3.1:16 SEPTEMBER 2017

103 12 7
                                    

–Telponan, Curhat + nasehat–

"Gini nih susahnya kalo udah serius tapi ujung ujungnya putus"
.Patrisia Arselita.

***

"gimana sekolah hari ini Xa??" tanya kak Aldrich yang baru saja duduk di sampingku.

Aku yang masih sibuk menonton kartun menoleh sejenak untuk menatap kak Aldrich, sepertinya kak Aldrich baru selesai mandi, rambutnya masih basah, pasti dia tadi habis keramas.

"gimana apanya yang kakak maksud??" tanyaku balik.

Kak Aldrich sepertinya sekarang juga mulai suka dengan kartun favoritku itu, buktinya sekarang kakak tampanku ini sedang ikut menatap layar televisi yang sejak tadi menayangkan bocah kecil yang memakai baju warna pink bersama beruang besar yang warnanya coklat.

Iyaa itu kartun kesukaanku..

"yaa sekolah kamu.. Gimana rasanya jadi anak SMA??" tanya kak Aldrich lagi.

Bahkan kak Aldrich sekarang tidak mau menengok saat bertanya, pandangannya lurus ke arah televisi besar yang ada di depan kami..

Dasar..

Dulu saja suka ngomel kalau aku nonton kartun ini, ehh sekarang dia ikut suka juga..

"biasa aja sih.. Nggak ada yang istimewa.. Cuma sekarang aku jadi lebih banyak dapet pr" jelasku dengan santai.

Suasana hening sejenak hingga aku mendengar kak Aldrich tertawa sambil melihat kartun kesukaanku.

Dulu aja nggak suka, sekarang malah ketawa..

Awalnya sih aku biasa saja kalau kak Aldrich tertawa saat ada adegan lucu di film kartun itu, tapi lama lama aku merasa terganggu dengan suara tawanya yang benar benar membuat kupingku risih..

Dasar nggak inget umur.. Udah tua juga.. Masih aja ketawa pas liat kartun..

Tapi emang sih.. Nggak ada aturan yang ngelarang orang dewasa ketawa pas nonton kartun.

"kakak berisik banget sih.. Dulu aja nggak suka sama film kartunku.." protesku tanpa mau melihat ke arah kak Aldrich.

Kak Aldrich berdecak pelan saat mendengar omelanku, mungkin dia merasa terganggu.

"kamu juga suka ketawa kan pas nonton kartun??" tanya kak Aldrich dengan santai.

Aku diam saja, dan kak Aldrich??

Dia malah meneruskan aksi nonton kartunnya sambil sesekali tertawa.

"BTW Xa.. Tadi katanya Alanzo, kamu lagi deket sama temennya ya??" tanya kak Aldrich ambigu.

"gimana sih maksudnya??" tanyaku.

Kak Aldrich menghela napas pelan, entah kenapa aku jadi merasa kalau kak Aldrich kesal denganku.

"kamu dari tadi tanya gimana gimana terus deh perasaan Xa.. Sekolah SMA kok kamu jadi tambah bodo sih??"

Tuh kan..

Kak Aldrich kesal padaku, tapikan ini bukan salahku, lagian dia kalo nanya ambigu sih..

"lagian kakak kalo nanya nggak jelas.. Temennya kak Alzo yang mana yang kakak maksud??" tanyaku pada kak Aldrich sambil sedikit menggerutu.

"aduh.. Siapa yaa namanya.. Devan?? Ato Revan??" tanya kak Aldrich.

Aku mengerutkan dahiku, Devan?? Revan??

Siapa yang dimaksud kak Aldrich??

"siapa yaa Xa??" tanya kak Aldrich sambil menatapku, dia kelihatan frustasi karna tidak bisa mengingat nama temannya kak Alzo yang katanya sedang dekat denganku.

3 YEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang