Mila baru saja selesai menghias red velvet cake. Kemudian dia menyuruh Dimas untuk membawanya ke rak depan.
"Next?" tanya Mila pada Bella, yang bekerja sebagai kokinya.
"Macaroon siap mba," jawab Bella sambil meletakkan macaroon yang baru saja matang.
Mila mengangguk, Ia kemudian membantu Bella memberi olesan dan menempel macaroon.
Selesai dengan macaroon, Mila kemudian berjalan keluar dapur, melihat Tania dan Cela sedang melayani pembeli.
Mila mengambil ponsel di saku celananya. Sekarang sudah siang, dulu sebelum jomblo Mila akan diajak oleh Adi lunch bersama. Minimal ngingetin makan kalau ga sempet lunch bareng.
Sekarang, ponselnya ga pernah ada notif dari Adi.
Perut Mila keroncongan, dia kemudian pamit pada Cela untuk keluar cari makan sebentar.
.
.
.
Mila kembali menghentikan mobilnya di seberang jalan 1A. Dia ingin melihat Adi.
Mila memilih drive thru dan menikmati makan siangnya di mobil.
Namun sayang, Mila tidak melihat kendaraan Adi terparkir di depan kantor.
Dia kemudian melajukan lagi mobilnya.
Mila tidak tahu harus kemana lagi sekarang, dia jenuh untuk berada di cafe dan apartemennya.
Dia terus melajukan mobilnya pelan sambil mengunyah french fries.
Sepanjang jalan dia terus memutar memorinya bersama Adi.
Menjalin kasih lebih dari 3 tahun dengan perbedaan keyakinan, bahkan keduanya tidak mendapat restu dari keluarga.
Dari awal sebenarnya Mila tahu jika hubungannya berisiko besar, berisiko kandas ditengah jalan dan patah hati.
Tapi Mila terlanjur jatuh cinta dengan Adi, pelanggan setia Mil's.
Adi sering mampir untuk sekedar ngopi di cafe miliknya. Seringnya datang, Mila jadi mengenal dan akrab dengan Adi.
Tidak heran setelah dekat selama kurang lebih 6 bulan mereka sepakat untuk menjalin kasih.
Hubungan mereka sebenarnya tidak terlalu sering bermasalah, halangan mereka hanya perbedaan dan restu yang tidak pernah dikantongi oleh keduanya.
Senekat apapun salah satu dari keduanya untuk menyamakan, itu bukan ide yang bagus. Cinta ke Tuhan mereka lebih besar, meskipun sempat Mila melontarkan kalimat ingin mengikuti Adi, tapi itu adalah kebodohannya.
Mila merasa bodoh, ya bukankah cinta memang sering membuat orang bodoh?
Mila sudah duduk di ruangannya di Mil's. Setelah berputar-putar tidak jelas, Mila memilih kembali ke Mil's dan langsung masuk ke dalam ruangan.
Pintu ruangannya diketuk, Tania masuk setelah Mila mempersilakan.
Tania mengantar secangkir coklat hangat pesanannya. Mila sedang butuh moodbooster, dan coklat akan selalu jadi pilihannya.
Mila langsung menikmati coklat hangatnya setelah Tania pamit keluar.
Mengingat kenangannya bersama Adi membuat Mila ingin kembali menangis dan berteriak.
Dia akan susah melupakan Adi, dan akan lebih susah lagi membuat Adi kembali padanya.
Mila rindu Adi.
Ia kembali menangis.
****
Malam ini, Mila kembali menghentikan mobilnya di depan 1A.
KAMU SEDANG MEMBACA
move on
FanfictionUdah pacaran 3 tahunan, pada akhirnya hubungan Mila kandas. Saking cintanya, Mila ga bisa move on. Tiap hari kerjaannya cuma kepoin mantan, eh akhirnya malah jadi berantem sama orang gara-gara kebiasaannya ini bikin risih.