Breakfast

14.2K 608 1
                                    

Sinar matahari menembus masuk saat kain penutup jendela besar dikamar gama terbuka dengan lebar.

"Apa kalian tidak mau bangun?" tanya mama gama.

Mama gama memang sengaja membangunkan gama dan mita. Mereka sudah melewatkan makan malam. Jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk melewatkan sarapan bersama.

Mita perlahan mengerjapkan matanya saat mendengar suara seseorang yang membangunkanya. Saat ia ingin merenggangkan tangannya. Ia tidak bisa untuk bergerak karena ia merasa ada beban berat ditubuhnya. Perlahan mata mita menjadi jelas.

"AAA! apa yang kau lakukan. Menjauh dariku! Mengapa kau memelukku?" panik mita sambil meronta ronta agar gama melepaskan pelukannya.

Perlahan gama melepas pelukan itu "berisik! siapa yang menyuruhmu untuk tidur dikamarku.jadi aku pikir kamu guling.padahalkan kamar tamu banyak" jawab gama masih dengan mata tertutup.

Mama gama yang melihat percakapan kedua manusia didepannya tertawa kecil. "Bangunlah. Kita sarapan bersama. Kalian sudah melewatkan waktu makan malam. Nanti kalian bisa sakit jika tidak makan" ucap mama sambil melangkahkan kakinya kearah pintu. "Cepatlah" sambung mama gama sambil menutup pintu.

"Apa ini sudah pagi?" tanya gama yang kini sedang berusaha untuk duduk.

Mita menatap gama "kau pikir? Jelas jelas mamamu bilang untuk sarapan.aku mana tau kamar tamu disini. Kau bahkan sebagai tuan rumah tidak memberitahuku.tapi tunggu..apa aku segendut itu hingga kau mengira aku guling?" ucap mita kesal.

Gama melirik kearah mita dengan malas "tubuhmu bahkan melebihi guling" gama berdiri lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Mita membulatkan matanya mendengar ucapan gama. Tanpa pikir panjang ia pun melempar guling didekat kakinya kearah gama. Namun guling itu tidak mengenai gama. Melainkan mengenai pintu karena gama sudah masuk lebih cepat.

"Makan itu guling!"teriak mita.

Gama yang mendengar teriakan mita tertawa didalam kamar mandi. "Dasar gadis aneh" guman gama.

Mita berdiri didepan cermin yang besar sehingga semua tubuhnya terlihat disana. Ia memutar tubuhnya kekanan lalu kekiri. "Aku tidak gendut.apa memang matanya saja yang sudah rabun?ahh.. Sudahlah" kita melangkahkan kakinya kearah ranjang gama. Lalu duduk dipinggir ranjang.

Ia duduk menunggu gama keluar dari kamar mandi. Saat gama keluar mita langsung masuk kedalam kamar mandi tanpa memperdulikan ucapan gama.

"Man..ahh wanita seperti apa sebenarnya dia itu?" ucap gama.

Gama memakai bajunya lalu turun keruang makan lebih dahulu.

"Dimana gadis itu? " tanya papa gama.

"Pagi pa,ma. Dia masih mandi" ucap gama.

"bukankah dia tidak membawa baju?" tanya mama gama.

Gama menengok kearah mamanya "aku lupa"

"Berikan dia baju. Kau mau dia sarapan hanya dengan memakai kimono?" goda papa gama.

"Awas saja jika itu terjadi!" Ucap mama sambil menatap suaminya tajam.

"Aku hanya bercanda" jawab papa.

"Sudahlah. Mama akan berikan dia baju lebih dulu. Kalian sarapan saja"

Gama dan papanya mengangguk sebagai jawabannya. Sedangkan mama gama berdiri lalu melangkahkan kakinya kearah kamar miliknya untuk mengambil baju miliknya saat masih muda.

"Aku tidak membawa baju" ucap mita frustasi. Saat mita keluar dari kamar mandi. Ia lupa jika semua bajunya ada di hotel.

Mita menengok kearah pintu saat pintu itu terbuka menampilkan sosok mama gama. Ia membawa  kurang lebih empat paper bag ditangannya.

The Crazy BOSS!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang