Part 10 - Telan itu!

14.6K 1.3K 33
                                    


Keesokan paginya, tidak lama setelah Xia Yao meninggalkan rumah dia mendapatkan sepedanya sudah bersandar di dinding.

Itu benar-benar dalam kondisi yang segar, melihat rantainya telah diganti dan bagian hancurnya telah dirombak. Mata Xia Yao berkeliaran ke jalan dan menghela dingin. Tidak ada tanda-tanda Yuan Zong.

"Setidaknya kau melakukan sesuatu seperti orang normal."

Tanpa daya, pemikiran Xia Yao tentang sifat Yuan Zong membawanya untuk memutuskan tidak melakukan perjalanan ke tempat kerja dengan sepeda. Bagaimana jika ia telah merencanakan sesuatu? hidup dan keselamatannya mungkin tidak lagi terjamin.

Akhirnya, sepatu roda menjadi alternatif dirinya.

Bertentangan dengan apa yang telah dipakai di hari sebelumnya, pakaian Xia Yao dilengkapi dengan pelindung gear. Saat ia mencapai gerbang departemen, Xia Yao berlari melintasi beberapa rekan wanita. Begitu ia menghilang dari penglihatan mereka, para wanita mulai mengobrol:

"Apa yang salah dengan Xia Yao? Kemarin, ia naik sepeda. Hari ini, dia menggunakan sepatu roda!"

"Maksudmu ... Dia memiliki perasaan untukku?"

"Tidak! Kau gadis bodoh!"

"..."

Xia Yao kembali ke kantornya sendiri, melepaskan sepatu roda, dan merapikannya tepat dibawah pengawasannya..

Mari kita lihat bagaimana kau memiliki kesempatan untuk bermain-main denganku.

Di akhir hari kerjanya, Xiao Yao mengenakan sepatu rodanya, dengan senang ber-skating di sepanjang dan luasnya jalan-jalan, melewati gang paling sempit seperti tidak ada pilihan yang bisa membebani dirinya. 

Kejar aku jika kau memang rakus! Ayo! Ikuti aku! Aku akan memastikan kau bahkan tidak bisa melihat bayangan samar diriku.

Setelah beberapa hari, Xia Yao akhirnya bisa merawat dirinya sendiri dengan sukacita tidak dalam tekanan oleh pengawasan orang lain seperti sebuah kebebasan yang umum disepanjang perjalan menuju rumahnya. Sebuah kenikmatan yang membuat hati Xia Yao berteriak! Sangat bahagia bahkan hingga membuatnya bisa makan lebih dari satu mangkuk saat makan malam.

Sayangnya, saat malam tiba, hampir saja Xia Yao menurunkan tirai ketika sesosok wajah membuatnya melompat keluar dari kulitnya, dan melangkah mundur sebanyak tiga kaki.

Setelah terkesiap begitu lama, ia kembali cukup tenang dan berani, melangkah ke arah jendela, ia menggeram.

"Fuck off!"

Geraman itu cukup menakutkan hingga membuat si kecil Hill Myna yang meyedihkan menggelepar dikandang kecilnya.

Ibu Xia bergegas ke kamar tidur anaknya dan mengetuknya khawatir, "Apakah semuanya baik-baik saja?"

Xia Yao kesal menarik tirai, dengan tenang menghela nafas untuk sementara dan menjawab, "Tidak apa-apa, ibu. Kau dapat pergi tidur sekarang."

Tidak sampai ibu Xia Yao berbalik, Xia Yao berbaring di tempat tidur untuk bermeditasi. Jarak antara tempat tidurnya dan jendela merupakan suatu keberuntungan, mengingat bahwa kamar tidur Xia Yao memiliki luas yang pas. Jika tidak, mata menjijikkan itu akan menjadi mimpi buruk yang menghantui dan akan menindih jiwanya.

Kenapa tidak bisa seorang pria seperti parasit yang memiliki kulit setebal badak lenyap dari muka bumi?

Karena sekotak hadiah biasa?

Bajingan itu lebih baik membuang hadiahnya, kemudian menginformasikan adiknya bahwa Xia Yao telah mengambil hadiahnya.

Keparat!

Setelah menenangkan diri, Xia Yao tidak bisa melawan dorongan untuk menatap jendela itu. Anehnya, ia menduga bahwa Yuan Zong sudah pergi, sekarang satu jam telah berlalu.

Tanpa kepastian, Xia Yao berjingkat ke jendela mengintip melalui celah tirai.

Kemudian, dari celah Yuan Zong bertemu dengan sebelah tatapan mata indah yang tidak dapat disembunyikan. Setelah itu, mata yang lainnya tampak, disertai dengan sebuah hidung seperti jembatan tinggi, bibir lembut, dagu tegas dan garis lembut wajah yang memicu kemarahan yang tak tertahankan.

Akhirnya suara "psh" dari tirai tertutup terdengar, diikuti oleh suara langkah berat.

Hari berikutnya, sebelum pergi bekerja, Xia Yao memasukkan dua baterai baru ke dalam mesin pembaca, mengaktifkannya kemudian menggantungnya di dekat kandang Mynanya.

Mesin mengulang kalimat Xia Yao yang direkam tadi malam, "Fuck off! Fuck off! Fuck off!..."

Malam itu, seperti biasa, Xia Yao pulang ke rumah dengan sepatu roda, meninggalkan Yuan Zong dibelakang sejauh mungkin. Sesampainya tiba di rumah, setelah makan malam, Xia Yao melewati tongkat polisi "penguat kerajaan"nya.

Meskipun tidak ada kehadiran Yuan Zong, si kecil myna tidak bisa mencegah dirinya untuk berbicara. Tentu saja, pada saat kedatangan Yuan Zong, kata-kata Myna semakin mengeras, "Fuck off! Fuck off! Fuck off!..."

Xia Yao mampu membayangkan wajah menghina yang tidak bisa menahan rasa malu dan kasihannya. "Telan itu!" Xia Yao tertawa.


*******************

Don't forget to VOTE and COMMENT!

Advance Bravely - Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang