Part 17 - Jika kau akan tersenyum sedikit saja untukku

13.5K 1.2K 65
                                    



Setelah bekerja, Xia Yao memasang wajah emosi ke arah mobil Yuan Zong yang diparkir di luar.

Begitu Yuan Zong menurunkan jendela ke bawah, Xia Yao segera melemparkan rumah kayu yang utuh dan patung tanah liat ke dalam mobil tersebut.

"Ambil mainan bodohmu!"

Yuan Zong membuka pintu kecil dari miniatur rumah itu, ia perlahan-lahan mengambil si kecil Little Xia Yao dari dalam, tangan jantan yang kasar dengan lembut membelai anatomi bagian bawahnya. Dia merendahkan suaranya, "Kau ingin aku menyimpannya jadi aku bisa bermasturbasi menggunakannya?"

Dengan gerakkan menjijikkan dan lidah nakalnya, Yuan Zong berhasil membuat Xia Yao menjadi murka.

"Jauhkan tangan kotormu dari tubuhku!"

Yuan Zong mengangkat bahu seperti dia tidak peduli, "Jika kau tidak menginginkannya, lalu kenapa kau peduli dengan apa yang aku lakukan dengan patung ini?"

Xia Yao mendatarkan rahangnya bersama-sama, pada akhirnya menggapai lewat jendela dan menggunakan semua kekuatannya untuk mencuri miniatur kembali dari tangan Yuan Zong. Yuan Zong dengan sengaja menarik tangannya, membuat Xia Yao harus benar-benar merangkak ke dalam mobil. Rambut ikal halusnya melenggang di bawah dagu Yuan Zong, menggores jiwa lemahnya. Semua yang ia ingin lakukan adalah menarik Xia Yao ke dalam mobil, memeluknya erat-erat, mencium kehidupan dari pria tersebut, dan menggosok dagunya di kepala Xia Yao.

Xia Yao sekali lagi merebut kembali benda kecil tersebut.

Yuan Zong berkata, "Jika kau akan tersenyum sedikit saja untukku, aku bisa mempertimbangkan untuk membuat celana kecil untuk miniatur ini."

"Dalam mimpimu!" Xia Yao menggenggam patung tanah liat dirinya, mengerahkan sikap dingin, "Aku lebih suka membiarkannya telanjang daripada tersenyum denganmu."

"Oke, lalu kau lebih baik menguncinya di dalam rumah kecil itu, berjaga-jaga agar tidak lolos di dalamnya."

Xia Yao dengan enggan menerima rumah kayu tersebut.

* * *

Jumat sore, ketika Xia Yao melangkah ke kantor, ia melihat Chang Tian dan Xiao Hui asyik menonton video.

"Apa yang kalian tonton?"

Saat Xia Yao sudah cukup dekat, wajah Yuan Zong tiba-tiba muncul dalam penglihatannya.

Chang Tian mengatakan, "Ini sebuah wawancara kakak iparmu."

Xia Yao mengejek dan kembali ke mejanya untuk bermain game, menutup semua suara di luar. Dalam kekaburan bermain games, Xiao Hui memukul bahunya.

Xia Yao melepaskan earphone, dan berkata, "Ada apa?"

Xiao Hui dengan santai mengatakan, "saudara iparmu adalah salah satu dari sepuluh orang yang paling unggul di negara ini."

"Dia?" Xia Yao mengerutkan wajahnya dalam ketidaksukaan, "Aku tidak melihat bagaimana dia bisa menjadi begitu luar biasa?"

Unggul dalam memiliki kulit tebal? Unggul dalam mencari jalan pintas? Atau mungkin unggul menjadi pria gay?

"Sejak ia memulai perusahaannya sampai sekarang, ia telah menyumbangkan ratusan ribu dolar. Belum lama ini di weibo seseorang berbagi cerita tentang keluarganya yang sangat miskin, yang menjual organ mereka hanya untuk membantu anaknya yang sakit-sakitan, pada akhirnya, perusahaan itulah yang membayar operasi anak tersebut. "

"Itu karena mereka punya uang!"

