"Lo ngapain ngajakin gue ke sini sih?" gerutu Mila saat ditarik Kevin masuk The Pallas.
Kevin hanya diam sambil menarik tangan Mila dan mengajaknya ke salah satu meja.
Mila kemudian duduk di samping Kevin dengan memasang wajah cemberut, dia pengen pulang istirahat di apartemen selesai tutup Mil's tapi si Kevin narik dia ngajak cabut.
Bodohnya si Mila juga nurut aja, nyeselnya baru sekarang.
Tanpa bertanya ke Mila, Kevin langsung memesan beberapa minuman dan makanan.
"Kok lo main pesen aja," protes Mila.
"Berisik," Kevin mengeluarkan rokok dan ponselnya.
Menyalakan rokoknya dan menatap Mila yang memandangnya garang.
"Kenapa muka lo?" tanya Kevin enteng.
"Muka gue cantik," ketus Mila lalu menatap ke arah lain.
Kevin terkekeh.
"Lo suka Tulus ga?" tanya Kevin sambil menatap ke arah pemain musik di atas panggung.
Mila mengangguk sambil menatap ponselnya.
"Tuh mau nyanyi," tunjuk Kevin dengan dagunya.
Mila menoleh ke arah panggung, di sana ada Tulus yang baru aja nyapa pengunjung. Bahkan sudah banyak yang berdiri di depan panggung.
Mata Mila berbinar melihat penyanyi favoritnya.
Kevin geleng-geleng kepala melihat Mila yang tampak berbinar, lupa dia kalo tadi dateng ke sini mukanya cemberut.
Mila berdiri berniat mendekat ke panggung, tapi tangannya ditahan Kevin.
"Eh mau kemana?"
"Sana lah,"
"Bentar," Kevin ikut berdiri dan mengedarkan pandangannya.
Kevin mengangkat tangannya saat melihat Joshua berjalan ke arahnya dan Mila.
"Lama lo," kesal Kevin.
"Sabar kali, kayak ga kenal Jakarta aja," Joshua sudah duduk di sofa dan menggerakkan tangannya mengusir Kevin dan Mila.
Mila menatap Joshua dan Kevin bingung.
Kevin kemudian menarik tangan Mila mengajaknya ke arah panggung.
Mila baru paham, cowok nyebelin ini mau nemenin dia.
"Lo ga usah ikut juga kali," gerutu Mila.
Kevin diam, dia tarik badan Mila agar berada di depannya. Berjalan pelan menyela agar mereka bisa dekat dengan panggung.
Dari belakang, Kevin melindungi Mila.
Tulus sudah mulai menyanyikan lagu pertama, Monokrom.
Mila sudah larut dalam suasana, ia ikut bernyanyi. Sama seperti Mila, Kevin juga sesekali ikut bernyanyi, menggerakkan badannya pelan mengikuti Mila di depannya.
Sesekali Mila mengunggah momen di Snapgramnya, video Tulus yang bernyanyi dan juga dirinya yang ikut bernyanyi, nyempil juga wajah Kevin di video yang dia unggah.
Seolah larut dalam suasana, Mila tidak lagi kesal dengan Kevin. Mereka yang biasanya berantem, sekarang malah nyanyi bareng.
Entah sadar atau tidak, malam ini mereka menemukan kesamaan yang mengakrabkan hubungan mereka.
Tubuh Mila terhuyung saat ada orang di sampingnya yang menubruk dia, beruntung Kevin sigap memegang pinggang Mila agar tidak jatuh. Mila kaget, pertama karena ditubruk orang dan kedua Kevin memegang tubuhnya, bahkan Mila bersandar di dada bidang Kevin.
Kevin menahan tubuh Mila yang ingin menjauh darinya, tangan Kevin kemudian melingkar di perut Mila. Mila gugup, bahkan ia bisa merasakan detak jantung Kevin.
Tulus sudah menyanyikan lagu terakhir, Pamit.
Mila dan Kevin terlihat menghayati. Setiap lirik yang dinyanyikan Tulus bisa Mila rasakan bagaimana kisahnya yang sekarang sudah berakhir.
Jangan paksakan genggamanmu
Seolah menyuruh Mila untuk ikhlas melepaskan Adi.
Sudah coba berbagai cara agar kita tetap bersama
Ya, dan tidak ada cara untuk bisa tetap bersama. Tanpa sadar air mata Mila jatuh, kedua tangan Mila ada di atas tangan Kevin, memegangnya erat.
Mila terlihat tidak kuat, tidak kuat mendengar nyanyian Tulus yang cocok untuknya dan mengingat kisahnya dengan Adi yang tidak ada harapan.
Kevin tahu perempuan dipeluknya ini bersedih, seolah ingin menguatkan Mila, Kevin semakin erat memeluknya. Berkata Mila akan baik-baik saja, Mila kuat, dan dia tidak sendirian menghadapi kesedihannya.
****
Mila sudah berada di apartemennya, matanya belum terpejam. Ia masih menatap langit-langit kamarnya. Badannya lelah dan Ia ingin tidur tapi tidak bisa, pikirannya kembali ke kejadian beberapa jam yang lalu.
Kevin peluk dia, Kevin nenangin dia, dan Mila keliatan baik-baik saja tadi, bahkan menikmati.
Mila menggeram, Ia malu kalau inget. Kakinya ia gerak-gerakkan memukul tempat tidurnya.
Niat untuk menghilangkan ingatan tentang kejadian tadi, Mila membuka ponselnya. Dibukanya akun Instagram miliknya, ada beberapa DM yang masuk. Mila membuka pesan yang dikirim oleh Michelle.
Michelle: oh benci jadi cinta ya
Mila mengerutkan kening membaca pesan yang dikirim temannya itu, Ia memutar kembali snapgram yang dikomentari oleh Michelle.
Kaget saat tau ternyata kameranya menyorot wajah Kevin, bahkan keduanya keliatan akrab di video, pake nyanyi-nyanyi bareng lagi.
Ga bikin Mila lupa malah tambah inget, ya Tuhan.
Mila memilih bangkit menuju dapur berniat membuat coklat hangat.
****
"Cie," Michelle menggoda Mila yang sedang membuat kue di pantry.
Mila berdecak sebal. Michelle tertawa.
Mila fokus meletakkan adonan dalam loyang dan mengabaikan Michelle yang dari tadi nyolak nyolek lengannya. Menggodanya terus soal Kevin semalam.
"Bel, kamu terusin ya," Mila mengode Bella buat nungguin kuenya selesai.
Bella mengiyakan, Mila langsung jalan duluan ke ruangannya dan diikuti Michelle di belakangnya.
"Kok lo bisa jalan bareng?"
Mila mengangkat bahu.
"Sering jalan bareng lo berdua?"
"Ga Chel," Mila sudah masuk ke ruangan dan menutup pintu setelah Michelle masuk.
Michelle lalu duduk di sofa dan menyalakan tv. Memilih channel musik, video clip The Sam Willows Save Me sedang ditayangkan.
"Lah tu semalem?" tanya Michelle kekeuh sambil mengambil satu toples cemilan di meja.
Mila duduk di sampingnya, tampak jengah.
"Gue dipaksa," jawab Mila malas.
Michelle mencibir,"Apaan, asik gitu,"
Mila hanya tersenyum miring, entahlah semalam karena terbawa suasana bisa lihat penyanyi favoritnya. Mila jadi lupa keselnya sama Kevin.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
move on
FanfictionUdah pacaran 3 tahunan, pada akhirnya hubungan Mila kandas. Saking cintanya, Mila ga bisa move on. Tiap hari kerjaannya cuma kepoin mantan, eh akhirnya malah jadi berantem sama orang gara-gara kebiasaannya ini bikin risih.