Hope you like it~
"Dan lo tahu, Kar? Sahabat lo itu nge-dm gue di instagram, bilang begini 'gaul juga ya lo punya instagram'. Ngeselin banget kan? Gila. Sumpah. Seumur hidup gue, baru pertama kali gue nemuin spesies songong macam di..."
Cerocosan Fany terputus begitu saja karena teman sebangkunya itu tak memberikan komentar apapun. Ditatapnya Kara yang ternyata justru sedang melamun sambil sesekali tersenyum sendiri.
"Lagithalita Fikara!" seru Fany sambil menggebrak meja.
"Hah? Apaan, Fan?" Kara terkesiap.
Sontak bibir Fany mengerucut. "Lo nggak dengerin gue ya?"
"Maaf, maaf," cengir Kara.
Entah mengapa sekarang ini rasanya Fany seperti mendapat karma. Jika biasanya Kara lah yang bercerocos panjang lebar mengenai kekesalannya pada Dama dan dia akan dengan cuek menanggapi, sekarang justru dialah yang mengadu tentang Biel pada gadis itu namun Kara malah cuek. Bukan cuek, tapi lebih parah lagi. Kara sibuk melamun!
"Gue perhatiin dari kemarin, kayaknya lo seneng banget ngelamun sambil senyum-senyum sendiri," selidik Fany.
"Lo nggak sawan gara-gara kemarin ke kuburan kan?" lanjutnya membuat Kara menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri beberapa kali.
"Terus?"
Bukannya menjawab, Kara kembali tersenyum karena membayangkan sosok Virgo. Ah, jadi teringat bahwa istirahat nanti mereka akan makan bersama. Meskipun bukan dinner atau acara makan khusus, tetap saja baginya ini adalah lampu hijau.
"Langithalita!" geram Fany.
Kara berseringai lebar, "Kayaknya gue jatuh cinta pada pandangan pertama deh, Fan."
"Hah? Sama siapa?" tanya Fany tak dapat menyembunyikan keterkejutannya.
"Namanya Virgo," cicit Kara sangat pelan karena takut ada yang mendengar.
Padahal dengan suara normal pun tidak akan ada yang peduli sebab kelasnya sangat ramai akibat jam kosong. Apalagi anak-anak cowok sedang memainkan UNO di belakang, termasuk si biang rusuh alias Dama.
"Virgo anak kelas IPS itu?" tebak Fany tepat sasaran.
"Kok lo tahu?"
Fany mencebikkan bibirnya sebal, "Kan waktu kita makan di foodcourt gue udah cerita kalo dia temen gue. Gue sempet lihat dia keluar foodcourt itu loh."
Barulah Kara ingat. Ternyata yang dimaksud oleh Fany adalah Virgo yang itu. Artinya, Virgo teman Dama dong?
"Dia ikut anggar juga berarti?" tanya Kara.
"Iya. Jangan lupakan, dia pasti kenal sama Dama," jawab Fany memperjelas.
Tidak biasanya. Kara justru tersenyum senang mendengar nama Dama disebut-sebut.
"Kayaknya gue musti baikin Dama deh, Fan," cetus Kara membuat gadis di sebelahnya mengernyit heran.
"Kenapa emang?"
"Ya biar gue bisa ikut dia latihan terus ketemu Virgo," jawab Kara cepat.
"Serius lo naksir dia? Apa cuma perasaan kagum aja?" tanya Fany.
"Dua rius. Dia bener-bener perfect, lelaki impian gue. Dan tahu nggak? Tadi dia nyariin buku referensi buat gue. Anaknya juga pinter gitu. Idaman deh, Fan," sahut Kara mulai memuji-muji Virgo secara berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
K: Beautiful Sky [Compeleted]
Teen FictionSahabat jadi cinta sudah biasa. Musuh jadi cinta pun sudah biasa. Tapi, apa jadinya kalau sudah sahabatan sekaligus jadi musuh bebuyutan tapi akhirnya jatuh cinta? Sayangnya baik Dama maupun Kara tidak ada yang sadar. Kalau Dama gengsi dan seringkal...