia menghapusnya.

"Hahh kenapa aku jadi cengeng seperti ini..." lirih Guanlin pelan. 

"Kau bilang apa Guan? Aku tidak mendengarmu." Ucap Jihoon lalu membuka matanya menatap Guanlin yang menggeleng pelan.

"Aniyo, hyung." ucap Guanlin lalu tersenyum kecil. Jihoon tahu, pasti Guanlin sedang memikirkan sesuatu.

"Yasudah, ayo kembali ke kamar. Hari sudah mulai gelap, dokter Yukhei akan datang sebentar lagi." ajak Jihoon dan Guanlin hanya menurut saja.

Jihoon berdiri lalu mulai memposisikan dirinya di belakang kursi roda Guanlin lalu mendorongnya pelan.

Saat mereka masuk ke dalam kamar, ternyata Yukhei sudah berada di dalam bersama dua orang suster. Jihoon membungkuk sopan lalu menyapa Yukhei.

Yukhei dan Jihoon membantu Guanlin untuk kembali naik ke kasur. Guanlin duduk sambil bersandar ke dinding.

"Malam ini perban Tuan Guanlin akan dilepas karena lukanya sudah mengering. Kecuali rahangnya, kami hanya akan melepas perban di pipi dan telapak tangan tuan." jelas Yukhei.

"Ahh baiklah dok." jawab Jihoon mengerti. Jihoon mempersilahkan dua suster tersebut melepas perban Guanlin.

"Dok, bisa kita bicara?" tanya Jihoon. Yukhei menoleh lalu mengangguk sambil tersenyum.

"Kita bicara di ruangan saya atau di luar saja?" tanya Yukhei. Jihoon terlihat berpikir lalu menjawab, "Di luar saja." 

Jihoon dan Yukhei pun keluar dari kamar Guanlin. Mereka berdua duduk di sebuah kursi panjang yang terletak di samping kamar Guanlin.

"Dok, kira-kira kapan Guanlin sembuh?" Tanya Jihoon.

"Mungkin minggu depan Tuan Guanlin sudah bisa pulang. Lukanya ternyata lebih cepat membaik dari perkiraanku." jawab sang dokter.

"Ahh begitu, ya. Baiklah, Dok. Terimakasih." ucap Jihoon.

"Sama-sama. Saya akan masuk kembali ke kamar Tuan untuk memeriksa keadaannya." ucap Yukhei.

[Guanhoon] Oh Little Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang