—NGGAK JELAS SEMUA—
"emang sih tahu namanya, tapi apa karna tahu namanya itu berarti kita kenal sama dia??"
.Patrisia Arselita.***
"Xa.." panggil seseorang.
Aku menengok dan menemukan Devin berjalan ke arahku.
"kenapa??" tanyaku sambil mulai berjalan lagi. Devin juga ikut berjalan di sampingku.
Hari masih pagi, sekolah juga masih sepi.
Biasanya kalau sekolah sudah mulai ramai, dan aku berjalan berdampingan dengan Devin seperti ini maka akan banyak siswa yang melihat ke arah kami.
Entah kenapa mereka melihat kami seperti itu, sampai saat ini aku belum menemukan jawabannya.
"nanti siang, jalan yuk??"
"kemana??" tanyaku dengan cepat.
"lo maunya kemana??" tanya Devin balik.
"nonton??" tanya Devin lagi.
Aku mulai berpikir.
Tapi tiba tiba aku ingat, ini kan masih ulangan??
"ehh tapi kita lagi ulangan, masa mau maen??" tanyaku, aku baru ingat jika kami masih ulangan akhir semester.
"besok kan Sabtu, ulangan udah selesai cantik.." jawab Devin.
As Always, Devin nyelipin gombalan gombalan receh di setiap perkataannya.
"ohh iyaaa.. Lupa gue"
"jadi gimana?? Mau nonton nggak?? Ada film baru nih" kata Devin sambil menunjukkan ponselnya.
Di ponsel Devin ada banyak judul film yang sedang tayang di bioskop, dia searching judul film.
"lo nggak suka nonton yaa??" tanya Devin saat melihat aku diam saja.
Aku menggeleng dengan cepat.
Sebenarnya aku suka nonton, apalagi kalo nonton gratis. Hehehe
"suka kok.. Emang mau nonton apa??" tanyaku.
Devin berpikir sejenak, sepertinya dia bingung mau nonton apa.
"lo pengennya nonton apa??" tanya Devin setelah beberapa saat dia diam dan berpikir.
"kok lo tanya gue terus sih??"
"yaa kan kalo gue yang nentuin mau nonton apa, takutnya lo nggak suka sama film yang gue pilih" kata Devin.
"yaa udah lah, pilih nanti aja kalo udah di bioskop, gue juga bingung soalnya" jawabku.
Kami terus berjalan bersama sampai kami tiba di depan kelas Devin.
Devin anak IPS.
Kelas IPS ada di lantai 2, kalau kelas IPA ada di lantai 3.
Aku anak IPA.
Kami berdua beda kelas dan beda lantai.
"lo nggak masuk??" tanyaku saat melihat Devin tetap berjalan bersamaku.
Kami sudah melewati kelas IPS, dan sekadang sedang ada di lorong menuju kelas IPA.
"gue ngater elo dulu" jawab Devin sambil menunjukkan cengirannya.
"lah.. Gue kan bisa kesana sendiri" jawabku sambil terus berjalan.
Devin juga berjalan bersamaku, bahkan saat ini Devin sudah menggandeng tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 YEARS
Teen Fiction3 Tahun.. Selama 3 tahun kamu memberiku banyak rasa.. Rasa bahagia saat mencintaimu dan dicintai olehmu.. Rasa senang saat bersamamu.. Rasa sakit saat menyadari bahwa kamu bukan hanya untukku.. Rasa sesak saat tahu bahwa semua harus berakhir.. Rasa...