Ketika Yuan Ru sedang mencari Yuan Zong, ia sedang berada di tempat pelatihan outdoor, secara pribadi mengawasi pelatihan para anggota tim. Beberapa hari sebelumnya, perusahaan baru saja merekrut beberapa pemula yang sudah menjalani sesi pelatihan panjang selama satu bulan. Hanya sepertiga dari orang-orang ini yang akan dipertahankan, sisanya akan di eliminasi.
Sebuah jarak yang agak jauh, enam perwira menaiki dan menuruni ban, dengan menanggung berat ratusan kilogram, yang bertengger di atas bahu mereka. Selain itu, orang-orang ini memiliki tinggi badan yang tidak rata, jadi hal itu cukup melelahkan, dan karena mereka harus berlari sejauh ini, memang, orang normal tidak akan bisa menanggungnya.
Setelah tiga putaran, salah satu anggota bahkan tidak bisa melanjutkan.
Wakil komandan yang berdiri di samping Yuan Zong pergi lalu menendang anggota tersebut, sepatu berduri langsung melukai lapisan kulitnya. Pria itu kesakitan hingga dia hampir jatuh ke tanah, mengerang dengan mengerikan.
"Berdiri!!!" komandan berteriak di bagian atas paru-parunya.
trainee tersebut kelelahan sampai ke tulang, bagaimana bisa mereka memintanya untuk berdiri dengan benar?
Komandan berpijak pada tulang ekor trainee tersebut, memaksa usus yang memilukan meraung dari tenggorokannya.
Tontonan semacam ini telah terlihat berkali-kali di lapangan tersebut. Sembilan dari trainee bersusah payah membuka kelopak mata mereka.
Yuan Zong berjalan ke hadapan mahasiswa baru, nadanya acuh tak acuh, "Berdiri."
Kata-katanya benar-benar normal, hanya dua kata yang singkat, namun, mereka menggambarkan dua senjata yang tak kenal ampun, menghasilkan emosi yang intens dari suasana yang sepenuhnya menakutkan.
trainee itu berteriak, menggunakan potongan terakhir dari kekuatannya dan mendorong dirinya dari tanah.
Yuan Zong menunjuk jari acuh tak acuh dengan dingin.
"Lari."
Enam orang secara bersamaan mulai berlari.
"Komandan Yuan, Yuan Ru sedang menunggu Anda."
Yuan Zong menatap komandan kedua, menyuruhnya untuk secara ketat mengawasi mereka kemudian pergi menuju kantor.
Tidak lama setelah Yuan Zong pergi ketika waktu istirahat datang. Sebuah kerumunan duduk bersila untuk bergosip.
"Apa kau tahu komandan kita menajdi sibuk akhir-akhir ini?"
"Aku dengar ini berita mengenai adiknya, Yuan Ru yang mulia jatuh cinta pada seorang pria, umur 24 tahun, dan sangat tampan, kalau tidak salah, pria ini berasal dari keluarga kaya raya."
"ini membuat frustasi! Komandan kita hampir berumur 30 tahun sekarang. Kapan dia akan mulai memikirkan dirinya sendiri? Para bodyguard wanita kita sangatlah cantik. Ketika dipantai mereka juga sempat memakai bikini; payudara indah mereka juga bergoyang bolak balik, tapi dia sama sekali tidak menatapnya."
"Aku rasa komandan kita sangat hambar."
"The Hell.. Kenapa kau bisa bicara seperti itu?"
"Kau salah paham padaku. Yang aku maksud adalah, tidak ada konsep bagi Ketua Yuan dalam mendeskripsikan cinta. Mungkin dia merasa belum selesai menjadi pahlawan sepenuhnya sehingga belum ingin mencari seorang wanita."
"Tidak juga, mungkin dia adalah pria yang tidak peka dalam lingkungan tersebut. Biarkan aku memberitahumu. Pamanku juga seperti dia, umurnya 35 tahun, tapi belum mempunyai kekasih, keluargaku dalam kegelisahan dan berpikir bahwa dia seorang gay. Apa jawabannya? Suatu hari dia tiba-tiba sangat jatuh cinta pada tanteku, dan tidak membiarkannya pergi dari pandangannya sejak saat itu. Mengejutkan kan?"
"Hey, cepat berdiri. Loncengnya sudah berbunyi."
"..."
***
Yuan Ru datang untuk mencuci otak Yuang Zong lagi.
