Part 5 : How Angel Turns Devil

2.7K 505 72
                                    

Yoon Jeonghan merindukan sosok ayah dalam kehidupannya.

Sebelum ibunya menikah lagi dengan almarhum Tuan Jeon, Yoon Jeonghan bukanlah siapa-siapa. Ia hanyalah gadis miskin dari Daegu yang selalu mendapatkan kekerasan dari ayah kandungnya yang pemabuk. Ibunya juga korban, sama sepertinya. Bahkan perlakuan yang diterima ibunya oleh ayah kandungnya lebih parah lagi. Tuan Yoon yang mabuk tidak akan segan-segan memukul, bahkan menendangi ibunya yang malang itu. Yoon kecil tidak dapat berbuat apa-apa, hanya dapat berdoa demi keselamatan ibunya.

Maka ketika Nyonya Yoon bercerai dan menikah lagi dengan Tuan Jeon, perasaan Jeonghan begitu senang yang tidak terkira. Apalagi ketika Tuan Jeon memperlakukannya dengan baik, layaknya anak kandung sendiri. Sesaat Jeonghan merasa seperti memiliki ayah yang sesungguhnya.

Tapi hanya sesaat.

Karena begitu gadis kurus bermata rubah itu muncul di hadapan mereka, perhatian Tuan Jeon akan terpaku seluruhnya hanya untuk ia yang umurnya setahun dibawahnya itu. Jeonghan membenci hal itu. Sangat. Ia membenci tatapan remeh yang dilontarkan gadis itu. Ia benci ditatap seolah-olah ia adalah larva pengganggu yang perlu di musnahkan. Dan satu hal yang paling membuat Jeonghan membenci gadis itu adalah; kenyataan bahwa Tuan Jeon lebih menyayangi Jeon Wonwoo daripada dirinya.

Jeonghan tahu dirinya egois jika merindukan kasih sayang berlebih dari ayah tirinya. Jeonghan tahu ia salah jika meminta ayah tirinya itu lebih mencintai dirinya ketimbang Jeon Wonwoo. Tapi apakah ia tidak boleh berharap barang sedikit? Hidupnya sudah menderita dengan dibayang-bayangi kekerasan ayah kandungnya. Jadi tidak bisakah Tuan Jeon menolehnya barang sedetik?

Padahal di saat-saat terakhir Tuan Jeon, hanya Jeonghan yang setia menemaninya. Demi tuhan, Jeon Wonwoo, anaknya yang begitu di banggakan itu bahkan menghilang entah kemana. Betul sekali. Yoon Jeonghan-lah yang menangis tersedu-sedu untuknya. Yoon Jeonghan-lah yang terakhir kali menggenggam tangan tangan beku milik lelaki paruh baya itu.

Dan apakah yang didengar oleh Yoon Jeonghan dari mulut lelaki itu?

Jeon-Won-Woo.

Astaga, ia benar-benar muak.

Maka ketika ia melihat ibunya memperlakukan Wonwoo dengan kejam hanya tepat sehari setelah ayah tirinya itu meninggal, entah mengapa hati kecilnya merasa senang. Dan tanpa sadar ia ikut berbuat buruk kepada Wonwoo, bahkan hingga lima tahun lamanya.

Jeonghan tidak peduli alasan ibunya membenci Jeon Wonwooㅡmungkin karena hartaㅡtapi selama ia bisa ikut serta menindas gadis berwajah angkuh tersebut, ia sudah puas. Jeonghan merasa Wonwoo memang sudah sepantasnya diperlakukan seperti itu. Gadis menyebalkan itu tidak dapat dibiarkan hidup dengan tenang.

Tentu saja tidak ada yang pernah tahu sifat buruk Jeonghan satu ini. Dirinya menutup hal tersebut rapat-rapat. Wonwoo pun dibuatnya tutup mulut. Bahkan tidak pernah ada yang tahu kalau dirinya dan Wonwoo memiliki suatu hubungan saudara. Meskipun itu hanya sebatas saudara tiri.

Di fakultasnya, jurusan sastra inggris, Yoon Jeonghan dikenal sebagai gadis cantik berhati malaikat. Penggemarnya banyak, pria maupun wanita. Baik di satu fakultasnya ataupun berbeda fakultas. Contohnya lelaki yang tengah duduk di kursi pengemudi disampingnya ini: Choi Seungcheol.

"Kau sakit apa?" Seungcheol berkata dengan tatapan khawatir. Tangannya terangkat untuk menyentuh dahi perempuan yang duduk disampingnya. Mencoba memeriksa kemungkinan adanya perubahan suhu yang terdapat disana.

"Hanya sedikit pusing." Jeonghan menepis jari jemari yang menyentuh dahinya itu. Bibirnya menyunggingkan senyum. Seolah memberi isyarat bahwa ia tidak apa-apa.

Fairy Without TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang