Chapter 16

406 60 15
                                    

Hay, aku update awal yaa..
Happy Jungkook day. Uri maknae, uri kookie, uri bunny. Udah 20 aja (21 umur korea).

And happy eid adha day bagi yang merayakan.

Aku update sekarang sekalian buat rayain?/  hari lahirnya kookie gitu.
Oke lanjut.




















Jihyo pergi meninggalkan rumah sakit itu sedikit berlari sambil membungkam mulutnya dengan sebelah tangan. Ia sungguh merasa kecewa. Kecewa akan dirinya yang percaya pada gadis yang dirawat didalam sana dan kecewa akan tunangannya disana yang diam saja saat dicium seperti itu oleh gadis lain.

Ada apa dengan Taehyung? Kenapa Taehyung tak mengelak saat dicium seperti itu? Apa Taehyung pun mulai tertarik pada gadis itu? Atau jangan-jangan Taehyung selingkuh dibelakangnya? Entahlah Jihyo tak tau soal itu, yang ia tau kini ia mulai meragukan Taehyung lagi saat ia mulai percaya lagi pada tunangannya itu.

Kini kakinya telah berpijak diatas rerumputan Sungai Han. Ia mendudukkan dirinya diatas kursi yang tersedia disana, tangannya mulai mengotak-atik ponselnya dan menempelkan benda persegi itu ditelinganya.

'Yeoboseyo'

'......'

'Bisa kau temui aku sebentar....'

Seusai percakapan Jihyo mematikan sambungan telepon. Ia meletakkan ponselnya disebelahnya, pandangannya lurus kedepan. Tatapannya kosong.

Saat ini ia butuh sandaran, butuh seseorang yang akan mendengarkan keluh kesahnya dan menepuk bahunya menenangkan.

Beberapa menit kemudian datang seseorang menghampiri Jihyo yang membelakanginya, namun sebelum itu ia pergi ke minimarket dahulu membeli makan.

"Makanlah" orang itu datang dengan 2 cup ramen ditangannya dan menyodorkan satu pada Jihyo.

Jihyo mendongak pada pria yang berdiri dihadapannya "Aku tidak lapar" lirih Jihyo.

"Makan dulu baru boleh bercerita" pria itu duduk disamping Jihyo dan mulai menyantap ramennya.

Jihyo menatap pria itu makan, kepulan asap keluar dari mulutnya karna ramen yang masih panas. Pria itu menikmati setiap kunyahan ramen dalam mulutnya. Memasuki mulutnya dengan ramen lagi dengan lahap sampai habis tak bersisa.

Sepertinya kau tak pernah mendapat masalah. Pikirnya dalam hati.

"Hei berhenti menatapku dan makanlah ramenmu sebelum kuhabiskan" dalam keadaan mulut penuh begitu masih saja berceloteh.

Jihyo menatap ramen ditangannya  dan mulai melahapnya. Hanya sekali suapan ia berhenti. Memakan ramen tidak akan mengalihkan rasa sesak didadanya.

"Kenapa tidak dimakan?" tanya pria itu setelah menghabiskan ramennya. Kini ia menatap gadis menyedihkan disampingnya.

"Sudah kubilang aku tidak lapar"

I'm Jealous✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang