.:13:.

5.6K 1.4K 187
                                    

"Luke?"

Suara itu membuat Luke menghentikan kegiatannya sejenak dan mencari arah sumber suara. Ia akhirnya melihat Helen, bersandar di kusen pintu toko."Ada apa, Helen?"

"Kau tidak istirahat?"

Pria itu melirik ke arah jam tangannya dan baru menyadari bahwa saat itu sudah waktunya istirahat. "Ah, aku sepertinya terlalu asyik mengerjakan semua ini."

"Sebenarnya apa yang kau lakukan di sini?" Helen mulai penasaran.

"Menghitung stok barang, memperhatikan tanggal kadaluarsa, terkadang melayani pembeli – hanya hal-hal kecil."

"Tapi pasti cukup merepotkan."

"Jika kau menyukai suatu pekerjaan, kau tidak akan pernah merasa sedang direpotkan."

"Begitukah?" Helen mengangkat kedua alisnya, "Aku belajar hal baru di sini."

"Senang bisa mengajarimu, Nona." canda Luke.

"With pleasure, Sir." timpal Helen.

Luke tertawa kecil lalu berkata, "Apa yang kau lakukan di sana? Masuklah..."

Helen menurut. Ia memasuki area toko, terus berjalan hingga berada di hadapan Luke. "Toko yang bagus." puji Helen. "Penataan barang yang rapi dan toko yang bersih – kau memiliki kemampuan mengelola toko yang baik, Luke."

"Terima kasih, kau terlalu memuji."

"Hey, aku tidak melayangkan pujian kosong, kau tahu? Aku menilai berdasarkan apa yang aku lihat. Apa kau belajar manajemen dulu?"

"Tidak, aku mengambil jurusan Ilmu Komputer dulu."

"Aha~ do we have a hacker here?"

"No...kenapa orang-orang selalu mengaitkan computer dengan hacker? Ada banyak hal yang bisa kami lakukan selain menjadi hacker."

"Contohnya?"

"Membuat program...?"

"Untuk meretas jaringan orang lain."

"Kau terlalu banyak menonton film, Helen."

Helen tergelak, "Kenapa? Itu keren, menurutku."

"Jadi kau lebih memilih seorang hacker?"

"Baiklah, mari kita bicarakan hal lain saja."

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

Wanita itu mengerucutkan bibir, membuat mimik muka seolah sedang berpikir, "Aku tidak memiliki tipe tertentu."

"Oh, really?" Luke melipat tangannya ke dada, "Aku pikir setiap wanita punya tingkatan kategori dan tipe khusus untuk memilih pria."

"Bukankah itu lebih berlaku pada pria? Kau sendiri, apa kau memiliki tipe khusus?"

Luke sedikit menunduk, nampak berpikir, lalu berkata, "Mungkin seseorang yang tidak terlalu cerewet?"

"Cerewet? Apa kau punya pengalaman tersendiri mengenai wanita seperti itu?"

"Aku pernah bertemu seorang wanita saat di SMA, kami sering mengerjakan tugas bersama. Awalnya aku pikir dia orang yang asyik, tapi setelah beberapa lama, ia mulai cerewet dan banyak menuntut. And I'd be like, what the...?"

Helen mencoba menarik napas lebih dalam, ia merasa sedikit sesak, mungkin ia salah mengaitkan bra yang ia kenakan tadi.

"Dan Ron selalu bercerita mengenai istrinya yang sangat cerewet, jadi...mungkin karena itu." Luke menunjukkan cengiran terbaiknya.

My Unintended [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang