Carl Gustav Jung, psikolog berkebangsaan Swiss, membagi sifat individual manusia kedalam 3 kategori; Introvert, Ekstrovert dan Ambivert. Seseorang dengan sifat introvert menyukai kesendirian. Mereka merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan tidak menyukai keramaian, berkebalikan dengan Ekstrovert. Para ekstrovert senang menjadi pusat perhatian, tidak suka menyendiri dan merupakan pencair suasana yang baik. Sementara sifat ambivert adalah gabungan dari keduanya.
Terlahir dengan sifat introvert, Jeon Wonwoo terkadang merasa kesulitan untuk berinteraksi dengan orang baru. Ia harus berpura-pura ramah dan memasang senyum canggung disaat ia tidak ingin. Ia harus tertawa untuk lelucon lawan bicaranya yang tidak lucu, atau berpura-pura peduli pada masalah orang lain yang bukan urusannya. Meski tidak menyukainya, faktanya Jeon Wonwoo tetap dapat melakukannya dengan baik. Ia telah terlatih sejak empat tahun yang lalu, ketika ia berjuang mendapatkan dana pendidikan pertamanya untuk sekolah menengah atas.
Empat tahun yang lalu Jeon Wonwoo adalah remaja menyedihkan yang baru saja ditinggalkan oleh ayahnya. Ia merasa tidak memiliki siapapun. Nyonya Jeon sudah lama meninggal. Sementara ibu tirinya dan Yoon Jeonghan sama sekali tidak membantu bahkan membuatnya menderita. Saat itu untuk pertama kalinya ia baru menyadari, untuk dapat bangkit ia tidak dapat bergantung pada siapapun. Ia harus berdiri diatas kedua kakinya sendiri. Maka ketika ibu tirinya melarangnya melanjutkan bangku pendidikan sekolah atasㅡalasannya karena keuangan mereka tidak mencukupi, dan menurut Wonwoo itu sangat tidak masuk akal, ayahnya saja mewariskan harta yang sangat banyak untuk merekaㅡmaka Wonwoo berusaha mati-matian mencari beasiswa.
Saat itulah Wonwoo menyadari, kepintaran bukan segalanya untuk mendapatkan beasiswa. Merekaㅡpara pemberi beasiswa ituㅡmenyukai anak-anak sopan yang gemar beramah tamah. Maka sejak itu, meskipun tidak menyukainya, Wonwoo mulai bersikap ramah dengan memasang senyum termanisnya setiap kali ada kesempatan. Melelahkan baginya, tapi itulah caranya untuk bertahan.
Beberapa orang berpikir Wonwoo adalah penjilat karena Wonwoo hanya bersikap ramah kepada para pemberi beasiswa itu; sebetulnya Wonwoo juga dapat bersifat ramah kepada teman-teman yang dikenalnya, meskipun jumlah temannya cenderung dapat dihitung dengan jari. Wonwoo tahu ia digunjingkan, tapi apa pedulinya? Yang terpenting untuknya adalah, ia dapat melanjutkan sekolahnya. Dan lagipula bukankah nilainya selalu menjadi yang tertinggi? Setidaknya meskipun air mukanya palsu, kepintaran otaknya tidak pernah palsu. Wonwoo melakukan semua ini karena terpaksa. Jika orang tuanya masih hidup, maka Wonwoo akan senang hati menjadi introvert seratus persen. Contohnya dengan melakukan stargazing tiap malam untuk menemukan bintang jatuh yang akan ia namai dengan namanya, atau hal-hal berbau astronomi lainnya yang begitu disukainya.
Sifat introvert milik Wonwoo kali ini lagi-lagi harus diuji ketika ia dihadapkan dengan salah satu donatur terbesar kampusnya garis miring pemberinya dana pendidikan secara cuma-cuma garis miring tuan terhormat yang membuatnya terkenal dalam satu malam garis miring ayah teman barunya yang menurut temannya itu tidak menyanyanginya; Tuan Kim.
Ini pertemuan ke limanya dengan Tuan Kim jika Wonwoo tidak salah hitung. Ia sendiri cukup terkejut dengan frekuensi pertemuan mereka yang ternyata cukup sering. Nomor satu ketika mereka bertemu secara tidak sengaja di rumah Kim Mingyu, kedua di ruangan Rektor Han, ketiga di acara amal, keempatㅡWonwoo belum pernah menceritakannya kepada siapapunㅡketika mereka tidak sengaja bertemu di jalanan sepulang kerja Wonwoo dan berakhir di salah satu restoran Jepang mahal dimana Wonwoo mendapat traktiran secara cuma-cuma, dan yang kelima adalah hari ini.
Tuan Kim secara tiba-tiba muncul di tempat kerjanya sore itu. Seingatnya, Wonwoo hanya pernah sekali menyinggung soal tempat kerja sambilannya. Ia sama sekali tidak menyangka Tuan Kim akan benar-benar datang kesana. Sifat pria paruh baya itu ternyata tidak jauh berbeda dengan anaknya; sama-sama senang membuat kaget seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy Without Tale
FanfictionJeon Wonwoo sedikit banyak memiliki kesamaan seperti Cinderella: Ibu tiri yang menyebalkan, kakak tiri yang angkuh, yatim piatu dan sebatang kara. Perbedaannya, tidak ada pangeran yang menjadi sosok penyelamatnya. Yang ada di hadapannya malah si pre...