ekstra part-Pernikahan Adi

3.9K 231 33
                                    

"Yank, lama banget sih?" kesal Kevin.

Kevin sudah menunggu lebih dari satu jam di ruang tengah. Malam ini mereka mau dateng ke pesta pernikahan Adi dan Putri.

Saat Kevin dateng ke apartemen, Mila hanya tinggal merapikan rambut dan berganti baju, tapi sudah lebih dari satu jam Mila belum juga beres.

"Bentar ih, ini aku ngrasa ga pas," teriak Mila dari kamarnya.

Kevin memilih masuk ke dalam kamar Mila. Dilihatnya Mila masih mengenakan shirt dress, dan menatap beberapa gaun yang diletakkan di atas tempat tidur.

Kevin berdecak sebal,"apanya yang ga pas?"

"Tadi aku udah coba itu sama ini ga cocok di aku," tunjuk Mila pada gaun warna merah dan ungu.

Kevin menggaruk pelipisnya, ada rasa kesal ngeliat pacarnya ini galau gara-gara gaun doang.

"Putih yank," tunjuk Kevin pada off shoulder dress putih  dengan corak pita bunga kecil di pinggangnya.

Mila sudah mau protes sama pilihan Kevin.

"Cocok, serasi juga sama aku. Buruan ya sayank," ucap Kevin lalu keluar kamar Mila.

. .

Benar, dengan dress pilihan Kevin dan Kevin mengenakan kemeja putih dengan jas hitam, keduanya tampak serasi.

Masuk ke dalam gedung, keduanya langsung naik ke panggung untuk bertemu dengan pengantinnya. Mila sedikit canggung saat bertemu dengan orangtua Adi. Mereka kemudian bersalaman dan berfoto bersama.

Adi menepuk lengan Kevin setelah Kevin mengucapkan selamat kepada Adi.

"Lo buruan nyusul," kata Adi sambil tersenyum.

Kevin mengangguk.

Giliran Mila yang memberikan selamat untuk Adi dan Putri.

Turun dari panggung, Kevin dan Mila menghampiri Angga dan yang lainnya yang sedang ngobrol.

"Mil, lo oke kan?" tanya Angga dengan mimik muka khawatir.

"Oke kok, kenapa?" tanya Mila bingung.

"Mantan lo nikah, mantan terindah lo," kali ini Angga mengucapkannya dengan wajah jahil, menggoda Mila.

"Sialan lo," ucap Mila sambil memukul lengan Angga.

"Hargain gue bisa kali," kata Kevin sambil berdehem.

"Siapa ya?" ejek Angga.

Kevin mendengus kesal.

. .

"Kamu di sini ya, aku ke sana bentar," pamit Kevin pada Mila.

Belum Mila menahan biar Kevin ga pergi, Kevin sudah pergi ninggalin Mila bersama Angga dan teman-temannya yang lain. Kevin berjalan menuju tempat pemain musik berada, entah apa yang Kevin katakan tapi kemudian seorang pianis mempersilakan Kevin duduk di kursinya.

Sebentar mengecek, Kevin juga sudah duduk di kursi dengan mic ada di depannya. Mila menatap bingung ke Kevin saat dia sudah menyapa tamu yang datang ke acara pernikahan Adi dan Putri.

Kali ini tatapan Kevin ke arah Mila.

"Sayang, specias buat kamu," ujarnya dengan tatapan penuh cinta ke Mila.

Mila tersenyum dan mengangguk, dia malu menjadi pusat perhatian. Kevin kemudian memainkan piano di depannya dan menghasilkan irama yang merdu.

"105 is the number that comes to my head. When I think of all the years I wanna be with you. Wake up every morning with you in my bed. That's precisely what I plan to do," Kevin mulai menyanyikan lagu milik Jason Derulo.

Mila tahu lagu ini, dia mulai bisa menebak lirik selanjutnya. Mila mulai menikmati suara merdu kekasihnya.

"And you know one of these days when I get my money right. Buy you everything and show you all the finer things in life. We'll forever be in love, so there ain't no need to rush. But one day, I won't be able to ask you loud enough."

Mila terpaku pada penampilan Kevin sekarang, dia sudah sangat terpesona. Laki-laki itu membuatnya jatuh hati semakin dalam.

"I'll say will you marry me. I swear that I will mean it. I'll say will you marry me," Kevin bernyanyi sambil terus menatap Mila.

Tatapan Mila seolah terkunci hanya pada Kevin saat ini, bahkan Kevin sekarang sudah berdiri dan menghampirinya.

Pianis yang tadinya pergi sekarang sudah kembali duduk dan mempermainkan irama lagu tersebut walau tanpa ada yang menyanyikan lagunya.

Kevin sudah mendekat, Mila berdiri kaku di tempatnya. Semua orang menatap sepasang kekasih tersebut. Bahkan Angga dan temannya sudah mengabadikan momen sedari tadi Kevin bernyanyi.

Perlahan Kevin bersimpuh di depan Mila, tangan kanannya sudah mengambil kotak warna putih dan membuka penutupnya. Ada cincin.

"Mila, kita naik kelas yuk jadi suami istri," ujar Kevin dengan konyolnya namun bagi Mila tetap terkesan romantis.

Mila sudah berurai air mata, terharu dan bahagia. Dia sudah tidak bisa berkata-kata, Mila cuma bisa mengangguk sebagai jawaban.

Kevin langsung berdiri dan memasukkan cincin tersebut ke jari manis Mila. Para tamu undangan kompak bertepuk tangan, pengiring musik sudah menyanyikan lagu Jason Derulo Marry You hingga selesai.

Kevin melirik Adi yang menatapnya sambil mengacungkan jempol. Kevin membalasnya dengan melambaikan tangan kiri Mila yang baru saja ia pasangi cincin.

Mila merasa malu karena Kevin kali ini keliatan norak karena saking bahagianya. Dia terus menerus memamerkan cincin di jari manisnya.

Mana Kevin ngelamar Mila di depan mantannya Mila, bahkan di pesta pernikahan mantannya.

Tapi Mila bahagia, karena Kevin bikin dia utuh. Dan dia benar-benar butuh Kevin di hidupnya sampai kapanpun.

Seberantemnya dia dengan Kevin, Mila bakal ngrasa kurang kalau Kevin ga ada walau bentar. Kevin pengeritik yang pedas namun benar, Kevin tegas, Kevin ngelindungin dia, Kevin selalu bikin Mila bahagia dan mau ngejalanin jatuh bangunnya hidup selama ada Kevin.

Ekstra Part Selesai

move onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang