Gavin’s pov.
Kami memutuskan untuk kembali ke markas.
Markas kami tidak terlalu jauh dari tempat kami menyelamatkan gadis tadi.
Cukup berjalan selama 15 menit ke arah selatan. Di markas kami terdapat banyak makanan dan pakaian bersih, setidaknya gadis yang kami selamatkan tadi bisa mengganti pakaiannya yang berlumuran darah dan berbau anyir, dengan pakaian bersih nanti di markas.
Markas kami adalah sebuah toko barang antik yang berada di dalam sebuah mall. Yah memang sebenarnya itu tidak dapat di sebut sebagai markas, karena tempatnya yang kecil dan hanya kami bertiga yang menempatinya. Tapi biarlah kami menyebutnya demikian.
Kami bertiga ~aku, Shendy, dan Vahreza~ menemukan toko barang antik itu saat kehancuran dunia ini bermula.
Saat itu kami bertiga sedang mengantri tiket bioskop, tiba-tiba saja dari luar terdengar keributan. Dari pintu bioskop yang terbuat dari kaca, kami bisa melihat orang-orang berlarian dengan panik, entah mereka berlari dari apa. Dan saat itu juga, aku melihat ada seorang perempuan yang berlumuran darah berlari memasuki bioskop.
Orang-orang yang berada di dalam bioskop pun mulai ricuh, ada seorang anak kecil yang mulai menangis.
Perempuan yang terluka itu berteriak tentang sesuatu makhluk kanibal yang menggigitnya dengan histeris, ia mulai mendekati orang-orang yang mengerubunginya dan berusaha meminta tolong.
Beberapa orang mulai keluar dari bioskop, sementara keadaan di luar masih ricuh.
Kemudian, perempuan itu tiba-tiba saja jatuh pingsan, kejang-kejang, berteriak kesakitan, dan bangkit kembali seperti tidak terjadi apa-apa.
Tetapi jika di perhatikan lebih seksama, tatapan perempuan itu kosong dan kulitnya berubah menjadi hijau kehitaman.
Orang-orang di sekitarnya mulai mundur menjauhinya, tetapi ada seorang ibu-ibu bersama anaknya yang merasa kasihan dan mendekatinya.
Ibu itu bertanya apakah ia baik-baik saja. Kemudian, dalam hitungan detik aku menyaksikan kejadian mengerikan.
Perempuan itu menggigit leher sang ibu yang bersimpati kepadanya. Ibu itu berteriak kesakitan, darah memuncrat kemana-mana. Sang anak yang melihat ibunya berlumuran darah, berteriak ketakutan dan jatuh terduduk di dekat kaki ibunya.
Makhluk yang menggigit sang ibu itu menyadari keberadaan sang anak. Ia mulai menggapai-gapai sang anak, berusaha menggigitnya.
Sebelum makhluk itu menggigit sang anak, ada seorang remaja laki-laki yang memukulkan tasnya ke kepala makhluk itu dengan keras.
Seketika itu juga, makhluk itu jatuh tak bergerak.
Suasana kembali ricuh saat beberapa orang yang berjalan sempoyongan kembali memasuki bioskop dan mengigit orang-orang yang berada di dekatnya.
Orang-orang mulai berhamburan keluar dari bioskop. Tak terkecuali kami bertiga, kami berdesakaan dengan orang-orang lainnya yang ingin keluar.
Setelah berhasil keluar, kami benar-benar dibuat kaget dengan pemandangan di luar bioskop.
Mayat-mayat tergeletak dengan mengenaskan dimana-mana, darah berceceran membuat perut mual saat melihatnya, beberapa orang yang masih berlarian dengan panik.
Kehancuran dunia, sudah terjadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next chapter aku post hari sabtu.
Jangan lupa vote 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
3012
Mystery / Thriller90% penduduk Indonesia telah terinfeksi sebuah virus mematikan. Hanya beberapa orang saja yang masih bertahan. Segerombol remaja SMP yang bertahan hidup bertemu dengan 2 warga negara asing yang terjebak di Indonesia. Bersama-sama mereka berusaha ber...