"Kau tau? Xia Yao mempunyai Hill Myna. Burung itu sangat menarik. Seperti dirinya."
Bagaimana bisa Yuan Zong tidak mengetahuinya? Dia sudah dicaci-maki lebih dari dua jam tadi malam karena hewan itu.
"Yuan Zong, aku sangat menyukai myna itu, juga. Jika kita mengurus burung tersebut, bukankah akan terasa romantis?"
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Yuan Zong dengan suara bassnya.
Yuan Ru cekikikan, "Tolong bantu aku membawa makanan burung ini untuk Xia Yao. Ini khusus dibuat oleh seorang pelatih hewan, ini akan membantu suara myna lebih bersih. Lalu ketika kita menikah, aku akan mengatakan pada hill myna untuk menyanyikan lagu cinta untuk kita setiap hari... Woaahh.."
Yuan Zong tidak mengatakan apapun dan langsung mengambil kotak tersebut.
Yuan Ru menyadari bahwa sikap kakaknya pada Xia Yao bertahap mulai melunak. Hal itu terlihat seperti Yuan Zong telah menerima adik iparnya ini.
Yuan Ru tidak tahu bahwa kenyataannya Yuan Zong juga mempunyai seekor hill myna ia membelinya pagi ini disebuah toko.
Myna tersebut sedikit lebih besar dari milik Xia Yao, bulunya berwarna hitam arang, dan suaranya juga lebih sedap. Dia juga membeli sebuah perangkat radio untuk mengajarinya berbicara.
Kembali ke perusahaan, Yuan Zong langsung menggunakan kotak makanan yang diberikan adiknya untuk memberi makan myna-nya.
Dua hari berikutnya, Xia Yao menyadari bahwa myna-nya tidak lagi hobi berbicara, hewan itu menjadi lebih lesu. Tidak terlepas pula dari makan makanan yang lezat. Sebelumnya, makan favorit burung tersebut adalah kacang yang telah dikunyah oleh Xiao Yao, tapi sekarang myna tersebut bahkan tidak tertarik untuk mencium makanannya.
Mungkinkan itu karena dua hari yang lalu dia mencaci maki dan berteriak terlalu banyak, dan menyebabkan tenaga burungnya berkurang?
Jadi Xia Yao menyimpan perangkat radionya untuk membiarkan hill myna beristirahat, tidak mengganggunya lagi.
Namun, situasinya tidak memberikan perkembangan, tapi malah menjadi lebih parah. Hill myna-nya semakin bertambah depresi.Sore ini, Xiao Yao sangat khawatir terhadap peliharaannya jadi dia meminta izin untuk pulang lebih cepat, dan langsung menuju rumahnya.
Ketika dia sampai dirumah, bahkan sebelum ia membuka pintu mobilnya, suara burungnya dari dalam rumah sudah dapat terdengar.
Apakah burungnya sudah mendapatkan kekuatannya kembali?
Xia Yao benar-benar menunggu momen ini ketika dia mendorong pintunya terbuka. Disisi lain, ia berubah menjadi hijau ketika melihat pemandangan mengerikan.
Hill myna lainnya tiba-tiba muncul di hadapan burungnya, suaranya menggema seperti petir, berteriak ke arah myna-nya: Tidak mau!! Tidak mau!! Tidak mau!! (Ini adalah jawaban dari : 'Pergilah!' di chapter sebelumnya)Burung lain yang terlihat menyedihkan hanya bisa berusaha keras untuk mengeluarkan suara serak yang bertambah parah lagi, "Pergilah... Pergilah..."
Setiap kata 'pergilah' sangat sulit diucapkan hal itu membuat Xia Yao sakit hati.
Lalu, hill myna-nya tidak bisa berbicara lagi, jadi dia memejamkan matanya dan meringkuk seperti bola dipojokan kandangnya , menggambarkan sebuah gambar yang penuh dengan liku-liku. Di sisi lainnya, myna yang lebih besar masih terus berteriak.
Xia Yao hampir lupa untuk bernafas.
*******************
Don't forget to VOTE and COMMENT!
KAMU SEDANG MEMBACA
Advance Bravely - Bahasa Indonesia
AcciónJumlah Part: 215 Part (cerita utama) + 10 Part (epilog) Main Couple: Yuan Zong - Xia Yao Supporting Couples: Peng Ze - Li Zhenzhen; Xuan Da Yu - Wang Zhishui Sersan Xia Yao, yang lahir dalam keturunan kaya dan terkenal, adalah seorang playboy. Yuan...