"Pagi!"
Pak Ruli guru pelajaran IPA masuk, gue yang lagi ngerjain PR buru-buru menyembunyikan buku di laci meja, sementara yang lain menjawab salam Pak Ruli. padahal 3 nomor lagi ah.
"baiklah, disini saya tidak akan memeriksa pekerjaan rumah kalian, jadi yang tidak mengerjakan harap tenang, jangan tegang. Hari ini kalian ulangan Bab 6." ujar Pak Ruli.
Wajah yang tadinya mulai tenang kembali tegang akibat kalimat terakhir yang diucapkan Pak Ruli.
Kenapa sih pake ada yang namanya ulangan mendadak. mending meriksa tugas kali, kan capek ngerjain pr di sekolah.
Sementara ujian berlangsung, Pak Ruli terlihat sedang asik menulis sesuatu di papan tulis. Gue enggak peduli, gue pun menekuni soal ulangan yang annoying sangat. Gue kan belom belajar. shit.
Waktu terus berjalan, hingga akhirnya ulangan sudah harus dikumpulkan dan yang bikin kesel disini gue belom selesai.
Setelah semua terkumpul, gue mencak-mencak. Ribut nanya ke temen."Eh lo diisi semua?"
Kelas pun ribut, banyak yang teriak gara-gara enggak bisa nyelesain ulangan.
"Bodolah ulangan gue."
"5 nomor gadiisi!"
"Nilai gue gimana ya tuhan...."
"God!"
"What the hell!"
"Jangan sok bahasa inggris deh lo berdua!"
Banyak teriakan lainnya lagi yang masih aja berkoar. Pak Ruli terlihat pusing di depan. Berjalan mondar-mandir macam orang depresi sambil mengarahkan jari telunjuknya kedepan mulut menyuruh kami untuk diam.
Tok tok tokkkk
Suara penghapus papan tulis yang di pukul ke meja yang dihasilkan Pak Ruli cukup membuat kami diam. Gue cuma bisa rolling eyes dan di sebelah gue Vale masih sibuk bersenandung.
"dududuuuu~" Senandung Vale sambil mengetuk-ngetukan mejanya. Astaga ini bocah sadar gak sih diliatin gitu.
"Sha, kok pada diem? EH KOK KALIAN DIEM?" teriak Vale. Ternyata dia enggak sadar kalo masih ada Pak Ruli di depan dan gue baru sadar dia pake headset di telinga kirinya.
"Le, nyebut Le. Pak Ruli di depan." bisik gue.
Seketika mukanya pucat. Astaga kocak. Dia langsung menengok ke arah Pak Ruli. Pak Ruli mukanya merah serem banget di depan. Vale cuma bisa nyengir.
"Ma-Maaf Pak." ujar Vale.
"Valecia! keluar dari kelas! Pelajaran saya masih berlangsung 7 menit lagi!" Teriak Pak Ruli.
"I-Iya Pak." Vale pun keluar kelas. Kelas hening, hingga akhirnya Pak Ruli membuka suaranya.
"Yah, ekhm. Di sini saya akan menambahkan tugas untuk nilai kalian, nanti nilai ulangan akan saya gabung dengan tugas ini. Untuk menambah nilai kalian, saya akan memberikan tugas. 1 kelompok terdiri dari 3 anggota berhubung di kelas ini ada 33 anak. Jadi ada 11 kelompok." Kata Pak Ruli.
"Ohya, diacak. Saya sudah menyiapkan 33 gulungan kertas yang bertuliskan nomor 1-33. Yang mendapatkan nomor 1 akan berkelompok dengan nomor 2 dan nomor 3, begitu seterusnya." Tambahnya.
Ya Tuhan, Semoga sama Vale. amin amin amin.
Pak Ruli pun berjalan mengeliling kelas sambil membawa topi yang berisikan gulungan-gulungan kertas yang siap di ambil dan di pilih. Disaat bagian gue, Gue pun mengaduk-ngaduk isi topi itu dulu.
"Cepat Alisha!" teriak Pak Ruli.
"Iya Pak," Kata gue.
Gulungan kertas yang gue pilih udah ada di tangan. Gue pun membuka sedikit demi sedikit dan yak. Nomor 10!
"Siapa yang dapet nomor 11 sama 12! siapa woy siapa!" teriak gue. Yang lain udah teriak dari tadi.
"Gue 11." ujar seseorang di belakang gue. Gue pun menengok ke belakang. Levan.
"Lo 11? okey, kita berarti sekelompok. nomor 12 siapa ya?" tanya gue.
"Tuh 12." Levan menunjuk ke samping tempat duduk gue. Bukan. Bukan Vale. Tapi sebelahnya lagi.
"Gue 12." Ternyata Novi. Okesip Gue, Levan dan Novi.
"Baik, kalian pasti sudah membukanya kan? untuk lebih lanjutnya lagi, kalian bisa baca di papan tulis. Karena sebentar lagi bell istirahat, saya keluar duluan ingin mengurus teman kalian, Vale." ujar Pak Ruli, setelah itu berjalan keluar kelas.
Ngomong-ngomong soal Vale. Gue enggak sekelompok sama dia. Yah ... ntar gue enggak ada temennya.
Sibuk mikir, tiba-tiba ada yang berdehem.
"ekhm, udah liat tugas di papan?" Kata Levan
Gue langsung melihat ke papan tulis. Disana di tuliskan tugasnya.
TUGAS MENAMBAH NILAI IPA:
Tugas dituliskan di buku hal 156. Tentang Dinamika Rotasi Dan Keseimbangan Benda Tegar(Bab 6).
Nb : tugas di ketik
Dikumpulkan : Hari Kamis
Ah kenapa juga musti ada tugas. Hari Kamis dikumpulin lagi, itu kan lusa besok.
"Trus, kita kerjain kapan?" tanya gue ke Levan.
"Besok aja, besok kan tanggal merah, enggak tau deh ada peringatan apa. Tapi di rumah siapa?" tanya Novi yang udah ada di sebelah gue menempati tempat duduk Vale.
"Jangan di rumah gue." Kata Levan
"Hm ... besok mama gue ada acara reuni di rumah gue, berarti enggak bisa juga di rumah gue." Kata Novi
Semua mata tertuju ke gue. Oke. Oke.
"Oke, Oke. Dirumah gue." kata gue
***
A/n :
HAHA ini part terpendek deh kayaknya dari chapter-chapter sebelumnya. Yaudahlah gapapa, yang penting gue lagi pengen update. Yowes, Vomment nya yo. HAHAHAHA
I think I talk too much.
Oke bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisha
Teen FictionPada awalnya memang baik-baik saja. Tapi kita tidak mengetahui apa yang terjadi berikutnya. --- Intinya cerita ini belum bagus dalam artian abal. Copyright ©2014 by Cutwoman11