The Crazy BOSS!!

Truth or dare

Gama menarik tangan mita menuju ketaman yang berada di belakang rumahnya.mungkin lebih tepatnya. Gama mengajak mita untuk berkeliling diluar rumahnya.

"Untuk apa kau membawaku berkeliling?apa kau menghindar dari obrolan tentang dirimu?benarkan?" Tanya mita sambil memicingkan matanya.

"Diamlah" jawab gama malas.

"Lepaskan tanganku" pinta mita.Gama perlahan melepas genggaman tangannya.

"Apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" tanya mita.

Gama menolehkan kepalanya kearah mita "bertanya apa?"

"Mengapa kau tidak ingin dijodohkan dengan perempuan itu? Apa dia tidak cantik? "

"Sofie?"

Mira menoleh pada gama "jadi namanya sofie"

"Iya. Aku tidak memilih calon hanya dari fisik mereka. Cantik itu hanya nilai plus didiri seseorang. Aku memilih wanita dari hati, sifat dan sikap mereka.percuma saja jika mereka cantik tapi hati, sifat dan sikap mereka buruk.dan sofie, Aku akui dia cantik. Tapi entah kenapa aku tidak suka saat melihatnya pertama kali" jelas gama.

Mita memandang gama takjub. Pasalnya. Mita pikir lelaki seperti gama memiliki tipe wanita yang cantik dan sebagainya. Ternyata dia berbeda.

"Aku juga ada pertanyaan untukmu" ucap gama.

"Ha? Apa? Aku harap pertanyaanmu tidak aneh"

"Mengapa kau tidak mau berkerja untuk papamu?aku sangat penasaran"

"Sebegitu penasarannya?apa tidak ada pembahasan lain.aku rasa seharian ini kelurgamu juga menanyakan hal yang sama. Aku baru tahu jika kau juga sangat ingin tau dengan urusan orang lain" ucap mita.

"Hey.. Bukan seperti itu. Kau bahkan tadi penasaran juga dengan sofie. Apa bedanya kau dan aku" balas gama.

"Baiklah baiklah. Aku belum siap hanya itu jawabannya" jawab mita.

"Hanya itu?" tanya gama yang kini menaikkan satu alisnya sambil menatap mita.

Mita mengangguk "ya.. Aku rasa. Entahlah. Aku hanya belum siap saja. Aku selalu ingin menjadi orang biasa. Aku hanya ingin memulai sesuatu dari awal. Karena aku ingin merasakan bagaimana perjuangan untuk mendapatkan kebahagiaan.merasakan kerja keras dari usaha kita sendiri.kau akan tau hasil jerih payah mu sendiri dengan hasil dari bantuan orang lain. Itu pasti berbeda rasanya. Hanya itu"

Gama menatasp mita "kau gadis yang mandiri.aku yakin.seseorang yang akan mendapatkanmu mereka sangat beruntung" ucapnya.

"Ya aku tau itu.mengapa kau berbicara seolah-olah aku akan menikah saja" ucap mita.

Gama tertawa "bukankah kau akan bertunangan?"

Mita menatap gama tajam "jika dengan mu aku tidak mau! "

"Benarkah?" goda gama.

"Sudahlah.jangan menggodaku" ucap mita.

"Apa kau berpikir aku menggoda mu?" ucap gama santai.

"Terserahmu saja"

Mereka berdua berjalan melewati pohon besar yang berada ditaman itu.

"Lalu? Seperti apa tipe mu?" tanya mita lagi.

"Seperti yang tadi aku katakan.aku menyukai wanita yang baik hati,sifat dan sikap. Seperti.. " ucap gama sengaja ia gantungkan.

Mita menatap gama penasaran menunggu kelanjutan dari ucapannya.

"Seperti?" ucap mita.

"Seperti mu mungkin" jawab gama.

Mita membuatkan matanya menatap gama horor. Tanpa sadar ia pun memukul lengan gama.membuat gama meringis akibat ulah mita.