Chapt 3 : Menyatakan Cinta

32 7 0
                                    

part ini sudah direvisi. Happy reading pemirsah...


----


"RAKA!" Kiya berteriak. Raka membelalakan matanya ketika sosok yang berteriak memanggil namanya adalah, Kiya.

Kiya berjalan mendekati Raka dengan langkah cepat. "Lagi ngapain lo? Jangan-jangan maling ya!" telunjuk tangan Kiya mengarah ke depan wajah Raka, yang ditepis dengan cepat. "Udah lah mana ada ya maling yang ngaku. Kembaliin tas gue!"

Raka benar-benar kesal dengan tingkah laku Kiya yang sembarangan menuduhnya. Dengan malas, Raka memberikan tas itu kepada Kiya.

Kiya menangkap tas yang diberikan Raka. Tangannya menarik resleting untuk menutup tas nya kembali. Tapi, sesuatu keluar dari dalam tas nya. "AAAAAA...!!" Kiya berteriak lalu melempar tas nya ke sembarang tempat, dia benar-benar geli jika melihat binatang itu.

"Pasti lo, kan? yang udah taruh ni kadal didalam tas gue! Iya kan?" tuduh Kiya. Raka diam, tangannya terlipat di depan dada. Dia tidak menghiraukan ucapan Kiya yang selalu menyudutkannya. "Benar kan? Pantesan lo buka-buka tas gue!"

Raka mencibir. "Tadi resleting tas kamu sedikit terbuka, terus kadal itu masuk waktu aku mau tutup!"

"Halah, alibi banget sih lo!"

"Aku gak alibi, Kiya! aku jawab dengan sejujur-jujurnya! Maka nya aku buka tas kamu dengan maksud biar kadal itu keluar!" Kiya melipat kedua tangannya didepan dada. Kiya mencibir, mulutnya mengikuti cara Raka berbicara. Dia benar-benar tidak mempercayai Raka. Mau menjelaskan sampai mulut Raka berbusah pun, Kiya tidak akan mempercayainya.

"Terserah kamu aja! Ditolongin bukan nya bilang terima kasih, kek. Tapi malah nuduh orang sembarangan!" kata Raka kesal. Dia berbalik lalu meninggalkan Kiya yang masih dengan sikap acuhnya.

***

"Keluar, yuk! Anak-anak mau buat api unggun biar lebih hangat."

Alan dan Aji masih membujuk Raka agar keluar dari tenda. Sejak kejadian adu mulut tadi, Raka langsung menyendiri. Sebenarnya dia ingin keluar dan mengganggu Kiya lagi, namun niatnya di kurungkan karena dia ingin Kiya lebih sedikit peduli terhadapnya.

"Gue mau tidur! kalian saja sana yang keluar! Jangan ganggu gue!"

Alan menyenggol bahu Aji. "Ah payah banget temen lo, Ji, masa karena cewek dia jadi menye-menye!"

"Apa?" Raka melotot kaget mendengar kata-kata Alan.

"Iya! Raka Candra Winata lemah karena cinta dia rela dimarahin sama adik junior di depan anggota Mapala." timpal Aji meledek. Alan dan Aji langsung berdiri dan berlari keluar tenda, disusul oleh Raka yang siap menghajarnya.

Saat Raka berlari mengejar Aji dan Alan, dia menabrak tubuh seseorang.

"Adaw"

"Aw"

Raka dan Kiya mengaduh kesakitan. Tangan Kiya terulur mengusap dahi nya yang menghantam dada Raka.

"Lo, lagi! Lo, lagi!" Kiya mengerucutkan bibirnya.

"Kamu menggoda aku, ya?" Raka tidak peduli dengan dua sahabatnya yang sedang terkikik dibalik tubuh Kiya. Dia asik memperhatikan bibir Kiya yang seakan mengajaknya untuk....

Raka menggeleng-gelengkan kepala. "Ah buang jauh-jauh otak mesum!"

"Menggoda apa?" Kiya dibuat bingung dengan kata-kata Raka. Kiya tidak salah bicara dan pakaiannya pun tidak ada yang terbuka, lalu menggoda apa maksudnya?

Dekat Tak TergenggamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang