Chapter 21

404 53 3
                                    

Malam turun salju, dimalam yang dingin ini dua sejoli di sebuah apartement menghangatkan diri masing-masing dengan secangkir coklat panas digenggaman mereka. Sembari berpelukan menonton acara tv dimalam hari bergenre romance dengan mantel menyelimuti tubuh masing-masing.

Sigadis yang menyenderkan kepalanya ke pundak si pria matanya tertuju pada drama di tv, sedangkan si pria yang menonton drama sesekali menciumi pucuk kepala gadisnya.

Duduk diruang tengah menonton drama ber-genre romance bersama pasangan yang ditemani secangkir coklat hangat dimalam yang dingin begini sungguh menghangatkan bukan hanya badanmu, namun juga hatimu terasa hangat. Sangat hangat berada dipelukan kekasihmu.

Malam ini adalah akhir dari cerita mereka. Akhir dari sakit hatimu, panasnya kelopak matamu membendung air yang ingin mengalir, akhir dari ujian cintamu. Berakhirnya kesedihanmu selama ini. Tinggal...

...tunggulah kebahagian itu datang sendiri menghampiri hidupmu. Berjalan bersamamu dengan cerita yang tidak menyesakkan hati. Kau hanya perlu menunggu.

"Aku sudah bicara dengan Appa...

..besok ayo kerumahku. Kita akan membicarakan tanggal pernikahan kita" ujar si pria menyenderkan kepalanya dikepala gadisnya sembari mengelus rambut gadisnya. Yang tak lain adalah Taehyung.

"Eommaku masih di Jepang" cemas sigadis. Jihyo.

"Keluarga kita sedang dirumahku sekarang. Eomma mu sudah kembali seminggu yang lalu" Jihyo mengangkat kepalanya melihat Taehyung, Taehyung pun menatap Jihyo.

"Kalian jahat. Tidak mengabari aku" Jihyo mempoutkan bibirnya.

"Siapa suruh marah lama-lama denganku?"

"Aish!" dengus Jihyo. Taehyung tidak tahan melihat reaksi gadisnya, sangat imut. Ingin rasanya ia mencubit mulut yang dipoutkan Jihyo itu.

"Semuanya sudah kuatur dengan baik. Tinggal tanggal dan pengantinnya saja" Jihyo menatap Taehyung tak percaya. Apa maksudnya.

"Maksudmu?" tanyanya bingung.

"Aku sudah mempersiapkan segalanya. Ya. Seperti undangan tinggal tanggalnya saja, gaunnya sudah, susunan acaranya. Sudah semua. Tinggal kita saja sayang"

Jihyo tak menyangka Taehyung menyiapkan segalanya bahkan sebelum ia menerima, belum kembali lagi. Pria dihadapannya ini sangat mencintainya.

Mata Jihyo berkaca-kaca namun tidak mengeluarkan tangisnya.

"Kenapa kau percaya diri sekali aku akan menikah denganmu?"

"Karna aku ini tampan. Mana mungkin ada gadis yang menolak pria setampan aku?" Taehyung menaik turunkan alisnya.

"Dasar narsis!"

"Dan juga... Aku percaya aku akan mendapatkan cintamu kembali, karna kau sangat sangat mencintaiku. Jadi tak mungkin kan kau menolak pangeran tampan ini?" pipi Jihyo bersemu merah dibuat Taehyung akan perkataannya.

-

Malam ini Taehyung mengakhiri aktivitas sehariannya diApartement Jihyo. Tidur diranjang yang sama tanpa melakukan apapun. Hanya saling berpelukan, tidak lebih.

#

"Baiklah. Dengan ini kita menyetujui tanggal pernikahan Taehyung dengan Jihyo akan dilaksanakan minggu depan. Dengan begitu nyonya Park akan mengurus kartu undangan dengan tanggal yang telah kita tentukan bersama istriku" ujar tuan Kim.

"Dan untuk mempelai pria dan wanitanya, kalian tinggal menyebarkan undangannya pada teman kalian.

Oh ya aku lupa. Sekalian para ibu mengambil gaun pengantinnya dibutik eoh?" lanjut tuan Kim lagi. Penentuan tanggal telah ditetapkan oleh kedua belah keluarga.

I'm Jealous✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang