.:17:.

5.2K 1.4K 178
                                    

"Sorry..." Helen meminta maaf dan hendak menjelaskan lebih lanjut saat wajah di hadapannya terlihat familiar. "...Aram?"

"Helen?" Aram terlihat terkejut saat melihat Helen berada di sana. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Dimana Nathalie?" tanya Helen saat melihat Aram hanya bersama Chrissy. Ia menoleh ke kanan dan kiri, mencari keberadaan Nathalie.

"Terakhir yang aku tahu, dia sedang berbelanja di toko yang ada di sana," Aram menunjuk ke arah belakangnya, "Dia bilang sedang ada diskon untuk beberapa pelanggan pertama -- aku tidak mengerti apa yang menarik dari hal itu."

"Lalu apa yang kau lakukan di sini?"

"Hanya mencari udara segar. Lagipula, aku tidak ingin Cheesy terkontaminasi para wanita pemburu diskon itu."

"Salah satu dari wanita itu adalah istrimu, Aram."

"Dia menjadi seperti itu karena dirimu, Helen."

"Belanja dan wanita adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan."

"Jangan dengarkan itu, Sayang." Aram melihat ke arah Chrissy yang ada di dalam kereta bayi di hadapannya.

"Tunggu sampai kau cukup besar dan kita akan merasakan nikmatnya surga dunia, Sayang."

Bola mata Chrissy memperhatikan kedua orang tersebut, ia menggerak-gerakkan tangan dan kakinya, seolah ingin berada lebih dekat dengan mereka. Melihat hal itu, Helen merunduk, memposisikan dirinya agar bisa berinteraksi dengan keponakan pertamanya. Aram hanya memperhatikan mereka berdua dalam diam, meskipun di hatinya muncul perasaan aneh.

"Helen? Sedang apa kau di sini?" suara Nathalie membuat kakak beradik itu menoleh.

""Nathalie....it's great to see you here!" seru Helen, sengaja menekankan kata tersebut.

"Uhm...ya...Aram sangat ingin jalan-jalan hari ini."

"Ah, kau tadi belum menjawab pertanyaanku, apa yang kau lakukan di sini, Helen?" Aram menginterupsi.

"Aku...hanya ingin perubahan suasana." Helen menunjukkan cengirannya.

Mata Aram menyipit, "Perubahan suasana?"

"Aram...aku rasa Chrissy lapar, bagaimana kalau kita pergi makan?"

Nathalie berusaha mengajak Aram pergi dari sana, tapi Aram berkehendak lain. "Rasanya aku tadi melihat nama restoran yang kukenal di sekitar sini – sepertinya mereka membuka cabang baru, bagaimana kalau kita ke sana?"

"Sepertinya menyenangkan," sahut Nathalie antusias, "Baiklah, see you, Helen."

"Apa maksudmu? Tentu saja dia ikut bersama kita." kata Aram.

Nathalie masih memutar otak untuk bisa menjauhkan Aram dari Helen – bagaimanapun juga, wanita itu sedang pergi bersama seseorang, akan sangat aneh jika...

"Ide bagus. Ayo, Nathalie." ucap Helen, mengacaukan proses perencanaan yang sedang terjadi di otak Nathalie.

Apa? Helen ikut? Bukankah dia sedang ada janji??

Nathalie tidak habis pikir kenapa Helen setuju begitu saja dengan perkataan Aram. Seharusnya Helen sekarang berada entah di bagian mana dari daerah itu, bersama dengan Luke dan bukan mereka!

Tapi Nathalie tidak bisa menyuarakan pertanyaan itu. Tidak di depan Aram. Mungkin dia akan mendapat kesempatan nanti.

Mereka akhirnya pergi mengikuti langkah kaki Aram. Ternyata benar, ada salah satu nama restoran yang tidak asing bagi Nathalie.

My Unintended [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang