chapter 7

355 58 4
                                    

Kuteguk mocalateku setelah pelayan cafe mengantarkan pesanan kami.

Tenggorokkanku terasa kering setelah menangis sangat lama tadi.

"Jadi? Apa kau mau menceritakan kesedihanmu padaku?" Tanya Seokjin yang melihatku sudah membaik.

Dia memang pria baik. Sangat baik bahkan. Tapi..apa aku harus menceritakan yang sebenarnya?

Baik akan kuceritakan, lagi pula dia kan sahabatku.

Kulihat dia lagi, dia menaikkan alisnya menunggu aku mengeluarkan suara.

"Tadi...." aku menggantungkan kalimatku.

"Ya.." ia serius ingin mendengar lanjutan ceritaku.

"Aku tadi melihat Taehyung..." aku menggantungkan kalimatku lagi.

"Aku melihat Taehyung bersama yeoja lain dalam mobilnya dan..dan..dan dia.." lagi lagi kugantungkan kalimatku membuat Seokjin lebih penasaran.

"Dia berciuman dengan gadis itu dilampu merah.." aku mulai menangis lagi mengingat pemandangan tadi.

"Mwo? Apa kau yakin itu Taehyung? Mungkin saja kau salah lihat" sentak Seokjin tak percaya.

"Aku tak salah lihat. Jelas jelas itu mobil Taehyung dan aku mengenal wanita itu", bentakku

" siapa?" Seokjin menatapku sendu.

"Dia adalah Nara. Sekertaris Taehyung"

"Sekertaris?" tanyanya aku pun mengangguk.

Seokjin menggenggam tanganku dan mengelusnya mengisyaratkanku untuk sabar.

"Hai apa aku ketinggalan?" ucap seseorang dari belakang Seokjin. Aku mengenalnya. Sangat bahkan. Bagaimana tidak? Dia sahabatku..

"Mina kau terlambat" kataku pada

...Mina.

"Ahh maaf tadi macet" kata Mina sudah duduk diantara kami.

"Kau pesanlah dulu" kata Seokjin.

Mina pun memanggil seorang pelayan untuk memesan capucino kesukaannya.

"Jadi ada apa kalian memanggilku kesini?" tanya Mina melihatku dan Seokjin bergantian.

Seokjin menatapku sebentar dan beralih pada Mina.

Baru aku ingin menceritakannya pelayan sudah datang membawa pesanan Mina. Mina pun langsung meneguk minumnya begitu saja. Sepertinya dia kehausan ditengah macetnya jalanan.

Aku pun mulai menceritakan semuanya padanya dan ia meresponnya dengan ekspresinya yang kaget dan tak percaya.

Bagaimana tidak kami-aku-Taehyung-Mina satu sekolah saat SMA dulu bahkan satu kelas.

"Aku tak percaya Taehyung melakukan itu. Aku tak percaya" bentaknya.

"Tapi aku yang melihatnya sendiri" kataku tak kalah.

"Dan aku tak salah lihat. Oke" kataku lagi, dari ekspresinya dia sudah mau mengatakan hal yang sama dengan Seokjin.

*

Setelah kejadian kemarin aku pagi ini bangun kesiangan lagi. Lebih tepatnya siang ini.

Ini semua karna Taehyung aku menangisinya semalaman karna tak terima dengan kenyataan pahit ini.

Bahkan aku tak membalas pesannya maupun telpon darinya.

Dia sudah memiliki pacar yang baru kenapa masih menghubungiku.

Bahkan ini sudah masuk jam makan siang.

Kulangkahkan kakiku kedapur karna aku lapar tak makan sejak sore kemarin. Yah kalian taulah penyebabnya.

Didapur aku memasak dengan pikiran yang kemana-mana.

"Tapi apa aku salah lihat kemarin? Tapi itu memang benar-benar mobilnya dan Nara didalam mobilnya" gumamku ditengah kegiatan masakku.

"Huh! Aku akan memastikannya sendiri bahwa mereka tak ada hubungan apa" gumamku lagi.

Kupercepat kegiatanku didapur dan melangkah kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Kurencanakan pergi kekantornya-Taehyung. Untuk menghilangkan kecurigaanku sekaligus melepas rindu. Sambil membawakan makan siang untuknya karna aku memang jarang melakukannya karna jadwalku yang padat.

-

Kini kakiku sudah menginjak marmer gedung yang megah ini. Ya ini adalah kantor milik ayah Taehyung.

Aku berjalan kedalam dan disapa oleh semua karyawan disini. Mereka semua memang mengenalku karna dulu aku sering sekali kesini.

Aku sudah didepan pintu ruangan Taehyung. Jantungku berdetak walau hanya untuk mengetuk pintunya saja. Tapi sebenarnya aku tak pernah mengetuk pintu terlebih dahulu tapi langsung masuk begitu saja.

Aku sudah memutar knop pintu dan membukanya. Lalu..

Apa kalian tau apa yang kulihat saat ini? Ini sangat menyakitkan rasanya hatiku dicabik cabik saat ini.

"Jihyo!" teriak Taehyung begitu melihatku diambang pintu.

Aku menjatuhkan bekal Taehyung yang kubuat kelantai dan berlarian meninggalkan ruangan sekaligus gedung itu.

TBC

I'm Jealous✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang