Chapt 8 : Bertemu, Lagi.

28 4 0
                                    

***

"Iya gue kesana, ini udah dijalan, lagi macet Riri sayang. Ya udah, bye!" Kiya mematikan ponselnya dengan sedikit kesal.

Dia sedang duduk dijok belakang didalam mobil bersama Bima dan Della. Saat selesai berlari pagi tadi, Della mengajak Bima dan Kiya untuk mampir ke rumahnya yang tidak terlalu jauh, akhirnya mereka berdua setuju, sekalian beristirahat. Namun belum lama duduk diteras rumah Della, Kiya merengek pada Bima untuk segera pulang ke rumahnya karena merasa badannya sudah semakin lengket, dan Della pun meminta ikut ke rumahnya dengan alasan bete dirumah sendirian.

Kiya mendengus sambil mengingat Bima yang selalu memprioritaskan Della. Dia menjadi datang telat ke tempat janjian untuk mengerjakan proposal kegiatan bersama Riri, Amel dan Manda. "Pokoknya anterin gue dulu!" celetuknya saat Della sedang mengobrol dengan Bima.

"Iya, Kiya. Kita emang anterin kamu dulu kok, iya kan Bim?"

Bima mengangguk dalam diam. "Mau cepet sampai gak, Ki?" tanyanya.

"Mau," jawab Kiya cepat.

"Terbang!"

   Kiya mencibir. "Lucu!" tangan Kiya mengambil ponsel yang tadi dia masukan ke dalam tas, lalu membuka notifikasi pesan yang masuk.

"Nanti malam sibuk gak?"

Kiya membaca pesannya dalam hati. Kiya memperhatikan nomer ponsel yang tidak dikenalnya, jemarinya mengetikkan pesan untuk membalasnya lalu menghapusnya lagi. Kiya bingung harus membalasnya atau tidak. Kiya menatap keluar kaca mobil, tempat makan sudah terlihat, Kiya berniat untuk turun dan berjalan saja karena macet yang juga masih panjang hingga ke depan.

"Gue turun disini aja, Ka," Kiya menyimpan ponselnya ke dalam slingbag berwarna kuning bermotif  bunga, lalu menutupnya. Kiya membuka pintu mobil dan kerluar, dia juga melambaikan tangan kanannya ke Bima dan Della yang berada didalam mobil.

Bima membuka kaca mobil disebelah Della. "Hati-hati, Ki," serunya. Kiya hanya membalas dengan anggukan kepalanya, kemudian berjalan masuk ke dalam tempat makan.

Mata Kiya menjelajah seisi sudut ruangan, mencari teman-temannya. Dia berjalan mendekat ke tiga cewek yang sedang bercerita heboh sambil sesekali tertawa, mereka adalah Riri, Manda dan Cindy. Manda dan Cindy adalah teman barunya saat di Universitas. Mereka agak rempong orangnya, tapi setia kawan banget deh. Kiya tersenyum tipis lalu menarik kursi dan menjatuhkan bokongnya disana.

"Kiya! Fix banget lo ketinggalan hosip!" ujar Riri heboh.

"Hosip?"

"Iya! Hot gosip, Kiya." Itu suara Cindu yang sama hebohnya dengan Riri. "Lo mau pesan apa?" lanjutnya.

Kiya melirik arah minuman Riri yang berada dihadapannya. "Caramel late aja!" sahutnya.

"Oke, wait!" Cindy bangun dari duduknya dan berjalan pergi ke Basstar.

"Itu anak salah minum obat, ya?" Kiya bertanya bingung sambil menatap Cindy dari kejauhan dengan heran.

Riri terkekeh pelan. "Emang kenapa?"

"Baik banget!" Kiya mengambil es jeruk dihadapan Riri, lalu meminumnya sekali tenggakan.

Riri melotot kaget saat minumannya diminum oleh Kiya. "Kiya! Ih! Punya gue..." rengeknya. Sebenarnya dia berniat untuk tidak meminumnya terlebih dahulu karena ingin di foto dan di-upload ke Instagram story, tapi semuanya jadi gagal total akibat ulah Kiya yang selalu mencicipi setiap makanan dan minuman miliknya.

Kiya tertawa. "Nanti gue ganti sama minuman gue!"

"Gak!" Riri menjawabnya dengan cepat. padahal Kiya tau bahwa dirinya sangat tidak menyukai minuman yang berbau caramel, tapi Kiya dengan lancang menawarkan minuman itu kepadanya.

Dekat Tak TergenggamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang