15. Pergi

1.7K 176 6
                                    

Mila duduk di lapangan basket, ngos-ngossan. Keringat ngalir terus di wajahnya.

"Cape?" tanya Kevin yang berdiri di depannya sambil membawa bola basket.

Mila ga kuat ngomong, dia cuma ngangguk.

Setelah seharian tadi nemenin Kevin meeting, malamnya Mila diajak olahraga sama Kevin. Dan sudah hampir dua jam mereka main basket, sekarang Mila sudah nyerah. 

Kevin berjalan santai menuju kursi untuk mengambil botol minum dan handuk kecil. Ia kemudian melemparkan handuk ke Mila. Kevin sudah duduk di samping Mila sambil minum air putihnya.

"Bagi," ucap Mila sambil tangannya berusaha meraih botol air minum yang masih ada di mulut Kevin, Kevin yang belum selesai minum berusaha menjauhkannya agar Mila tidak bisa ngambil.

"Pelit," kesal Mila yang sudah nyerah untuk ngerebut botol minum punya Kevin.

"Sabar," kata Kevin lalu memberikan botol minumnya ke Mila, dengan senang Mila mengambil dan langsung meminumnya sampai habis.

"Jangan dihabisin juga!" kesal Kevin saat melihat Mila mengusap bibirnya yang basah selesai minum.

Mila nyengir,"Haus."

Kevin hanya menatap Mila jengah, tatapannya sekarang ke arah lapangan basket indoor yang kosong. Memang cuma mereka berdua yang ada di lapangan. 

"Apa kabar hati lo?" tanya Kevin tanpa menatap Mila.

"Baik," jawab Mila sambil mengangguk.

"Udah beneran move on?" kali ini Kevin menatap Mila.

Mila menghela nafas,"Paling ga perasaan gue uda ga seekstrem dulu. Bertahap."

"Terimakasih lo sama gue," 

Mila memandang Kevin jijik,"Males banget."

"Eh lo ga inget apa jasa gue? Lo minta apa ke gue kemarin-kemarin? Hah? Mau jadi kacang lupa kulit?" 

"Gue bukan kacang kulit, gue kacang hijau," Mila kemudian melempar handuk ke muka Kevin.

"Sialan lo," Kevin kemudian menggelitiki pinggang dan perut Mila.

Mila yang kegelian cuma bisa ketawa dan minta ampun sama Kevin. Kevin malah makin kesenengan ngisengin Mila.

. . 

"Cing, lo ga pengen ngasih gue hadiah?" tanya Kevin yang sedang mengendarai mobilnya. 

Saat ini keduanya sudah di jalan pulang. Mendengar pertanyaan Kevin, Mila yang tadinya lagi main hp jadi bingung.

"Hadiah dalam rangka apaan? Lo ulangtaun?" tanya Mila mengerutkan keningnya.

"Gue kan berjasa sama usaha move on lo, kasih kek gue apaan gitu," kata Kevin yang masih fokus sama jalanan di depannya.

Mila manggut-manggut,"Lo pengen apa?"

"Kirimin gue sarapan tiap pagi, sama kopi," jawab Kevin semangat.

"Ogah!" tolak Mila, sekarang hpnya sudah dimasukkan ke dalam tas selempang hitamnya.

"Gue ketagihan sama cake lo, yang lo kasih ke Adi dulu itu, apa namanya? Gue lupa," ucap Kevin sambil berusaha mengingat nama cake yang pernah dimakannya.

"Oreo cake?"

"Nah iya. Enak tuh," 

Mila melirik Kevin jengah,"Ke Mil's aja."

Kevin cuma ngangguk. 

"Cing," 

"Hmm,"

"Lo jangan kangen gue ya,"

move onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang