"Adi, please. Aku ga mau," Mila berhasil mengejar sebelum Adi masuk ke mobil.
Adi cowok yang baru beberapa menit yang lalu sudah merubah statusnya menjadi jomblo.
"Aku sayang sama kamu, aku ga mau putus sama kamu!" teriak Mila sambil menghentakkan kaki, air matanya sudah lolos.
Mila tidak peduli jadi tontonan banyak orang.
Yang Mila peduliin sekarang adalah cowok di depannya untuk menarik ucapannya.
Mila ga mau putus.
"Apa lagi Mil yang harus dipertahanin?" tanya Adi tidak kalah frustasi.
"Aku juga berat mutusin kamu, tapi mau gimana lagi. Orangtua kita ga setuju, kita beda," tegas Adi membuat hati Mila makin dihantam.
Mila menggeleng keras, dia ga suka keputusan Adi. Dia ga setuju.
"Kalo masalah perbedaan, aku mau ikut kamu. Aku mau kita sama," ucap Mila tanpa keraguan.
Adi terkejut, perempuan di depannya benar-benar nekat.
Adi menggeleng keras, tidak setuju dengan ide Mila.
"Inget Tuhan Mil," ucap Adi lirih.
****
"Huaaaaaaaaa," Mil berteriak sambil menangis tanpa mempedulikan pengunjung cafe yang sedang menatapnya.
"Mil, udah donk. Malu diliatin," bisik Michelle, dilihatnya sekeliling cafe milik sahabatnya ini. Dengan kompaknya para pengunjung menatap ke arahnya.
Mila masih menangis dengan menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan di atas meja.
Mila terus berteriak tidak mau putus dari Adi.
Michelle yang panik sekaligus malu karena jadi tontonan berusaha menenangkan Mila.
Datang Cela, karyawan Mila di Mil's, cafe milik Mila. Cela menanyakan kondisi bosnya pada Michelle.
Michelle mengucapkan sesuatu hanya dengan gerakan bibir, menyuruh Cela tidak kuatir.
"Kak Mila mau dibikinin coklat hangat?" tanya Cela hati-hati.
Mila terkesiap, matanya masih mengeluarkan air mata. Wajahnya sudah tidak karuan.
Menatap Cela tajam yang berdiri di sampingnya.
Cela menatap takut ke Mila.
"Mau," ucap Mila sambil mengangguk.
Cela kemudian pamit untuk membuatkan coklat hangat buat Mila.
Selain teman curhat, Mila memang butuh coklat hangat untuk menenangkan hatinya. Paling tidak minuman favoritnya bisa jadi obat patah hatinya.
Mila kembali menangis di lipatan tangannya.
****
Pagi ini Mila bangun dengan perasaan hampa.
Kejadian semalam bikin dia pengen nangis terus. Matanya terlihat bengkak karena menangis semalaman.
Ternyata coklat hangat semalam hanya menenangkan sesaat. Sampai di kamarnya dia teringat kembali saat melihat foto dia dengan Adi yang Ia pajang.
Menangis sambil memandang foto Adi benar-benar bikin dia ngerasain sakit sejadi-jadinya.
Mila hampir menangis lagi, namun diurungkan saat mendengar teleponnya berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
move on
FanfictionUdah pacaran 3 tahunan, pada akhirnya hubungan Mila kandas. Saking cintanya, Mila ga bisa move on. Tiap hari kerjaannya cuma kepoin mantan, eh akhirnya malah jadi berantem sama orang gara-gara kebiasaannya ini bikin risih.