8. Bantuan Kevin

1.8K 152 4
                                    

Kevin menatap jengah perempuan yang duduk di sofa depannya sejak datang terus mengedarkan pandangannya ke sudut 1A, Kevin tau siapa yang sedang dicari Mila.

"Adi ga ada," ucapan Kevin membuat Mila menatapnya gugup.

"Gue ga nyari dia kok,"

Kevin memutar matanya malas, dia tau Mila bohong. Siapa lagi coba yang dia cari kalau bukan mantan kesayangannya.

"Gue mau booking buat photoshoot," ucapnya Mila.

Kevin menghela nafas tubuhnya Ia condongkan ke meja dan membuka tabletnya, tangannya bergerak mengusap layar datarnya.

"Photoshoot buat apa?" 

"Cafe gue,"

Kevin mengangguk,"Udah punya konsep?"

Kevin sekilas melihat Mila mengangguk, dia kemudian mendengarkan penjelasan Mila mengenai konsep yang dipilihnya. Ga muluk-muluk, bisa Kevin bayangkan hanya butuh satu orang untuk membantunya untuk photoshoot & videoshoot-nya.

Kevin memperlihatkan contoh hasil video dan photo cafe yang pernah ditanganinya untuk referensi Mila. Mila mengangguk memuji hasil kerja Kevin. 

"Oke, kita kerjain lusa," ucap Kevin sambil menuliskan sesuatu di tabletnya. 

Mila mengangguk,"Fotografernya siapa?" tanya Mila hati-hati.

"Gue nanti sama Angga," jawab Kevin cepat.

Mila langsung cemberut,"Ga bisa request ya?"

Kevin tahu ke arah mana sekarang keinginan Mila, Adi yang jadi alasan. Kevin meletakkan tabletnnya di meja dan menatap malas ke arah Mila.

"Lo niat mau photoshoot apa mau modusin Adi sih," ketus Kevin. 

Dia ga suka dengan Mila yang masih ngotot ngejar Adi, padahal kemarin Kevin ampe cape mulutnya nasehatin cacing satu ini soal move on, dan ga didengerin.

"Ga modus!" elak Mila.

"Kalau ga modus apa namanya? Kan udah gue kasih cara buat move on, ini malah masuk zona bahaya lagi. Tar galau, nangis," Kevin terlihat jengah sekarang.

"Ya kan move on bertahap," Mila memainkan jari-jari tangannya.

"Makanya gue bantuin elo move on,"

Mila mendongak menatap Kevin tidak percaya dan kurang begitu paham apa maksud omongannya kecebong kali ini.

. .

Mila susah payah mengikuti langkah lebar Kevin, apalagi membawa ransel besar yang entah berisi apa. Yang bikin Mila makin dongkol, Kevin hanya membawa tas kecil dan kamera yang dikalungkannya di leher, ringan banget. Untung hari ini dia memakai flip on shoes, jadi dia ga kesakitan buat jalan cepat.

Kevin terus masuk ke dalam sebuah cafe dan mencari seseorang. Mila sedikit berlari saat Kevin mendekat ke meja nomor 12 dekat jendela. Kevin duduk setelah melakukan pelukan pada seorang laki-laki yang mengenakan kemeja yang ditekuk hingga siku.

Mila ikut duduk di samping Kevin setelah meletakkan ransel di bawah dekat kursinya, laki-laki itu kemudian memberi kode ke Kevin menanyakan siapa perempuan yang diajaknya sekarang.

Kevin yang paham menepuk punggung Mila pelan,"Mila, asisten baru,"

Mila melotot mendengarnya.

Gue dijadiin kacungnya dia

"Boong ah, pacar baru ya?" ucap laki-laki ini sok tau, Ia kemudian mengulurkan tangan ke Mila memperkenalkan diri, namanya Joshua.

Kevin ketawa sambil menggeleng,"Bukan,"

move onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang