Meskipun Jeon Wonwoo adalah pecinta serial fiksi, Wonwoo tidak pernah menyukai kisah-kisah roman klasik putri raja seperti Snow White, Sleeping Beauty, Cinderella atau semacamnya. Baginya semua itu konyol. Bagaimana bisa seseorang jatuh cinta hanya karena sebuah pesta dansa? Bagaimana pula seseorang dapat dengan percaya diri mencium orang lain -yang bahkan tidak dikenalnya- yang tertidur karena kutukan hanya dengan alasan keyakinan bahwa orang yang diciumnya itu adalah cinta sejatinya? Dan jelaskan pula apa alasannya seseorang rela menjadi buih di lautan karena cinta yang tidak terbalas? Konyol. Semuanya konyol. Menjadi setengah gila hanya karena cinta. Wonwoo tidak tahu dimana letak sisi romantisnya.
Wonwoo tidak menyukai -cenderung membenci- semuanya. Terutama kisah Cinderella. Wonwoo membenci kisah roman karangan Charles Perrault, penulis dongeng kebangsan Perancis itu, lebih dari apapun. Alasannya cukup sederhana; kisah Cinderella sangat mirip dengan kehidupannya. Bukan tentang bagian sepatu kaca, pesta dansa, ataupun pangeran tampan. Sayangnya bukan. Ini tentang ibu tiri, kakak tiri dan kehidupan yatim piatunya selama lima tahun terakhir ini. Hidupnya yang menyedihkan yang dipenuhi oleh bayang-bayang ibu tiri yang kejam.
Ibu kandungnya meninggal ketika Wonwoo berumur sepuluh tahun. Lima tahun kemudian, ayahnya menikah lagi dengan ibu tirinya yang sekarang. Awalnya semua berjalan baik-baik saja sampai satu tahun kemudian, ayahnya meninggalkan dirinya untuk selamanya karena kecelakaan mobil. Menyisakan gelimangan harta untuknya, yang sayangnya entah bagaimana tiba-tiba saja jatuh ke tangan dingin milik Nyonya Yoon ibu tirinya.
Wonwoo masih ingat, di hari keduanya berkabung, Nyonya Yoon mulai menampakkan sifat aslinya. Dengan dinginnya ia memberhentikan semua pekerja rumah, dan menjadikan Wonwoo sebagai penggantinya. Wonwoo ingat, saat itu kedua mata Wonwoo masih terasa sembab karena menangis seharian, dan tanpa belas kasihan Nyonya Yoon tiba-tiba menyuruhnya untuk pindah dari kamarnya ke salah satu kamar kosong yang biasa dipakai tidur pembantu rumahnya.
Hari itu Wonwoo diusir dari kamar miliknya sendiri.
Gadis kurus itu tentu saja kaget. Ia mengenal ibu tirinya sebagai pribadi yang baik. Ia tidak pernah tahu kalau sifat asli Nyonya Yoon tidak secantik wajah luarannya. Wonwoo bahkan telah menganggapnya sebagai ibunya sendiri selama satu tahun terakhir.
Wonwoo melawan, tentu saja. Namun Nyonya Yoon mengancam akan mengeluarkannya dari rumahㅡ yang entah bagaimana hak miliknya jatuh ke tangan Nyonya Yoon. Wonwoo saat itu hanyalah remaja kelas satu SMA yang tidak memiliki kekuatan apapun. Maka dari itu, Wonwoo hanya bisa pasrah ketika diperlakukan semena-mena oleh Nyonya Yoon. Tidak ada hal lain yang bisa ia lakukan selain menuruti semua keinginan Nyonya itu.
Sama seperti kisah Cinderella, pernah suatu kali Wonwoo merasa seperti menemukan pangerannya. Lelaki itu Choi Seungcheol, kakak tingkat satu fakultasnya. Populer. Lelaki berbadan kekar itu merupakan ketua Dewan Mahasiswa fakultasnya.
Wonwoo mengenalnya dari klub astronomi yang diikutinya. Choi Seungcheol juga rupanya merupakan penggemar konstelasi bintang, sama sepertinya. Wonwoo ingat bagaimana pertemuan pertamanya dengan Choi Seungcheol. Saat itu, Wonwoo tengah mengamati bintang dengan teleskop milik klub astronomi. Rasi bintang Lyra. Tiba-tiba saja lelaki itu datang dan berdiri disampingnya. Mengomentari bagaimana rasi bintang Lyra memiliki kisah menyedihkan yang tidak seperti nampak luarannya yang indah.
Saat itu Seungcheol menceritakan pada Wonwoo sekilas tentang bintang Lyra. Bintang Lyra adalah jelmaan harpa milik Orpheus, musisi manusia terhebat dalam mitologi yunani. Dikisahkan Orpheus memiliki kemampuan yang mengagumkan dalam bermusik. Dewa Apollo, ayahnya, mengajarinya bermain harpa, sementara ibunya, Dewi Calliope mengajarkannya bernyanyi. Nyanyian dan musiknya sangat mempesona sampai-sampai dapat membuat binatang buas menjadi jinak, dan membuat bebatuan serta pohon-pohon bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Without Tale
FanfictionJeon Wonwoo sedikit banyak memiliki kesamaan seperti Cinderella: Ibu tiri yang menyebalkan, kakak tiri yang angkuh, yatim piatu dan sebatang kara. Perbedaannya, tidak ada pangeran yang menjadi sosok penyelamatnya. Yang ada di hadapannya malah si pre...