Namun, meskipun Xia Yao mengatakan itu, hatinya tersentuh oleh tindakan ini. Sementara beberapa orang mengatakan Yuan Zong adalah orang yang sederhana, Xia Yao selalu merasa bahwa orang ini berpikiran kecil, tidak dapat dipercaya. Tapi setelah mendengar ini, ia menemukan bahwa Yuan Zong mungkin punya cara yang buruk untuk mengekspresikan perasaannya, dan merupakan orang yang berhati baik di dalamnya.

Xia Yao berhenti bermain dan berjalan untuk mengambil minum.

Dari speaker, pewawancara mengatakan, "Bagaimana menurutmu perusahaanmu dapat memimpin dalam pelatihan bodyguards?"

Dengan datar, Yuan Zong menjawab, "Karena saya tidak terlalu ambisius ."

Xia Yao hampir batuk darah ke dalam cangkirnya. Tidak terlalu ambisius? Dia hanya bisa bermimpi! Jika demikian, sebuah kamus benar-benar harus menulis ulang arti kata tersebut!

MC bertanya, "Saya pernah mendengar bahwa kematian ayahmu membuatmu sangat terpukul, benar?"

"Itu benar, ibu saya meninggal ketika saya masih anak-anak, ayahku lah yang membesarkan saya dan adik saya."

Xiao Hui melirik Chang Tian, ​​"Tidak heran dia peduli begitu banyak tentang kekasih adiknya, karena ibunya telah meninggal, hanya adiknya yang tersisa."

Chang Tian tertawa, mengalihkan pandangannya ke arah Xia Yao.

"Xia Yao, benar-benar, kau harus menerima Yuan Ru! Keluarganya seperti sebuah dongeng! Kami bahkan tidak perlu melakukan hal-hal seperti pertemuan keluarga!"

Xia Yao menembakkan mata laser pada rekan-rekannya.

Dari layar, Yuan Zong melanjutkan, "Periode itu adalah hari-hari paling gelap dalam hidup saya, saya berniat untuk tinggal di asrama tentara, tapi karena urusan keluarga, saya tidak punya pilihan selain untuk kembali. Saya sudah pernah menjadi tukang kayu, pembuat furnitur, serta mekanik... Selama masa paling sulit itu saya hanya makan satu kali per hari."

Xia Yao tertegun diam, pikirannya kembali ke miniatur rumah yang ia lihat sangat menarik, rincian interiornya bahkan lebih rumit diukir dari luar. Pada awalnya Xia Yao berpikir bahwa benda tersebut dibeli dengan harga yang tinggi, tidak pernah terpikir olehnya bahwa Yuan Zong telah membuatnya sendiri.

Dengan pikiran tersebut, kebencian Xia Yao terhadap orang ini berkurang. Setelah semuanya, Yuan Zong tidak membangun karirnya dengan dua tangan kosong, pekerja keras dan rajin, dia jauh dari mereka yang dimanjakan layaknya "pangeran".

"Wow! Kakak ipar-mu sangat berbakat! Aku merasa seperti ingin memperkenalkan sepupuku padanya sekarang!"

Mendengar itu, Xia Yao kehilangan ketenangannya, menarik lengan baju Xiao Hui, "Tolong, tolong lakukan hal itu sesegera mungkin! Jika mereka benar-benar menjadi pasangan, aku akan berlutut dan membungkuk tiga kali di depanmu."

Xiao Hui dengan gembira menjawab, "Kau sangat peduli padanya."

Xia Yao dengan cepat meberikan tendangan di wajah Xiao Hui, pria malang itu merasa seperti satu kilogram cuka telah membanjur wajahnya, membuat air mata mengalir deras.

Ketika ketiga orang itu sedang menggoda satu sama lain, sebuah panggilan masuk datang.

"Ada misi darurat siapkan perlengkapan kalian segera!"


*******************

Don't forget to VOTE and COMMENT!

Advance Bravely - Bahasa IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang