Chapter 22

464 56 10
                                    

Emang aku sengaja update jam 7 malem (disini sih malem).

Selamat membaca.

Sepulang mereka menghadiri pernikahan Youngjae dengan Nara, Taehyung membawa Jihyo berjalan-jalan sebentar.

Mereka memutuskan menghabiskan waktu seharian penuh, walau sebentar lagi mereka akan menikah. Semua tempat disinggahi seperti tempat makan, namsan tower, sungai Han, mall dan sekarang yang berakhir disebuah pantai.

Pantai dengan airnya yang tenang tentu saja karena kini sudah menjelang malam. Mereka sedang menyaksikan indahnya matahari terbenam diufuk barat.

Menikmati indahnya perpaduan warna jingga, birunya langit yang sedikit ditutupi awan hitam –mungkin akan turun hujan–, merah muda yang memanjakan mata. Sangat sayang dilewatkan saat kau bersama orang tercintamu.

Tak jarang sekelompok burung melintas diarea sunset, menambah kesan indahnya pandangan mata.

Duduk berdua diatas pasir dengan alas sendal, tanpa jarak, dan kaki yang sengaja diluruskan terkena ombak-ombak kecil menyapa.

Dalam pikiran Jihyo, ia bahagia semua masalah yang dihadapinya, kesalah pahaman yang terjadi, datangnya pihak ketiga, ujian cinta kini semua penderitaannya telah berakhir.

Air mata yang senantiasa keluar dari pelupuk matanya kini berubah menjadi kebahagiaannya, sesak didadanya kini menjadi degupan jantung yang tak terkendali mengingat Taehyung tetap bersamanya. Ia merasa senang dan sedih sekaligus. Kenapa?

Senang karena ia dapat melewati ujian cinta yang Tuhan berikan padanya, dan sedih karena pernah dirinya meragukan Taehyung yang memiliki kesetiaan tak tersaingi. Sebab dirinya pernah menyerah tetapi Taehyung tetap memperjuangkannya.

Semua itu menjadi pelajaran untuk tak hanya Jihyo tapi juga Taehyung. Bahwa kita harus saling mempercayai dan berusaha mempertahankan, karena inilah jalan takdir setiap makhluk Tuhan.

Jika diawal kau bersedih, maka diakhir kebahagian melimpah padamu.

Jihyo menjauhkan wajahnya dari bahu milik Taehyung, menatap prianya yang sedari tadi memang menatapnya tanpa henti. Kemudian tersenyum manis sangat tulus, Taehyung membalas senyuman itu tak kalah manis dan tulusnya. Memancarkan kebahagiaan disana. Hanya saling melempar senyum, Jihyo kembali pada posisi awalnya. Menyenderkan kepalanya dibahu Taehyung.

Taehyung kembali menarik sudut bibirnya. Dibalik senyumnya itu, ia mengenang semua kesulitan yang dilaluinya. Ia sempat menertawakan Jihyo yang cemburu, merasa lucu disana. Sempat marah juga saat kekasihnya sempat pergi jauh darinya berbulan-bulan. Sungguh itu menyiksa batin Taehyung.

Ia sungguh pria baik yang tetap memperkerjakan Nara yang merupakan peretak hubungannya dengan Jihyo walau ia selalu merasa risih saat Nara selalu berusaha mendekatinya dulu.

Namun dari sisi baiknya seorang Kim Taehyung perlu kalian ketahui, Taehyung adalah pria dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi.

Ia berpikir Jihyo tak akan semudah itu melupakannya, meninggalkannya, apalagi hidup tanpanya. Tentu saja.

Sebab itulah ia berani mempersiapkan segala hal menyangkut acara pernikahannya yang entah kapan saat Jihyo pergi dulu. Ia yakin Jihyo pasti akan kembali padanya, tidak mugkin tidak. Jika tidak, maka ia akan mencarinya kemana pun itu, dimana saja sampai ia menemukannya.

I'm Jealous✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang