"Pagi Ma, Pa."
Sekarang gue udah siap berangkat sekolah, udah wangi, tinggal sarapan. Di meja makan gue liat udah ada kak Brian, Cherry dan yang memunggungi gue Papa sama Mama. Gue pun melesat duduk di sebelah Cerry.
Dugg
"Aish duduknya pelan bisa kali," kata Kak Ian
Gue yang engga bisa pelan-pelan duduknya membuat suara gaduh.
"Tau nih kakak," kata Cherry
"Yang abis putus diem aja yah," kata gue melirik sadis ke Cherry dan menatap tajam kak Ian bergantian.
"Hah putus? kamu udah punya pacar Ian?" kata papa
"engga kok pah, belom." kata kak Ian
"Yah. ternyata masih jomblo juga." gumam gue
"apa?" kata Kak Ian
"Oh gapapa. masakannya enak yah," kata gue berbohong sambil mencolek sedikit masakan mama.
"Aku pah aku," kata Cherry polos sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi, "Hehe" lanjut Cherry sambil senyum-senyum
"HAH." ujar mama dan papa berbarengan.
"Kamu pacaran dek? loh kok bisa? kan masih kecil," kata mama
"udah engga pacaran lagi kok," kata Cherry polosnya
"Hmmppffttt--" Kak Ian menahan tawanya
"Uhukk uhuk!" papa yang lagi memakan makanannya tersedak, dan langsung di suguhi minum oleh mama, "siapa yang ngajarin gitu dek?" kata papa
Gue dan Cherry pun saling menatap tajam ke arah Kak Ian, Kak Ian yang pura-pura gatau hanya menjawab, "Apa?"
"ck. udah makan deh ini, entar telat," kata mama, mengalihkan topik ini. Gue yang mendengar kata telat langsung melihat jam tangan gue.
"AHH TELATTT!" Gue yang berteriak seperti itu langsung menghabiskan sarapan dengan terburu dan mengalihkan tatapan tajam dari empat orang disekitar.
"ohok ohokk! air mana air!"
"pelan-pelan,"
***
hoshhh.. hoshh fiuh
Setelah berlari-lari melarikan diri dari satpam menyebalkan di depan sekolah, sampailah gue di depan kelas gue, XI IPA-2. Disana udah ada Bu Poppy yang sedang menerangkan pelajarannya, IPS. Bu Poppy untung orangnya baik. Gue pun langsung mengetuk pintu.
tokkk tokk
"masuk!" setelah di perbolehkan masuk, gue pun masuk ke kelas.
"Maaf bu, saya telat." kata gue
"Baiklah. kamu langsung duduk ya," kata Bu Poppy. Gue pun langsung mengangguk patuh dan langsung menuju bangku di sebelah Vale. Tetapi, Ada yang mengganjal ketika gue memperhatikan tempat duduk gue, seperti ada yang beda dari sebelumnya. Gue pun mengindahkannya dan langsung duduk.
Gue yang merasa ada yang aneh, memperhatikan keliling, ternyata bangku belakang yang biasanya kosong sudah terisi dengan seorang cowok asing yang enggak gue tau siapa. Gue melihatnya yang sedang memperhatikan gue.
Gue tanya sambil berbisik pada Vale, "Le, dibelakan gue siapa?" Gue bertanya sambil menggidikan bahu dan melirik ke belakang
"Ehm. sstt berisik lo ah. Dengerin depan tuh," jawab Vale. Gue menyenggol bahunya, mendesaknya supaya menjawab pertanyaan yang tadi gue lontarin.
Emang si Vale sobet jadi orang pinter kadang-kadang. Tapi emang pinter. Kesel jadinya.
"Aish, Namanya Levan elah, elo sih telat." kata Vale
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisha
Teen FictionPada awalnya memang baik-baik saja. Tapi kita tidak mengetahui apa yang terjadi berikutnya. --- Intinya cerita ini belum bagus dalam artian abal. Copyright ©2014 by Cutwoman11